Setelah Ouyang Shuo bangun, secara perlahan ranjang miliknya tertarik masuk kedalam dinding kamar, hingga akhirnya tidak ada satu barang pun terlihat di kamarnya. Dia hidup di dalam peradaban berteknologi tinggi, semua hal telah di modernisasi dan dipermudah.
Rumahnya sekarang merupakan warisan dari orangtua nya, dan termasuk rumah yang cukup mewah. Dia masuk ke dalam ruang tengah, dan disana ada adiknya Ouyang Bing'er sedang menunggunya dengan tatapan menyedihkan.
Bing'er baru berumur delapan tahun saat ini, dia mengenakan pakaian berwarna pink dan dia memiliki pipi tembam yang membuat orang-orang sering mencubit pipinya dengan sendirinya. Dia memakai topi bundar dengan baju lebar berwarna hitam, celana pendek dan sepatu merah kecil, sangat imut hingga membuat jantung Ouyang Shuo seakan ingin meledak hanya dengan melihatnya.
"Kakak benar-benar pemalas, kakak bangun lebih lambat dari Bing'er hari ini! Benar-benar memalukan!" Setelah memarahinya, gadis kecil itu lalu berdiri, pandangannya melihat ke semua tempat sambil melirik satu dua kali kearah pintu, sekali melihatnya dan orang-orang akan merasakan bahwa dia adalah anak yang cerdas.
Keduanya sudah sangat mengerti kebiasaan satu sama lain, dengan sekali lihat Ouyang Shuo mengerti apa yang adiknya pikirkan. Hari ini merupakan akhir minggu, jadi dia tidak harus pergi bekerja. Kemarin dia memberi tahu Bing'er kalau dia akan mengajaknya untuk pergi ke taman untuk bermain. Karena janji itulah adik kecilnya yang biasanya malas dan selalu harus dibangunkan olehnya setiap hari, dengan mengejutkan bisa bangun lebih awal. Bahkan sudah selesai memakai semacam make-up.
Ouyang Shuo tidak menggodanya, malah dia langsung berjalan ke arah sofa dan duduk disana. Dia lalu mengangkat adiknya dan menaruhnya di pangkuannya. Lalu dia menggosokkan dagunya di kening gadis kecil itu, yang membuat adiknya tertawa karena dagunya yang kasar membuat adiknya geli.
"Hahaha! Kakak nakal! Kakak terus menjahiliku…" Kata Bing'er sambil tertawa.
"Jadi, karena hari ini tuan putri kecil terlihat sangat cantik dan rapi. Aku akan segera membuatkan sarapan untukmu, dan setelah itu kita akan pergi ke taman untuk bermain, ok?"
Mendengar bahwa kakaknya tidak melupakan janjinya, gadis kecil itu tersenyum sangat lebar hingga matanya menyipit, dan memberikan kecupan bahagia di pipinya.
Waktu menyenangkan selalu berlalu dengan cepat. Ouyang Shuo menghabiskan sepanjang hari dengan adiknya di taman bermain anak-anak, dan lalu membawanya ke KFC [1]1 untuk menghabiskan sekeranjang ayam goreng. Bing'er sangat senang dan gembira setelah hari yang indah ini hingga dia kesulitan untuk tidur. Akhirnya, baru setelah cerita dongeng ketigalah, dia bisa tertidur.
Malam ini sungguh sunyi. Ini adalah waktu yang baik bagi Ouyang Shuo untuk mengingat kembali apa yang terjadi di masa lalu, dan mempertimbangkan apa yang akan dia lakukan untuk masa depan barunya sekarang.
Yang pasti dia akan segera berhenti dari pekerjaannya sekarang. Lagipula, dia baru bekerja selama enam bulan disana, dan tidak memiliki loyalitas tinggi untuk tempat itu. Aset termahal yang dia miliki sekarang adalah rumah yang dia tinggali sekarang. Tabungan milik orang tuanya telah membiayainya hingga lulus kuliah, tapi sekarang tabungan itu sudah mulai menipis.
Hal itulah yang membuat dia segera mencari pekerjaan tepat setelah dia lulus kuliah. Tapi di zaman yang sangat bergantung dengan teknologi dan hampir segalanya dapat dilakukan oleh robot, hampir 90% pekerjaan yang ada telah dapat dilakukan oleh mesin. Banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan atau bahkan tidak dapat menemukan pekerjaan.
Pemerintah dipaksa untuk mengembangkan sistem kesejahteraan sosial yang komprehensif untuk menjamin setiap orang setidaknya dapat memiliki gaya hidup dan keamanan. Sekarang, satu institusi – Skynet, telah dibuat untuk mengawasi segalanya dengan tegas dan adil. Pengaruhnya mencakup segala aspek masyarakat, dan akibatnya angka kejahatan umum menjadi sangat menurun di bawah pengawasan ketat Skynet.
