webnovel

ELYANA

Ini tentang Elyana, atau biasa dipanggil Eli yang menyukai kakak tirinya sendiri yaitu William Martinez, dengan kenyataan bahwa pria itu sangat membencinya karena pernikahan orang tua mereka. Eli sadar, mau sampai kapanpun mungkin William akan membencinya dengan terbukti sikap kasar yang sering pria itu berikan kepadanya entah melalui tindakan verbal maupun non verbal. Tapi Eli bisa apa, hal itu bahkan tidak bisa menghapus perasaannya kepada kakak tirinya itu. Karena bagi Eli, William adalah potret sempurna dari tipikal pria idamannya selama ini. Mungkin kata Jane memang benar, sahabatnya itu suka sekali menyebut ia bodoh karena sudah jatuh cinta dengan pria yang bahkan tidak pernah memikirkan perasaannya. Lagi-lagi Eli bisa apa? Namun sepertinya, prinsipnya yang ia pegang teguh itu membuahkan hasil. Atau mungkin, memang sejak dulu William memang menyukainya, namun tidak pernah dia tunjukkan karena sebuah alasan. Ya, dan alasan itulah yang akhirnya mengungkap rahasia kelam yang selama ini Papa Eli tutupi mengenai kematian Mamanya dan juga rahasia-rahasia besar lainnya. Darisana Eli sadar, bahwa selain mendiang Mamanya, William yang selama ini secara terang-terangan membencinya justru menjadi orang kedua yang peduli padanya. Dan justru bukan Papanya yang selama ini ia banggakan, ataupun Mama tirinya yang Eli pikir benar-benar baik kepadanya.

Shawingeunbi · Teen
Not enough ratings
113 Chs

Chapter 75

Pada akhirnya liburan itu selesai hari ini. Mereka kembali ke New York lagi setelah selama tujuh hari berlibur di pantai yang sengaja William sewa untuk melamar Eli.

Hari-hari disana mereka lalui dengan biasa. Barang-barang sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil masing-masing. Eli dan William juga sudah nampak masuk ke dalam mobil. Dari depan mobil Leo dan Mario memimpin, diikuti mobilnya dan juga mobil Lily serta Christ yang berada di belakangnya.

Cuaca begitu cerah, langit biru membentang di atas mereka. Eli dengan sengaja membuka kaca mobil dan menyaksikan cuaca cerah dengan dekat.

"Aku akan merindukan momen ini nanti," katanya. Mendengar itu membuat William terkekeh.

"Kita bisa datang lagi nanti."

Eli menoleh ke arah William yang sibuk menyetir. Karena medan yang lumayan sulit kadang membuat William harus benar-benar fokus.

"Besok kau harus langsung bekerja dan berkutat dengan banyaknya masalah lagi di rumah."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com