"Oke,"jawab Hana melempar senyum jail ke arah Farhan.
Sedang abang sendiri kini berbalik dan mengepalkan tangan sambil berucap 'yes' tanpa suara, dia pasti berhasil menemui Tika jika membawa Hana. Tara tidak akan menolak, tentu saja.
"Itu,"suara Hana segera membuat abang reflek berbalik cepat."Ya?"
"Sekarang nih ke rumah mbak Tikanya?"
"Boleh, kalau kamu luang."Hana mengangguk."Aku ganti baju dulu kalau gitu."Jawabnya
Farhan mengangguk-angguk kepala bagai boneka, Hana tertawa melihat abangnya bertingkah seperti itu. Kalian jangan salah sangka, Tara itu paling nggak bisa membantah ucapan Hana yang sudah seperti rel kereta api kalau bicara sarkas pada Tara.
Dia kadang menjadi laki-laki yang hampir sama sepertinya, memilih mengalah untuk menjauhi mendebat seorang perempuan. Bisa panjang perkara dan dia tidak mau membuat hubungannya buruk selain dengan Farhan, ikutan terkena imbas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com