Keenan menikmati lagu itu hingga beberapa saat. Mencoba memahami perasaannya sekarang terhadap Nina. Karena biar bagaimana pun, bayangan Kanaya masih melekat kuat di hatinya. Satu saat bakal menjadi duri dalam daging, jika Keenan memutuskan melangkah lebih jauh dengan Nina.
Sepanjang jalan Keenan merenungi semua yang telah ia lalui selama empat bulan di Amerika. Seperti mengejar bayangan Kanaya, di akhir pekan, Keenan rela membeli tiket masuk ke Metropolitan Museum of Art yang terpampang lukisan Kanaya, yang ia lukis ketika mendiang istrinya masih hidup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com