Keenan tentu saja begitu antusias menceritakan bagaimana ia dan Nina dijodohkan, terpisah beberapa waktu, kemudian bertemu kembali, namun melewatkan perihal lamaran Nina di bandara, sesaat sebelum Keenan berangkat ke Amerika untuk meneruskan pendidikannya di pasca sarjana.
Arif mendengarkan dengan sama antusiasnya, berbeda dengan Amanda. Yang terlihat tersiksa. Membuat Nina berpikir, Amanda mungkin menyukai Keenan. Itu terlihat dari sejak awal mereka--Keenan dan Nina, tiba di private room.
Betapa Amanda terlihat bahagia melihat Keenan, dan mendadak air mukanya berubah muram saat melihat siapa yang berada di samping Keenan, dan bagaimana Keenan memperlakukan Nina--melingkarkan tangannya di pinggang Nina.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com