webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Fantasy
Not enough ratings
98 Chs

98. the forgotten memory

98. Ingatan yang terlupakan 4

[Maaf, baru update setelah sekian lama. Author sempat dirawat dirumah sakit tgl 20an bulan lalu dan baru sembuh. Jadi cuma bisa update satu novel aja untuk bulan lalu. Jangan lupa di vote dan comment y]

[untuk update yg lebih cepat, kalian bisa baca dari app wattpad

author: hanhyonju

judulnya: the old duke was a pretty lady

author juga punya 2 novel lainnya yang terus update dia sana.

penulisan untuk 2 novel terbaru di app sebelah sdikit berbeda. untuk novel ini, aku masih pakai gaya lama karena biar konsisten. rencananya mau edit keseluruhan klo udah tamat cerita ini.

oke, jadi bagi yang mau lebih cepat update, bisa baca dari apo satunya yah.]

Carlos mos wienel, putra count wieniel satu-satunya yang tidak memiliki kelebihan apapun kecuali wajah tampannya.

Awalnya itu bukanlah masalah besar untuk Carlos. Masuk dan belajar di dalam akademi kerajaan, jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Farel adalah hal yang membahagiakan untuknya. Semuanya mengalir begitu saja, tanpa banyak dipikirkan olehnya.

'Kekasihmu menempati posisi pertama lagi. Apa kau tidak malu?'

Kenapa harus malu dengan hal seperti ini? Memiliki kekasih jenius seperti Farel, adalah suatu kebanggaan untuknya. Setidaknya, itu yang dipikirkan olehnya di masa lalu.

'Tidak masalah, Farel adalah wanita yang menawan.'

Setiap kali pikiran buruknya mengambil alih, Carlos selalu mengatakan hal ini didalam hatinya dengan berulang-ulang.

Namun hatinya yang rentan karena perkataan orang lain, perlahan-lahan mengerogoti seluruh isi kepalanya.

Setelah kelulusannya, Carlos kembali ke kediaman count wienel untuk melanjutkan gelar ayahnya. Memiliki kekasih yang tidak berstatus bangsawan, tentu saja bukan hal yang mudah. Jika Carlos ingin menjadikan Farel istrinya, dirinya harus dapat menyukseskan gelarnya.

Namun kenyataan berbeda dengan harapannya.

Ketidak mampuannya dalam menangani sesuatu, selalu mendapatkan kritik dari ayahnya, count wienel. Sedangkan posisi kekasihnya Farel, sekarang sudah menanjak dengar cemerlang. Dalam waktu singkat, posisi kepala tower sihir telah menjadi miliknya.

Ini memberikan tekanan besar didalam hidup Carlos.

Dia bahkan tidak berani mengatakan bahwa dirinya adalah kekasih Farel. Karena dia malu dengan dirinya sendiri yang tidak dapat melakukan satu hal saja dengan baik.

'Jika terus seperti ini, aku tidak akan meneruskan gelar keluarga ini kepadamu!'

'Apa kau ingin menghancurkan keluarga wieniel?'

Suara kritikan ayahnya sendiri, terus-menerus bergema di telinganya.

Seiring berjalannya waktu, Farel kekasihnya sudah menjadi sosok yang penting didalam kerajaan ametis. Para bangsawan menghormatinya, pujian untuknya terus berdatangan, sehingga kemanapun Carlos pergi, dirinya selalu mendengar pembicaraan para bangsawan tentang Farel.

Berbeda dengan saat dirinya berada didalam akademi. Karena para murid akademi saling bersaing satu sama lain, tatapan dan perkataan mereka tentang kekasihnya Farel, hanyalah kritikan maupun rasa iri.

Sekarang setelah Farel menjadi salah satu sosok penyokong kerajaan, pujian untuknya terus berdatangan.

Wajah cantiknya, bakat hebatnya, bahkan dirinya yang telah menjadi kaki tangan raja telah banyak menyita perhatian bangsawan.

