84 Sak karepmu lah Bang!

Mataku memicing saat jarak Satria semakin rapat. Dadaku berdegup kencang. Aku beneran nggak ngerti, detak di dadaku masih sering tidak terkendali saat seperti ini. Saat Satria menghempaskan jarak. Saat tubuh kami saling merapat. Hembusan napasnya membelai hangat wajahku. Campuran antara aroman mint dan maskulin. Yang kadang membuat kepalaku pusing. Pusing bukan karena sakit kepala. Tapi pusing yang lebih mirip memabukkan jiwa.

Mataku terbelalak ketika sebuah kecupan mampir dihidungku. Lagi-lagi sebuah getaran tiba-tiba menyerangku. Ya Tuhan, pengaruh Satria buatku kenapa masih saja sebesar ini sih?

"Bang aku--"

"Sst," Dia mendesis. Meletakkan telunjuknya tepat di bibirku. Lalu dengan sekali sentak berhasil membopong tubuhku dan membawanya masuk ke kamar. Aku yakin ini akan menjadi malam yang panjang. Apa lagi sudah hampir satu pekan, dia aku suruh libur dadakan. Sepertinya aku harus benar-benar menyiapkan staminaku untuk malam-malam berikutnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter