webnovel

DUNIA YANG TERASING

Sanggar_Diza · Fantasy
Not enough ratings
58 Chs

Pertemuan ke dua

"Tetap tenang" sambil menguatkan hati dan pikiran. " Aku akan datang sebentar ke rumah sakit sebelum masuk kekantor dan berharap dapat sedikit info yang bisa aku dapat sebelum anggota memberi kabar terbaru kecelakaan itu".

" Nanny singkler mungkin aku tidak akan pulang untuk beberapa hari kedepan ku harap tidak usah menunggu kepulangan ku" Lalu dia bergegas mengambil sepotong roti sambil berjalan ke arah keluar menuju mobil dinas nya dengan keadaan terburu-buru.

" Tuan ..... maaf.... topi anda ketinggalan" sambil berjalan mengejar tuan nya namun ia sudah pergi duluan dengan mobil nya...." ya ampun ada apa dengan dia .... tidak seperti biasa nya bersikap seperti itu...mengapa dia terburu-buru sekali". sambil meletakkan topi nya kembali diatas rak lemari.

******

Sepanjang jalan menuju ke rumah sakit dia sangat bersemangat. Sampai lupa membawa dan mengenakan topi seragamnya. Namun, meskipun tanpa menggunakan topi ia masih terlihat sempurna dengan getstur tubuh nya yang atletis.

Ini adalah hari ke dua ia berjumpa dengan sosok yang membuat nya penasaran.

" Pagi dokter" sapa nya dengan suara tegas.

" Selamat pagi sir Charles" sambil mengulurkan tangan. " Saya tidak sangka sir charles datang kesini sendirian, boleh saya tau ada apa?"

" Maaf saya datang tanpa memberitahu sebelum nya, ini tentang pasien wanita semalam..bagaimana dengan perkembangan nya?".

" Oh iya...maafkan saya..saya lupa tentang itu, apa sir mau berjumpa dengan nya?. Kebetulan dia baru bangun saja bangun dan perkembangan kesehatan sangat bagus. Luka dibadan nya juga sudah mulai sembuh. Saya tidak menyangka biasa nya pasien seperti itu harusnya 3-4 bulan baru bisa dikatakan sembuh. Ini hanya butuh 1-3 hari saja."

" Dimana dia sekarang?"

" Sedang duduk di belakang luar rumah sakit sir, mari saya antar"

" Apa sir yakin ingin menjumpai nya?"

" Ada banyak pertanyaan yang ingin aku tau tentang nya"

" Memang..... begitu juga dengan kami...Itu dia sir, apa perlu saya temanin sir?"

" Tidak perlu biar saya sendiri, saya akan memanggil jika butuh bantuan"

" Baiklah sir, saya tinggal, saya siapkan seorang perawat untuk berjaga jaga diluar ya".

" Trimkasi" sambil meninggalkan dokter dan keluar menuju belakang rumah sakit.

" Charles ...tenang lah..perlahan lahan dia mendekati wanita itu dari belakang. Sedang wanita itu tetap duduk tanpa mendengar suara langkah kaki nya.

" Permisi nona..."

Suara sir belum sepenuh nya terdengar oleh nya. Dengan menguatkan hati untuk tetap tenang dan santai lalu ia meraih bahu kanan wanita itu sambil menyentuh. " Maaf nona, anda mendengar saya?" pinta nya berharap wanita tersebut membalikkan badan nya ke dia.

" dug....dug...dug...."

Jantung nya mulai berdegud kencang ..rasa penasaran nya semakin tak terbendung lagi

Saat wanita tersebut memalingkan wajah nya ia langsung terdiam kaku layak nya seperti patung.

Didalam diri nya seperti ada magnet yang menarik terpaku untuk menatap lebih lama.

Sang wanita juga merasakan hal yang sama terdiam dan terpaku saling memandang. Hanya terdengar suara hembusan angin yang mejatuhkan daun-daun di pohon. Rambut nya yang panjang terurai di hembus angin menambah suasana menjadi semakin damai dipagi hari itu.

Mereka masih saja saling memandang selama lebih kurang 5 menit,,,,terlihat jelas tatapan polos nan manis si wanita tersebut membuat sir Charles terus memandang dan memandang nya.

" Maaf nona apakah nona masih bisa mendengar saya" tiba-tiba ia mulai tersadar .

Nona tersebut hanya bisa diam dan tersenyum kecil lewat bibir tipis nya.

"Boleh saya tau nama nona?"

Kembali ia bertanya.

Tanpa ia sadari tiba- tiba wanita itu mulai perlahan mendekati sir Charles dan memegang wajah sir Charles dengan kedua buah tangan nya dengan sangat lembut.

Jari jemari mulai menyetuh area pipi nya. Sentuhan lembut wanita itu membuat damai hati nya. Mata nya tiba-tiba tertutup sambil ikut merasakan jari jemari menari di kulit wajah. Sir Charles membiarkan tangan wanita tersebut menyentuhnya,,sungguh perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelum nya.

Namun itu hanya berselang beberapa menit saja karena tiba tiba mata nya terbuka dan melihat si wanita meneteskan air mata lalu diam dan terduduk kembali sambil menundukkan kepala.

Ia lalu menghampiri dan duduk bersebelahan. Bingung, canggung, gugup, senang bahkan bahagia berkecamuk dalam hati sir Charles tak tahu harus berbuat apa?.

" Perawat tolong kemari " pinta nya kepada perawat yang menunggu disudut ruangan didalam rumah sakit.

" Tolong jelaskan apa yang terjadi kepadanya kenapa bisa begitu"

" Sir ...wanita ini memang seperti ini setiap kali dia melihat orang lain yang baru ia kenal. Akan ada reaksi yang berbeda yang akan dia berikan..terkadang takut, marah dan bahkan menangis.

" Tapi mengapa dia bereaksi seperti itu kepada saya" Sambil bertanya tanya.

" Kami juga masih melakukan penelitian sir. Maaf hanya itu yang bisa saya kasi informasinya."

" Baiklah terima kasih , silahkan anda menunggu didalam .

Sir langsung mengambil jam bandul milik nya dari dalam saku baju....sambil melihat jam... ternyata hari sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan ia harus segera masuk ke kantor.

Dipandang lama wajah kosong wanita itu lalu berucap

" Maaf ya nona .... aku harus pergi, lain hari aku akan datang lagi ke sini"

Ingin rasa nya ia menyentuh kedua tangan wanita tersebut untuk kembali diletakkan ke pipi nya namun apa daya ia harus segera masuk kekantor karena ia harus menerima laporan dari sipir yang berada di gunung Cheretz.