webnovel

Hidup Memang Selalu Tidak Rapi

akhir akhir ini hampir setiap hari aku dan Al saling memberikan kabar kami berkomunikasi dengan lancar. aku dan al banyak sharing sharing tentang apa keinginan kedepannya, tenang keseharian kami masing masing dan kami juga membahas banyak hal hal yang konyol yang bahkan tidak mungkin terjadi. kami juga bercerita tentang masa dulu saat kami masih chatingan melalui aplikasi chat BBM.

Al adalah pria baik dan aku adalah seorang wanita yang sudah memiliki kekasih tapi masih saja berkomunikasi dengan seseorang yang datang dari masa lalu ku.

aku tidak bisa berbohong aku masih sama seperti dulu aku masih sangat bahagia saat mendapatkan notifikasi dan balasan chat dari Al, aku masih sangat menyukai al.

aku seperti ingin memiliki pria itu, tapi aku sadar tidak akan mudah untuk aku dan Al bisa seperti dulu.

Al bilang kami masih belum putus, karna saat dulu masih tidak ada keluar kata kata putus dari Al atau pun aku. jadi Al masih menganggap aku adalah pacaranya. bukan menganggap sih tapi memang aku miliknya kata Al. aku sangat senang saat membaca pesan Al. taoi aku tetap membalas perkataan al tadi dengan candaan.

aku dan Al semakin dekat, sampai akhirnya kami membahas tentang kembali seperti dulu.

aku ingin, bahkan aku sangat ingin kembali seperti dulu mengulang cerita yang bahkan dulu bisa di bilang belum ada cerita tentang awalan bahagia kami, tapi bagaimana dendi. aku masih saja memikirkan dendi, aku masih tidak tega untuk menyakiti dendi. di tambah dengan sikapnya yang baik dan hatinya yang lembut.

aku bahkan berulang kali berfikir ingin kembali kepada Al, tapi Al bilang ga papa jangan dulu. kapan pun dendi pergi Al siap kembali ke aku. itu kata Al.

"aku tidak ingin merebut pacar orang, walaupun sebenarnya aku adalah pacar pertama kamu". kata Al sambil tertawa

al mengakui kesalahannya dulu yang sudah meninggalkan ku begitu saja, dia menyesal tapi memang tidak ada gunanya kata Al.

al bahagia melihat dendi memperlakukan ku dengan sangat baik, jika nantik Al di beri kesempatan dia ingin belajar kepada dendi.

padahal Al tidak terlaku buruk dalam memperlakukan wanita, tapi memang karna sikapnya yang cuek dan dingin orang berfikir dia bukan lah orang yang mudah perduli dengan perasaan orang lain.

aku harap suatu saat Al akan mendapatkan kesempatan itu, jika memang bukan dengan ku mungkin dengan seorang wanita yang memang di takdirkan untuk nya besok.

aku sangat berharap akan bisa selalu berteman dengan Al bahkan aku juga kadang berharap lebih.

aku dan Al masih berharap saling bertemu di pusat kota A, kami berdua masih saling penasaran satu sama lain. tapi saat rencana pertemuan pertama kami gagal, aku fikir aku akan bisa merencanakan pertemuan di minggu selanjutnya tapi aku takut jika nantik semuanya tidak sesuai dengan rencana ku, aku takut dendi nanti tiba tiba datang lagi tanpa sepengetahuan ku. dan Al pasti akan merasa sangat kecewa sekali dengan ku untuk yang ke dua kali nya. aku takut itu terjadi lagi.

Al mengirimkan rekaman suara nya saat dia bernyanyi sambil main gitar, suara Al sangat bagus dia juga sangat mahir bermain gitar. wajar saja banyak wanita yang menyukai Al dia tipe lelaki yang cool pandai bermain gitar dan bersuara bagus.

dalam sehari ini dia sudah beberapa kali mengirimkan ku pesan suara, dan aku menyimpan pesan suara nya, aku simpan dan masuk ke play list music ku, aku rasa itu akan menjadi music favorit ku di hp ku. setiap aku memutar musik di hp ku lagu yang di bawakan Al akan otomatis terputar sendiri di hp ku.