Semua itu membuat Carlos frustasi, dirinya merasa sangat tertekan dengan reputasi Farel saat ini.

Dia membenci situasinya saat ini yang tidak memiliki apapun yang dapat dia banggakan.

Jika terus seperti ini, keberadaannya di dalam dunia ini, tidak ada bedanya dengan sebutir debu, yang hanya lewat dan tidak di sadari oleh siapapun.

"Tidak ada yang berjalan lancar!"

Entah sejak kapan mulainya, surat dari Farel untuknya sudah tidak lagi dibaca oleh Carlos.

Setiap kali membaca isi surat itu, hanya akan membuat hatinya semakin sakit.

Oleh karena itu, Carlos memutuskan untuk mengambil langkah lain.

Beberapa bulan belakangan ini, kerajaan telah digemparkan oleh kabar bahwa saintess agung telah muncul. Kabar yang diberikan oleh kuil suci membuat nama putri Duke heregon, tersebar dimana-mana.

Pertemuan pertama Carlos dengan putri Duke heregon adalah didalam pesta dansa yang diadakan di kediaman Duke heregon.

Loirei heregon, putri Duke yang bergelar saintess itu, terus menatap wajah tampan Carlos, seperti seorang wanita yang telah jatuh cinta.

Tidak lama setelah itu, sebuah surat dari Duke heregon terkirim ke kediaman wienel. Isi surat itu tidak lain adalah pengaturan untuk menyatukan kedua keluarga mereka, melalui pertunangan Carlos dan loirei.

Tentu saja kabar ini membuat Carlos sangat terkejut.

Jika dia menerima pengaturan ayahnya, gelar count wienel pasti dapat diteruskan olehnya dengan baik. Bukan hanya itu saja, mengingat istrinya adalah putri satu-satunya dari Duke heregon, gelar Duke heregon selanjutnya akan menjadi milik Carlos, jika Carlos menikahi putrinya.

Bahkan istrinya itu adalah saintess agung yang di puja layaknya dewa.

'Ini adalah kesempatan untuk membuktikan diriku!'

Hanya dengan menerima ini, Carlos baru dapat membuktikan bahwa dirinya dapat menanjak naik dari posisinya yang bukan apa-apa.

'Bagaimana dengan farel?'

Kekasih yang dicintainya.....jika menikahi  loirei heregon, Carlos harus berpisah dengan Farel dan menganggap hubungan mereka tidak pernah ada. Tetapi jika dia memilih Farel, Carlos harus hidup seperti debu didalam bayangan farel seumur hidupnya.

Tidak! Tidak akan terjadi!

Membayangkan nya saja telah membuatku merinding.

Kedudukan atau cinta?

Dirinya tidak bodoh untuk memilih cinta dan meninggalkan semua yang dia miliki. Masa lalu hanya tinggal masa lalu, dirinya bukanlah anak 15 tahun yang percaya semua akan baik-baik saja, asalkan ada cinta diantara mereka.

Oleh karena itu, Carlos menerima semua pengaturan ayahnya.

Statusnya sekarang adalah tunangan dari putri Duke heregon.

Calon suami saitess agung yang akan menjadi Duke selanjutnya.

"Benar, ini adalah pilihan yang tepat."

**************************************

Setelah mengunjungi kediaman Duke heregon, untuk menemui loirei dan menikmati afternoon tea bersama. Carlos kembali ke kediamannya.

Ketika dia menuruni kereta kuda keluarganya, sepasang mata coklat yang sangat dikenalnya telah menyambutnya di dalam kediaman count wienel.

Langkah Carlos terhenti, matanya masih memandang setengah tidak percaya dengan sosok yang ada didepannya. Sambil terus membuka tutup kelopak matanya, Carlos terus memastikan bahwa wanita di depannya itu, bukan hanya gambaran imajinasinya.

"Haaaa.... Mungkin aku terlalu lelah hingga mulai berhalusinasi seperti ini."

Apa aku terlalu memikirkan permasalahan ku dengan Farel, hingga aku mulai melihat dirinya sekarang?

