webnovel

Lepaskan Aku, Aku Bukan Pencuri!

Editor: Wave Literature

Cahaya di dalam ruang kantor mulai redup perlahan-lahan menjadi gelap. Suasana ruangan itu pun saat ini menjadi sangat sunyi.

Xia Changyue berniat keluar dari persembunyiannya di dalam lemari rak buku, namun kepalanya masih memikirkan siapa orang yang dimaksud dalam perkataan Yan Chengchi sebelumnya. Ruangan itu kini sangat tenang, dia pun membalikkan badan dan melihat ke arah luar. Setelah memastikan tidak ada orang lain di ruang kantor tersebut, dia langsung mendorong pintu lemari dengan hati-hati dan perlahan keluar dari dalam.

Sambil memegang kontrak dengan erat di tangannya, Xia Changyue benar-benar tampak seperti pencuri, bahkan dia tidak berani bernapas dengan keras. Lalu, dia berjalan menuju pintu dengan hati-hati dan bergegas untuk pergi.

Diddiddidi...

Baru saja Xia Changyue berjalan dua langkah ke depan, tiba-tiba bunyi alarm yang tajam terdengar di telinganya. Dia langsung melihat sekeliling dengan gugup. Apa yang terjadi? Mengapa alarm tiba-tiba berbunyi? Pikirnya.

Dengan keras, pintu ruang kantor Yan Chengchi terbuka. Tiba-tiba, sekelompok penjaga keamanan mengerumuni dan mengelilingi Xia Changyu. Beberapa detik kemudian, dia telah ditangkap oleh penjaga keamanan. Kurang lebih sekitar setengah menit kemudian, dia melihat kepala penjaga keamanan melapor kepada atasan, "Lapor ke Presiden, pencuri itu telah ditangkap."

Pencuri? Apakah itu aku? Pikir Xia Changyue.

"Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku, aku bukan pencuri!" Begitu Xia Changyue ingin menjelaskan, dia didorong ke atas meja dan tangannya diborgol ke belakang tubuhnya.

Petugas keamanan pertama melangkah maju, mengambil kontrak dari tangannya dan mengangkat alisnya dengan dingin. "Sekarang ini akan menjadi bukti sebagai barang curian. Jika kamu benar-benar terbukti mencuri, kamu akan dibawa ke kantor polisi dan menjelaskannya ke polisi."

"Aku bukan pencuri. Aku hanya ingin mengambil kembali barang milikku. Bisakah kamu percaya padaku?" Wajah Xia Changyue menjadi merah karena cemas dan berusaha menjelaskan. Dia mencoba bangkit dari meja beberapa kali, tetapi tidak bisa bergerak karena dipegang oleh penjaga keamanan. Seluruh penjaga keamanan itu sangat kuat. Dia belum benar-benar menghancurkan kontrak, jadi dia tidak bisa dianggap sebagai pencuri saat ini.

Xia Changyue mengangkat kepalanya dan pandangannya jatuh ke lemari rak buku tempatnya baru saja bersembunyi. Pikirannya tiba-tiba mengingat tatapan dingin Yan Chengchi karena matanya yang entah sengaja atau tidak memandang lemari rak buku. Ada kilatan cahaya putih di benaknya.

Ketika Xia Changyue datang, pintu ruang kantor tidak ditutup, sementara kontrak tersebut ditempatkan di atas meja seperti itu memang disediakan untuknya. Apakah Yan Chengchi tahu bahwa aku bersembunyi di rak buku? Tidak lama setelah dia pergi, tiba-tiba alarm berbunyi, benar-benar tepat sekali waktunya, batinnya.

"Aku ingin menemui Yan Chengchi!" Xia Changyue mencoba menyingkirkan kepanikan di wajahnya, meluruskan pinggang dan membuka mulutnya dengan keras.

"Presiden tidak punya waktu luang untuk bertemu denganmu. Sebaiknya kamu memikirkan bagaimana kamu bisa menjelaskan kepada polisi nanti?" Petugas keamanan mengangkat Xia Changyue dan mendorongnya ke pintu.

"Aku ingin bertemu Yan Chengchi. Anda hanya perlu memberitahunya. Jika aku tidak bisa bertemu dengannya, biarkan aku berbicara dengannya." Xia Changyue meraih kusen pintu, dia terus merengek dan enggan untuk pergi.

Xia Changyue berpikir bahwa Yan Chengchi bersedia membiarkannya masuk ke ruang kantornya karena ingin mengembalikan kontrak padanya. Itu semua salah paham. Dia benar-benar hanya berpikir positif atas maksud pria itu, jadi ini pasti adalah kesalahpahaman.

"Presiden sedang rapat sekarang. Tidak ada gunanya bagimu untuk menunda selama dua jam, biarkan departemen keamanan mengatasi hal ini."

Xia Changyue terdiam, dia menyadari Yan Chengchi jelas tidak ingin bertemu dengannya, maka dari itu banyak penjaga keamanan yang dikerahkan. Tapi, apa pria itu bersedia kalau membuat janji temu terlebih dahulu? Batinnya. Dia berdiri dengan putus asa, perlahan-lahan melepaskan jari-jarinya yang awalnya sangat kuat berpegangan pada kusen pintu.

Tiba-tiba, seseorang muncul dan menghalangi cahaya yang ada di depannya.

Xia Changyue melihat sosok orang mengenakan sepasang sepatu hitam. Dia mengangkat kepalanya, lalu matanya seketika menjadi cerah, dia pun berteriak dengan semangat, "Yan Cheng…"

Akan tetapi, seperti takut terhadap sesuatu saat melihat orang yang berdiri di depannya, Xia Changyue tidak bisa meneruskan perkataannya. Kata-kata terakhirnya tercekat di tenggorokannya, lalu seketika matanya berubah menjadi gelap.