POV Surya: Dia Sudah Dewasa
"Memangnya kamu punya saran lain?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Gerhana itu sungguh tidak bisa untuk aku timpali dengan sangat baik. Gerhana memang adalah tipikal orang yang pandai bersilat, kemampuannya untuk membuat kelu lidah lawan bicaranya adalah hal yang tidak bisa untuk dipandang sebelah mantap. Mengacungkan dua jempolnya aku rasa itu kurang untuk otak jeniusnya itu.
"Kenapa diam?" tanyanya dengan mengangkat sedikit dagunya sebagai simbol kalau dia sedang menentangku. Yang bisa aku lakukan hanya menutup rapat kedua bibirku, karena aku memang tidak memiliki kata-kata yang bisa membuat lidah dari kembaranku ini kelu. Ya Tuhan, kenapa aku harus terlahir dengan memiliki kembaran seperti dia. Secara paras aku dan Gerhana mungkin mirip, tapi tidak dengan kepribadian. Untuk hal tersebut kami sungguh bertolak belakang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com