Carlos menekan pelipisnya sambil mengerutkan dahinya, suaranya terdengar kecil, seakan sedang berbicara kepada dirinya sendiri.

Namun semua pemikirannya runtuh

begitu saja, ketika Farel yang menatapnya dengan lekat itu, mulai memanggil namanya.

"Carlos.. "

Mata Carlos membulat, mata mereka yang tadinya berpisah sejenak, sekarang mulai saling bertautan lagi.

Mata coklat Farel terlihat sedikit basah, wajahnya terlihat begitu sedih seperti sedang menahan tangisnya.

"Kau.. Kenapa?"

Tidak tahu harus berkata apa, ucapan yang terlontar dari bibir Carlos terdengar sangat bodoh.

Setelah isi kepalanya menjadi sedikit jernih, Carlos akhirnya berjalan beberapa langkah untuk mendekati Farel.

"Apa yang membuatmu datang ke kediaman count wienel, farel?"

Walaupun suara yang keluar dari bibir Carlos terdengar lembut. Pertanyaan yang ditanyakan oleh Carlos membuat hati Farel sedikit terluka. Carlos terlihat seperti tidak menyambut kedatangan Farel.

Bukankah bertemu kekasih setelah sekian lama terpisah, adalah hal yang sangat menyenangkan? Tetapi kenapa wajahmu terlihat seperti itu carlos?

Farel terlihat seperti masalah untuknya, karena berita pertunangan yang didengarnya dari count wienel dan sosok Carlos yang terlihat sedikit terganggu melihat kehadirannya. Niat Farel yang ingin berlari dan memeluknya ketika mereka bertemu, tidak dilakukan olehnya.

Entah kenapa rasanya, Carlos tidak akan menyukai pelukan darinya.

Hawa didalam ruangan itu terasa dingin. Bukan karena cuaca maupun udara yang terasa didalam kediaman count wienel yang membuat Farel merasa seperti itu. Melainkan situasi Farel dan Carlos yang terasa asing lah, yang membuat Farel merasakan hal itu.

'Aku harus menanyakan permasalahan ini kepada carlos...'

Ketakutan mulai menyelimuti tubuh Farel. Jika Carlos membenarkan pernyataan ayahnya, apa yang harus Farel lakukan?

".... Undangan dari kerajaan."

Farel melanjutkan perkataannya.

"Tower sihir telah mendapat kabar, bahwa saintess agung telah muncul. Oleh karena itu aku datang untuk menghadiri pesta kerajaan."

Belum....sekarang belum waktunya untuk menanyakan hal itu. Mereka baru saja bertemu setelah berpisah begitu lama. Oleh karena itu, Farel masih belum siap untuk menanyakan kebenaran tentang pertunangan Carlos.

Melihat tidak adanya kabar apapun dari Carlos. Jika benar ada pertunangan yang dilakukan, pasti itu bukan keinginan Carlos bukan?

'Karena Carlos telah berjanji kepadaku...'

'Dia mencintaiku. Dia tidak mungkin menikahi wanita lain bukan?'

Ekspresi wajah Carlos, terlihat sedikit melunak dari sebelumnya. Wajahnya yang bingung sekarang terlihat lebih santai.

Dengan kedua tangan besarnya, Carlos membungkus pipi halus Farel dengan telapak tangannya.

"Farel....."

Soroti mata yang memandanginya masih terlihat penuh cinta.

Farel dapat merasakannya. Mata itu adalah mata seorang kekasih yang merindukan kekasihnya.

'Mungkin aku terlalu banyak berpikir buruk tentang carlos.'

Farel menaikkan kedua sisi bibirnya untuk tersenyum lebar kepada Carlos.

"Tentu saja yang paling penting diantara semua itu adalah bertemu denganmu. Oleh karena itu, aku segera datang untuk menemui mu, carlos."