Sisi buruknya dari hal ini adalah pembagian masyarakat menjadi dua tingkat: Orang-orang kaya dan memiliki koneksi politik, umumnya terbentuk dari perkawinan antar keluarga atau keluarga yang sudah memiliki posisi politik, dan orang-orang lainnya. Itu adalah pembagian masyarakat yang sangat sulit untuk dilewati.
Disaat yang sama, rata-rata umur masyarakat juga mengalami peningkatan. Anak-anak muda yang tertekan pada akhirnya sering mengambil keputusan untuk tidak memiliki anak yang menuntut tanggung jawab dan menambah biaya hidup mereka, yang mengakibatkan menurunnya jumlah populasi masyarakat pada dua puluh tahun terakhir ini. Populasi global saat ini telah jatuh ke angka 1 miliar jiwa, dan empat puluh persen diantaranya adalah manula. Bahkan di daerah-daerah padat penduduk di Cina, total populasi yang ada pun tengah menurun.
Saat ini, Ouyang Shuo bahkan tidak memiliki cukup uang untuk membeli perangkat game untuk Earth Online. Untungnya, berkat reinkarnasinya, dia mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, dan karena itulah dia memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Satu tahun setelah rencana migrasi antar planet berjalan, harga-harga dari aset-aset tidak bergerak dan properti rumah di Bumi menjadi hampir tidak ada harganya. Karena itulah dia berencana untuk menjual rumah yang dia tempati saat ini, dan menggunakan uangnya untuk menyewa rumah tinggal sementara.
Setelah mengambil keputusan, Ouyang Shuo lalu membuka handbrain [2]2 miliknya, komputer portable serba bisa yang dimiliki oleh semua orang di bumi. Setelah menemukan situs agen penjualan rumah, dia langsung masuk ke saluran jual cepat, dan memasang harga 10% lebih murah dibanding harga pasar, dan segera menjualnya ke pusat transaksi perumahan
Zaman informasi yang semaju ini sungguh sangat memudahkan orang-orang. Jangankan pergi ke kantor pemerintah, Ouyang Shuo bahkan tidak perlu meninggalkan rumah. Karena seluruh informasi tentang dirinya telah tersimpan di Skynet, karena handbrain dapat memastikan sidik jari dan men-scan retina nya, hanya butuh setengah jam untuk menyelesaikan seluruh transaksinya. Setelah selesai uang pun langsung masuk ke dalam rekening Ouyang Shuo dan membuat isi nya bertambah lebih dari dua juta.
Selagi malam telah larut dan sunyi, Ouyang Shuo mulai mencari rumah sewa yang tepat baginya secara online. Bing'er masih duduk di sekolah dasar, jadi mereka tidak dapat pindah terlalu jauh, sejauh-jauhnya adalah sampai distrik tetangga. Ini sedikit menyulitkannya untuk memilih. Menurut parameter pencarian yang dia masukkan, sistem merekomendasikan rumah di komunitas Tianyuan yang memiliki tiga kamar dan satu ruang keluarga, dengan biaya sewa perbulan sebesar 3000 kredit[3]3.
Kebetulan, Bing'er bersekolah di komunitas Tianyuan yang sangat dekat dengan lokasi rumah tersebut, membuat hal ini semakin mudah untuk Bing'er. Tapi rumah tersebut harus dibagi, orang yang menyewakan rumah tersebut bukanlah pemiliknya, tapi juga seorang penyewa, yang membuat Ouyang Shuo ragu-ragu untuk menerima.
Mengambil sikap 'kita lihat apa yang terjadi nanti', Ouyang Shuo lalu menggunakan video call. Yang muncul di layar ternyata wajah seorang perempuan berumur sekitar dua puluh tahun-an, dengan wajah cantik berbentuk oval dan alis yang tipis. Dia terlihat seperti baru saja selesai mandi, dengan rambut yang basah, serta mengenakan piyama kucing berwarna pink, yang diluar perkiraan terlihat sangat imut.
Ouyang Shuo merasa malu. Karena pria dan wanita hidup bersama terdengar indah seperti seperti serial romantis di televisi, tapi pada kenyataannya itu adalah hal yang tidak wajar dan jarang terjadi sebelum pernikahan. Namun gadis ini benar-benar kebalikan dari wanita pada umumnya, dia langsung mengambil inisiatif untuk mulai berbicara dengannya.
"Halo? Dengan siapa ya ini? Ada perlu apa ya?" Tanya si perempuan.
