Setelah ucapan penutup dari bang Tara sebagai kakak pertama Tika, pengantin itu turun dari panggung dan memutar untuk mengucapkan terima kasih karena sudah datang ke acara resepsi mereka yang sempat menjadi gonjang gonjing.
Kini dengan abang Tika bisa mengngakt dagunya tanpa malu maupun merasa rendah diri akrena di tinggalkan oleh seorang mempelai pria di hari pernikahannya, sebelum hari ini. Semalam abang berkata, jangan malu untuk tersenyum, jangan sungkan berterima kasih dan berusahalah tuli jika ada yang membahasa perihal memperlai pria yang melarikan diri.
"Kamu nggak usah dengarkan mereka, kalau ada yang tanya jawab seadanya karena mereka nggak punya tau banyak. Kalau memaksa kamu lebih baik pergi, jangan ladeni kalau nggak mau ada perang kata."Katanya sambik membelai rambut Tika yang halus.
Dalam pelukan abang, Tika mengangguk setuju atas ucapan suaminya ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com