webnovel

ELYANA

Ini tentang Elyana, atau biasa dipanggil Eli yang menyukai kakak tirinya sendiri yaitu William Martinez, dengan kenyataan bahwa pria itu sangat membencinya karena pernikahan orang tua mereka. Eli sadar, mau sampai kapanpun mungkin William akan membencinya dengan terbukti sikap kasar yang sering pria itu berikan kepadanya entah melalui tindakan verbal maupun non verbal. Tapi Eli bisa apa, hal itu bahkan tidak bisa menghapus perasaannya kepada kakak tirinya itu. Karena bagi Eli, William adalah potret sempurna dari tipikal pria idamannya selama ini. Mungkin kata Jane memang benar, sahabatnya itu suka sekali menyebut ia bodoh karena sudah jatuh cinta dengan pria yang bahkan tidak pernah memikirkan perasaannya. Lagi-lagi Eli bisa apa? Namun sepertinya, prinsipnya yang ia pegang teguh itu membuahkan hasil. Atau mungkin, memang sejak dulu William memang menyukainya, namun tidak pernah dia tunjukkan karena sebuah alasan. Ya, dan alasan itulah yang akhirnya mengungkap rahasia kelam yang selama ini Papa Eli tutupi mengenai kematian Mamanya dan juga rahasia-rahasia besar lainnya. Darisana Eli sadar, bahwa selain mendiang Mamanya, William yang selama ini secara terang-terangan membencinya justru menjadi orang kedua yang peduli padanya. Dan justru bukan Papanya yang selama ini ia banggakan, ataupun Mama tirinya yang Eli pikir benar-benar baik kepadanya.

Shawingeunbi · Teen
Not enough ratings
113 Chs

Chapter 35

"Apakah hari ini aku ada jadwal lain, Christ?" William menanyakan tentang jadwalnya hari ini setelah mereka selesai menemui seorang klien untuk membahas proyek kerja sama mereka.

"Tidak, Tuan. Jadwal anda kosong setelah ini." jawab Christ setelah meneliti jadwal William di ponselnya. Pria itu memang selalu menuliskan jadwal William di ponsel pintar miliknya.

"Baiklah, kalau begitu aku mau pergi dulu." ucap William pergi menuju mobilnya yang terparkir di depan restoran.

"Tuan, mau kemana? Tidak mau saya antar saja?" Christ bertanya dengan ekspresi heran. William menggeleng.

"Tidak perlu, aku mau menyetir sendiri saja." tolaknya.

"Apakah Tuan yakin?" tanya Christ lagi.

"Ya." jawab William singkat. Sementara itu Christ nampak terus mengikuti William ketika ia akan masuk ke dalam mobilnya. Setelah menyadari asistennya itu terus mengikutinya, William memandang Christ heran.

"Kenapa kau masih mengikutiku? Kau bisa naik taksi kan?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com