"Halo! Aku mendapatkan kontakmu lewat jaringan penyewaan rumah. Informasi yang kulihat disana sesuai dengan kebutuhanku. Aku tidak menyangka kalau kamu itu seorang perempuan, aku minta maaf kalau ini membuatmu tidak nyaman." Ouyang Shuo sudah siap untuk memutuskan koneksi, karena dia berpikir ini tidak akan berhasil.
"Oh!" Jawabnya dengan sedikit terkejut. "Disini ada dua kamar untuk disewakan, tapi kamu kan hanya sendirian, bukankah ini sedikit aneh…" Perempuan itu tidak langsung menolak, malah dia balik menanyakan hal yang cukup masuk akal.
"Ah, aku minta maaf, aku tidak menyampaikannya dengan benar. Aku memiliki seorang adik perempuan berumur delapan tahun, sekolah adikku ada di dekat lokasimu, jadi…" Kata Ouyang Shuo dengan sedikit ragu-ragu.
Mendengar dia memiliki seorang adik perempuan sepertinya membuat si perempuan menjadi lebih yakin. "Oh, kalau begitu baiklah, kau juga kelihatan seperti orang baik-baik, jadi aku setuju! Ini juga sudah hampir akhir bulan, jadi kau dapat membantuku dengan membayar biaya sewanya, hehe!"
Diluar dugaan ternyata dia dengan mudah menyetujuinya, itu membuat Ouyang Shuo sedikit terkejut. Hingga dia berpikir jangan-jangan tanpa dia sadari, dia sekarang sudah menjadi lebih tampan dan menawan sampai-sampai membuat gadis itu setuju dengan mudah.
Mereka mendiskusikan tentang pengaturan soal masalah penyewaan ini, dan melalui jaringan menandatangani kontrak elektronik. Akhirnya Ouyang Shuo mengetahui nama gadis itu, dia bernama Sun Xiaoyue, dan dia merupakan seorang mahasiswa di fakultas arsitektur di Universitas Jiao State .
Ouyang Shuo setuju untuk pindah besok, tepat saat dia akan menutup panggilannya dia mendengar, "Hehe, akhirnya aku mendapatkan uang untuk membayar sewaku!" Rasa percaya diri dan ego nya cukup terpukul saat dia menyadari alasan kenapa perempuan itu setuju dengan mudah
Keesokan paginya, Ouyang Shuo memberi tahu Bing'er bahwa mereka akan pindah. Saat Bing'er mengetahui bahwa mereka akan tinggal dengan seorang kakak yang cantik, dan lokasinya juga dekat dengan sekolahnya, dia tidak menolaknya. Mereka menghabiskan pagi mereka dengan mempersiapkan barang bawaan mereka, dan memanggil mobil pindahan untuk membawa mereka ke rumah baru.
Mereka tiba di komunitas Tianyuan dengan cepat, dan menemukan Sun Xiaoyue berdiri di depan pintu, sambil memegang handbrain selagi menunggu mereka tiba. Cukup mengejutkan melihat dirinya menjadi sangat sopan.
Bing'er sedang membawa tas pink kecil sambil memegang boneka harimaunya saat dia membuka pintu taxi. Setelah keluar, dia melihat kesekitarnya tanpa rasa takut akan lingkungan yang baru. Ekspresinya penuh rasa ingin tahu dan niat jahil.
Melihat gadis kecil yang manis itu, sisi feminin dari Sun Xiaoyue langsung tersentuh. Dia langsung berjalah kearahnya dengan tangan terbuka. "Aww, kamu benar - benar gadis kecil yang lucu! Ayo sini, kakak ingin memelukmu!"
Bing'er mundur selangkah sambil tersenyum, dengan manis dia menjawab, "Halo kakak cantik! Namaku Ouyang Bing, kakak bisa memanggilku Bing'er seperti kakakku!"
Sun Xiaoyue tidak malu ataupun marah saat Bing'er menghindari pelukannya. Malah, dia tersenyum dan berkata, "Ouyang Bing'er, nama yang indah. Namaku Sun Xiaoyue, kamu bisa memanggilku kakak Xiaoyue. Apa Bing'er suka tinggal disini?"
"Aku suka kok, disini sama bagusnya dengan rumah kami, dan disini juga ada kakak yang cantik, Bing'er benar-benar bahagia, hehe!" Bing'er menjawab sambil tersenyum.
Sun Xiaoyue benar-benar melupakan Ouyang Shuo, melemparnya keluar dari pikirannya dan langsung memegang tangan Bing'er mengajaknya naik. Bing'er memutar kepalanya dan melihat ke arah kakaknya, dia hanya mengangguk sambil tersenyum, mengisyaratkan bahwa sebaiknya dia mengikuti keinginan Sun Xiaoyue. Dengan perlahan Bing'Er mengikuti Xiaoyue naik ke atas.
