Aku melangkah pelan menghampirinya dan duduk di sebelah mama. Kuraih tangannya, lalu mengusapnya perlahan. Kulit tangan mama semakin mengerut. Tanda-tanda usianya yang sudah tak muda lagi. Dulu tangan inilah yang sering mengusap penuh kasih sayang pada kami anak-anaknya. Saat itu, kami nggak akan tahu kalau di masa depan akan menghadapi masalah seperti ini.
"Mah, Rea minta maaf. Selama ini Rea belum bisa jadi anak yang baik untuk mama dan papa. Rea cuma bisa repotin kalian. Tapi Mah, sungguh kami nggak ada maksud untuk menyakiti mama sama papa."
Wajahku kurasakan memanas. Aku selalu nggak bisa menahan haru jika itu menyangkut soal mama dan papa.
Mama beringsut memandangku. Tangannya terangkat membelai pipiku yang basah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com