Aku yakin suara al saat mengaji pasti lebih bagus lagi, Al pernah berjanji kepada ku akan mengirimkan dan membaca surah Ar-rahman dari pesan suara. aku masih sangat menantikan itu, dan aku tidak lupa. hanya saja Al yang selalu pura pura lupa

hari ini aku sedang libur bekerja tapi tidak debgan dendi. hari ini dendi masuk kerja, dendi masuk pagi jam 8 pagi dan dendi akan pulang nanti jam 4 sore nantik.

karna aku sangat bosan di rumah sendirian aku memutuskan untuk menelvon Al, aku fikir Al tak akan mengangkat telvon ku. ternyata Al dengan cepat mengangkat telvon ku. aku dan Al telvonan dari jam 1 siang sampai jam 7 malam bahkan saat waktu akan shalat ashar dan magrib telvon kami tidak mati. Al tetap shalat tapi dia letak hp nya di kamar nya jadi benar benar kami telvonan sampai jam 6 jam tanpa putus.

"Benar benar hari libur yang menyengkan" ujar ku pada Al

"aku senang kalau kamu senang" jawab Al

"kamu bosen ga? yok kita nyanyi bareng"kata al

"aku ambil dulu gitar ku kita nyanyi bareng" kata al di telvon

tak lama Al pergi dan kembali sambil memetik gitarnya

"ayo kita nyanyi bareng mau lagu apa?"kata al sambil bertanya pada ku

ada beberapa lagu yang aku dan Al nyanyikan berdua, tapi memang dasarnya suara ku fals dan aku memang tidak pandai bernyanyi tetap Al yang dominan bernyanyi aku hanya nyambung nyambung sedikit saja.

beberapa kali aku mengatakan ini menyengkan, aku rasa Al sedikit bosan mendengar aku mengatakan nya haha.

al bertanya pada ku "apakah dendi bisa bermain gitar?" tanya Al pada ku

"tidak", aku menjawab pertanyaan al.

aku dan al tidak terlalu banyak berbicara, dan kami bisa di bilang sering kehabisan pembahasan atau topik pembicaraan , bisa di bilang 6 jam kami telvonan kebanyakan diam atau kebanyakan bernyanyi.

"aku pengen juga belajar main gitar" ucap ku pada Al

"kapan ketemu aku ajarin kamu main gitar" kata Al dengan bisikan kecil.

jam 07.10 malam tiba tiba dendi datang kerumah ku, adik perempuan ku yang setengah jam lalu baru sampai rumah datang ke kamar ku untuk memberitahu ku bahwa dendi datang dan sedang berada di depan rumah.

aku langsung bergegas cepat menutup telvon ku dengan Al.

lalu aku melihat aplikasi WhatsApp ku ternyata ada banyak pesan spam dari dendi. ahh aku benar benar ketakutan aku gemeteran aku takut dendi akan tau dan akan marah kepada ku dan Al dia pasti akan sangat kecewa.

isi pesan dendi

"P"

"P"

"P"

"wa kamu ceklis?"

"kamu ngapain?"

"nomor kamu sibuk, kamu nelvon siapa?"

"dari tadi wa kamu ceklis nomor hp kamu juga masih sibuk udah berapa jam kamu kemana???"

itu semua isi pesan dari dendi, hah pasti dia sangat marah aahhhh bodoh nya aku kenapa tidak mengecek wa ku. dendi pasti curiga karna itu dia langsung mendatangi ku kerumah.

aku benar benar ketakutan aku sangat deg degan, aku bingung untuk memberikan alasan apa kepada Dendi. dendi pasti akan bertanya dengan sangat detail huh bagaimana aku akan menghadapi dendi kali ini.