Melihat sosok Bing'er yang sangat manis, hati Ouyang Shuo sedikit merasa cemburu. Mungkin, pikirnya, dia dapat membawanya ke Universitas Jiao State dan berjalan-jalan dengannya, mungkin dia akan menarik perempuan yang suatu saat bisa dia nikahi, hehe…
"Bos, ini barang-barangnya mau saya bawakan keatas?" Tanya si supir mobil pindahan, tanpa ampun mengganggu fantasi pribadinya.
"Oh! Tolong ya, dibawa ke lantai lima belas, ikuti saja dua gadis di depan, tolong percepat ya!" Ouyang Shuo mengambil kopernya dan buru-buru mengejar Sun Xiaoyue.
Sun Xiaoyue tinggal di kamar 1503, saat dia masuk, kesan pertama yang dia dapat adalah tempat itu sangat bersih. Disana ada tiga kamar tidur, satu kamar utama, dan dua kamar yang lebih kecil. Ouyang Shuo langsung berjalan ke arah kamar utama, Bing'er tidur di kamar yang kecil tepat di seberang kamarnya. Setelah merapihkan barang bawaan dan kamar mereka, akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul lima sore.
Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Sun Xiaoyue, dan untuk merayakan kepindahan mereka, Ouyang Shuo memasak makanan yang enak untuk mereka semua. Setelah membeli bahan-bahan di supermarket lokal –'Mighty Chef', Ouyang Shuo langsung masuk ke dapur untuk memasak.
Dia membuat makanan-makanan enak yang umum; ikan, daging babi, iga babi asam manis, daging rebus, paru panggang, dan tujuh sampai delapan jenis masakan lainnya. Semua ini membuat Bing'er si kucing kecil untuk menyelinap ke dapur ditengah kesibukannya memasak, dan tangan kecilnya mengambil iga untuk dimakan. Tapi dia mengatakan bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk membantunya mencicipi hasil masakannya, dan agar dia tidak memasak makanan yang tidak enak sehingga membuatnya nanti malu dihadapan kakak perempuannya yang baru.
Sehabis makan malam yang lezat, ketiganya pergi ke ruang keluarga untuk bersantai sambil bercakap-cakap, dan untuk saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Bing'er berbaring di sofa, perutnya mengembang besar. Dengan ekspresi puas dia benar-benar terlihat sangat imut.
"Xiaoyue, kenapa kamu menyewa rumah sebesar ini?" Setelah mulai saling mengenal lebih jauh, tanpa berputar-putar Ouyang Shuo langsung menanyakan hal ini untuk menghilangkan rasa ragu dari hatinya. Gadis ini tidak terlihat seperti orang kaya, karena dia bergumam soal biaya sewa. Tapi kenapa dia masih memilih untuk menyewa rumah dengan tiga kamar tidur, itu tindakan yang sedikit bodoh kan?
"Oh, kak Ouyang, untuk hal ini sebenarnya merupakan kesalahan dua temanku. Pada awalnya kami bertigalah yang menandatangani surat penyewaan tempat ini, dan kami berjanji untuk hidup bertiga hingga kami lulus dari kuliah. Tapi keduanya malah pindah untuk hidup bersama pacar mereka, dan meninggalkanku sendiri disini. Agar dapat membayar biaya sewa, aku harus menyewakan kamar yang mereka tinggalkan. Kalau kamu tidak datang tepat pada saatnya, aku sekarang sudah makan ramen instant setiap hari," dia menjelaskan dengan ekspresi kesal.
Sepertinya kekesalannya terhadap bekas teman-teman sekamarnya cukup dalam, dan dia agak enggan untuk terus membicarakan keduanya. Ouyang Shuo menyadari kalau terus membicarakan hal ini mungkin bukan ide yang bagus, dan segera mengubah topik pembicaraan menjadi soal sekolah.
Dia juga merupakan lulusan Universitas Jiao State, jadi sebenarnya bisa dibilang dia merupakan senior Sun Xiaoyue. Dan karena itu, mereka memiliki banyak hal yang bisa dibicarakan. Baru setelah lewat jam sepuluh malam akhirnya mereka masuk ke kamar masing-masing.
Akhirnya semua selesai, Ouyang Shuo tahu dia dapat memulai untuk memainkan game nya besok, ini merupakan inti dari rencana hidupnya yang baru, Ouyang Shuo sekarang tidur di malam kedua setelah dirinya bereinkarnasi.