Dong Huiying menyipitkan matanya dan mendesah dengan lahapnya bagai angin bergulung di atas awan. Semakin mereka berdua mengunyah semua makanan tersebut, rasa lapar mereka semakin menggoda dan makan lebih banyak lagi.
Sampai akhirnya satu panci nasi dilahap habis oleh dua orang itu, bahkan daging goreng dan juga sup pun bersih tanpa sisa.
Lao Si berdiri dan meminta alat makannya pada Dong Huiying, lalu Dong Huiying tiba-tiba berkata padanya, "Tunggu sebentar." Lalu ia menunjuk pada bagian sudut bibir, "Disini, ada sisa nasi menempel disini."
Lao Si tertegun dan segera menyentuh sudut bibirnya, benar saja, ia menemukan sebutir sisa nasi disana.
Ia segera menjilat bibirnya lalu lehernya mulai berubah warna karena malu. Setelah itu, Lao Si segera pergi ke sumur sembari membawa peralatan makan yang kotor.
Dong Huiying tersenyum. Menurutnya, pria ini benar-benar sangat menggemaskan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com