Farel mendekatkan wajahnya ketubuh kekar carlos, kemudian menempelkan pipinya keatas dada bidang Carlos dan melingkarkan tangannya untuk memeluk tubuh Carlos.

"Aku merindukanmu carlos."

"Aku juga... "

Jawaban yang langsung keluar dari bibir carlos, adalah kenyataan yang sebenarnya. Terlepas dari segala permasalahan yang menghantui pikirannya, Carlos memang sangat merindukan Farel.

Begitu melihat wajah indahnya tersenyum kepada Carlos, semua pikirannya menjadi kosong. Yang tersisa hanyalah perasaan cintanya kepada Farel.

Dia merindukan Farel..

Dia mencintai Farel.....

Dia ingin memeluk Farel.....

Mungkin jika dia terlahir dengan memiliki segalanya. Kedudukan, bakat dan dukungan bangsawan lain, Carlos tidak akan mengambil jalan seperti ini.

Jika dia memiliki semua itu, dia akan dapat memeluk Farel dengan leluasa, dia akan dapat membisikan kata cinta terus menerus kepada Farel dan dia akan terus berada disamping Farel hingga akhir hidupnya.

Sayangnya... Semua kenyataan tidak seindah bayangannya semata.

Dunia ini jauh lebih keras dan jauh lebih kotor dibandingkan apa yang ditampilkan diatas permukaan yang dapat dilihat oleh semua orang.

Segala sesuatu mengenai dirinya dan Farel, tidak dapat menjadi satu.

Hinaan...

Hinaan....

Dan hinaan....

Hanya itu yang akan menyambut masa depannya dengan Farel.

Tetapi entah mengapa saat ini, dia tidak ingin melepas kedua tangannya yang sedang melingkar di tubuh Farel.

Sudut hatinya terasa berat. Apa sekarang dia harus mengatakan semuanya kepada Farel? Apa ini saatnya mereka benar-benar harus berpisah?

'Aku harus mengatakannya!'

Dengan pemikiran seperti ini, Carlos membulatkan tekatnya untuk mengatakan semuanya kepada Farel.

Tetapi sudut lidahnya menjadi kelu. Seakan ada sesuatu yang menghentikan gerakan lidahnya. Carlos hanya dapat berdiri terdiam tanpa dapat mengucapkan sepatah katapun.

Tangan besarnya masih terus terhubung dengan punggung Farel. Kehangatan yang dirasakannya saat ini, sama sekali tidak dapat dilepas olehnya.

Entah kenapa rasanya semuanya akan hancur, jika dia melepaskan tangannya dari Farel.

'Mungkin sebentar lagi...'

Butuh waktu sebentar lagi, untuk dapat mengungkapkan semuanya kepada Farel.

"Apa kau tidak lelah? Perjalanan dari tower sihir cukup jauh untuk sampai ke Ibukota."

Farel mengangkat kepalanya yang tersandar di atas dada Carlos, sambil menggeleng kecil.

"Sama sekali tidak lelah, karena aku telah melihat wajahmu."

Carlos tertawa kecil, melihat tingkah Farel yang terlihat seperti anak-anak didepannya.

Sosok Farel terlihat begitu manis, hingga membuat Carlos ingin segera mencubit kedua pipi cantiknya.

Carlos mendekatkan wajahnya kearah Farel, kemudian tidak butuh waktu yang lama untuk kedua bibir mereka bertemu.

'Maafkan aku'

Perkataan ini terus menerus diucapkannya didalam hati, ketika bibir mereka masih saling bertautan satu sama lain.

'Alangkah bagusnya jika waktu dapat terhenti disaat ini.'

Jika dia dapat menghentikan waktunya, tepat di moment ini dan saat ini juga. Semuanya akan sangat sempurna.

Sayangnya itu juga hanya harapan yang tidak mungkin dapat tercapai.

Notes:

Cinta atau kedudukan...?

Kamu mau pilih kedudukan trus buang Farel gitu aja Carlos?

Kuakui kau memang mencintai Farel, tapi cinta mu terlalu egois, Carlos.