webnovel

Dia Sudah Harus Lebih Bijaksana

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ketika Jian Yiling tenggelam dalam pikirannya, dari lantai bawah terdengar suara orang tuanya dan kakaknya yang sedang bertengkar.

"Sudah, tidak perlu dibahas, adikmu masih kecil."

Wen Nuan yang berumur 40an pun mengerutkan keningnya, dengan nada yang lemah dan tak berdaya dia mulai bicara. 

"Masih kecil? Ini sudah bukan masalah tentang umurnya lagi! Jian Yiling sudah berumur 15 tahun! Dia sudah harus lebih bijaksana! Apakah tindakannya mendorong adik ketiga dari tangga bisa selesai hanya dengan mengatakan kalau umurnya masih kecil? Kedua tangan adik ketiga itu untuk memainkan piano, dan sekarang dia mungkin tidak akan pernah bisa memainkan piano lagi!"

Pria dewasa yang berdiri di depan wanita itu memiliki postur badan yang sangat tinggi, lebih tinggi daripada si wanita. 

Pria itu mengenakan kemeja hitam, kancing bajunya yang pertama dan kedua dibiarkan terbuka. 

Fitur wajah pria itu sangat menarik, tatapannya sekarang terlihat sangat serius, begitu juga dengan ekspresi wajahnya yang menyiratkan hawa dingin.

Pria itu adalah anak pertama dari wanita itu, yakni Jian Yuncheng.

Biasanya Jian Yuncheng tidak pernah berbicara dengan nada yang kasar seperti ini terhadap ibunya, tetapi masalah yang didiskusikan hari ini sangat serius.

Adik mereka yang paling kecil ternyata melakukan hal yang begitu menakutkan, yakni mendorong kakak kandungnya sendiri, yang merupakan adik ketiganya dari tangga.

Pria paruh baya yang ada di samping merupakan Jian Shuxing, ayah dari Jian bersaudara, ekspresi wajahnya juga terlihat serius.

Jian Shuxing duduk di atas sofa kulit asli, dia sudah berumur 50an tapi masih terlihat bugar, walaupun ada sedikit keriput yang menunjukkan usianya. Namun Jian Shuxing masih memiliki pesona dari seorang pria dewasa.

Biasanya Jian Shuxing terlihat bersikap tegas di kantor, tapi sekarang dia menjadi tidak berkutik ketika disalahkan oleh anak pertamanya.

Jian Yuncheng lanjut berkata, "Meskipun kami ini saudara kakak beradik, tapi masalah seperti mendorong kakak sendiri dari tangga ini tidak dapat dimaafkan!"

Wajah Wen Nuan terlihat sangat sedih, dia menggelengkan kepala dan berkata, "Yuncheng, Yiling itu juga adikmu, kamu begitu menyayanginya saat dia masih kecil. Kamu memeluknya dalam pelukanmu dan membuatnya tersenyum, betapa senangnya kamu ketika dia belajar memanggilmu kakak."

Otot-otot di wajah Jian Yuncheng terlihat mengencang, "Aku ingat, aku ingat dengan sangat jelas, dia adalah adikku, aku tentu saja menyayanginya, tetapi karena semua orang di keluarga ini memanjakannya, sifatnya malah menjadi-jadi seperti ini. Dia adalah seorang anak di Keluarga Jian, tidak masalah jika dia bersikap sedikit angkuh dan emosional, tetapi kali ini dia melakukan hal yang keterlaluan. Ayah, ibu, kalau dia adalah anak kalian, apakah adik ketiga bukan anak kalian juga? Sekarang tangan adik ketiga mungkin tidak akan pernah sembuh."

Mata Wen Nuan penuh dengan air mata, "Kalian semuanya adalah anakku, darah dagingku, bagaimana mungkin aku tidak sedih! Aku mengakui kalau aku sedikit lebih menyayangi Yiling daripada kalian bertiga, tetapi itu karena dia adalah seorang wanita … Aku juga mengetahui kalau kali ini dia melakukan hal yang keterlaluan, tetapi aku tidak mungkin mengantarnya ke penjara remaja kan?"

Jian Shuxing yang ada di samping melihat istrinya menangis dengan sedih, dia lalu menepuk pundak istrinya dengan pelan dan bersuara pelan.

Jian Yuncheng melihat wajah ibunya menangis dengan sedih, hatinya pun ikut merasa sangat sedih, "Aku juga tidak bermaksud seperti itu, aku hanya ingin kedepannya kalian juga memperhatikan adik ketiga, dan juga mengajari Yiling dengan serius. Kalau tidak, walaupun aku kakaknya, aku juga akan menangkapnya dan memasukkannya ke penjara remaja!"

"Aku mengerti …" Wen Nuan juga mengerti apa yang dikatakan anak pertamanya. 

"Yuncheng, kamu datang tiba-tiba dari luar negeri, kamu pasti belum makan apapun. Apa kamu mau minta Bibi An untuk memasak makanan?" Jian Shuxing melihat anaknya dengan penuh perhatian.

"Tidak perlu, aku akan pergi kerumah sakit, suasana hati adik ketiga pasti masih belum membaik, aku perlu melihat keadaannya."

Jian Shuxing mengangguk, "Sebentar lagi aku dan ibumu akan pergi ke sana."

Setelah mengatakan beberapa kalimat, Jian Yuncheng kemudian pergi.