Suasana di dapur itu benar-benar begitu ramai. Leon berkali-kali mengeluarkan lelucon andalannya yang membuat perut si pendengarnya sakit karena terlalu banyak tertawa. Mereka begitu juga bukan tanpa alasan. Karena seorang Leon, Lily dan Eli jadi terhibur.
"Astaga, Leon. Berhentilah membuat kami tertawa. Sepertinya semakin kesini kau makin ahli menjadi komedian." Eli mengatakan hal itu pada Leon. Lily nampak mengangguk setuju. Ketiga orang itu memang sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan, sebenarnya hanya Lily dan Eli yang awalnya berada disana, namun setelah Leon bergabung suasana menjadi meriah.
Sementara itu, Christ dan William yang berada di ruang tamu hanya bisa mendengarkan suara berisik yang ketiga orang itu berikan.
"Sejak kapan Tuan Leon pandai membuat lelucon?" Christ nampak begitu heran. Sementara itu William hanya mendengus.
Kedua orang itu tidak bisa bergabung di dalam dapur menyusul Leon karena sibuk mengurus pekerjaan mereka yang tidak bisa ditinggal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com