Guru muda yang bernama Tania, membuka lipatan kertas kecil itu. Dan tertegun.
['Ibu Guru Tania yang cantik. Aku suka Ibu Guru. Tunggu aku hingga dewasa nanti, ya, Bu. Aku akan menjadikan Ibu Guru Ratu di rumahku.']
Demikian isi sepucuk surat itu. Entah siapa yang menyelipkan kertas itu. Kertas kecil tanpa nama. Tania mencoba mencocokan tulisan tangan dari surat itu dengan berkas soal-soal jawaban kakak beradik yang menjadi muridnya itu.
Cukup sulit pada awalnya, untuk menerapkan ilmu grafologi yang pernah dipelajarinya sekilas oleh Tania. Karena ketiganya memiliki goresan garis dasar, ukuran huruf, cara penulisan menyambung huruf, kemiringan tulisan, jarak tulisan (spasi antar huruf dan antar kata), dan tekanan tulisan dari pena yang hampir serupa. Butuh ketelitian, untuk mengetahui siapa pengagum rahasianya yang telah berani membuat surat cinta yang isinya membuat Tania senyum-senyum sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com