Wooo!
Suara cerobong asap ketiga kapal terbang raksasa itu bergema di langit.
Ketika semua penyihir telah naik, ketiga kapal terbang itu memutus tangganya, sehingga tangga itu perlahan-lahan terjatuh.
Perlahan-lahan, kapal terbang itu menjauh, dan meninggalkan jejak berupa partikel-partikel energi hijau.
Ketiga kapal terbang itu pergi menuju sisi utara Nola. Semua penyihir berdiri di tepi kapal. Namun, tidak ada yang berbincang-bincang. Semuanya sibuk menatap teman dan sanak keluarga yang masih ada di stasiun.
Tidak ada suara selain suara pergerakan partikel-partikel energi yang membantu pesawat untuk terbang.
Mereka semakin jauh, dan sanak keluarga terlihat semakin kecil. Sekarang, mereka hanya terlihat seperti titik-titik hitam kecil.
Angele juga berdiri di atas pagar kapal. Dermaga itu kini tampak kecil hingga seukuran telapak tangannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com