webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Fantasy
Not enough ratings
98 Chs

84. death

84. Kematian

"Pe... Penyihir! "

"Lihatlah! Dia sangat menakutkan! "

"Saintess telah menemukan penyihir! "

"Syukurlah"

"Saintess ariel! "

Sorakan dan hujatan berpadu didalam gerombolan penduduk kota. Setelah melihat Saintess ariel menemukan seorang wanita, penduduk yang berada di sekitar mereka menyaksikan sendiri perubahan tubuh venus. Wanita cantik yang berubah menjadi lelaki tua. Para penduduk merinding ketakutan dan mulai menghujat venus.

"Bunuh saja penyihir itu! "

"Bunuh penyihir!!!"

Venus tergeletak tak berdaya diatas tanah, semua kekuatannya telah menghilang. Sekarang, untuk berteriak kesakitan saja dirinya tidak dapat mengeluarkan tenaga lagi.

'Inikah akhir dari semuanya?'

Benar, mungkin memang seseorang yang tidak seharusnya ada didunia ini harus lenyap. Sebelum farel bangkit dengan menggunakan tubuh ini, mungkin memang pilihan terbaik saat ini dirinya harus mati.

'Jika tidak, rowan akan mengurungnya lagi. '

Venus menutup matanya rapat-rapat. Rasa sakit menyelimuti seluruh tubuhnya. Ujung pedang rowan yang mengoyak lehernya membuat darah dari tubuhnya terus mengalir.

Mata itu, mata yang menunjukkan kebencian yang terdalam. Cara Rowan memandanginya kini telah berubah 180 derajat. Pandangan itu sama dengan pandangan para penduduk yang menghujatnya.

Semuanya telah gagal begitu saja, jika malam ini aku harus mati, aku berharap semuanya akan berubah menjadi lebih baik.

Saat ini, diatas lantai pusat kota yang dingin. Venus merasa begitu berbeda, perlakuan yang didapatkannya tidak berbeda dari kehidupannya dulu. Dirinya mendapat kebencian dari orang-orang, karena kejahatan yang tidak dia lakukan.

'Apakah aku tidak memiliki hak untuk hidup? '

Tampaknya dewa sangat membenciku, setiap kehidupanku berakhir dengan kematian yang memalukan. Hanya saja, untuk saat ini, Venus tidak ingin mati.

Hanya untuk saat ini, dirinya berharap untuk dapat hidup normal dan berada di sisi orang yang dicintainya.

'Jadilah milikku Venus. '

Suara Elliot bergema didalam pikirannya. Suara lembut itu seperti nyanyian yang indah, segala kejadian yang dilewatinya bersama Elliot kembali teringat didalam ingatannya.

Mata emas yang hanya melihat kearah nya, senyuman nakal yang kadang membuatnya kesal, wajah Elliot yang memerah karena malu, sifat Elliot yang lembut kepadanya. semua itu terasa begitu nyata, jika saja dirinya dapat memiliki itu untuk selamanya.

'Elliot... Tampaknya aku tidak dapat memberikan jawabanku. '

Senyuman kecil menghiasi wajahnya. Segala suaranya disekitarnya menjadi tidak terdengar lagi. Untuk saat ini, Venus hanya ingin mengenang Elliot didalam moment terakhirnya.

Kuharap Elliot tidak berubah menjadi antagonis, kuharap dengan kematian ini Elliot dapat menghindari takdirnya.

'Hiduplah dengan bahagia Elliot .... '

Saintess ariel berjalan mendekati tubuh Venus yang mematung diatas tanah.

" Tarik pedang itu tuan Rowan. "

".... "

"Serahkan semua ini pada saya, saya akan menghilangkan roh yang tidak pantas ini. "

Dengan tangan yang terus bergetar, Rowan perlahan menarik pedangnya dan memasukkannya kedalam sarung pedang di pinggangnya.

Tangan putih ariel menyentuh pundak Venus, cahaya putih dan sisa kekuatan sucinya terus mengalir masuk kedalam tubuh Venus yang sudah tidak berdaya.

Ariel mendekatkan kepadanya disisi kiri telinga Venus dan berbisik kecil kepadanya.

" Seharusnya kau tidak menganggu takdir ku, dengan begitu kau tidak perlu mati seperti ini. "

Venus perlahan membuka matanya sambil memandangi ariel dengan lekat. Dirinya memikirkan kembali perkataan ariel kepadanya.

Mencuri buku takdir dan merubah takdir didunia ini membuat segala alur kehidupan didalam dunia ini menjadi berantakan. Apa kematian ini membuatnya menyesal karena mengubah takdir?

Jika dirinya harus kembali lagi berkali-kali Untuk mengulang semuanya, dia akan tetap mengulang semua tindakannya.

Walaupun harus mengorbankan semuanya, aku akan tetap mengubah takdir yang membuat Elliot mati.

Karena itu, pilihan ini adalah pilihan yang tepat.

"....... Maaf, tetapi aku tidak menyesal sedikitpun. " Venus menarik ujung bibirnya keatas.

Ariel mengertakkan giginya, matanya memandang tajam kearah Venus yang terlihat tenang didepannya.

"Akan kuberikan kematian yang menyakitkan untukmu! "

Ariel menutup matanya dan memfokuskan seluruh kekuatan sucinya untuk mendorong jiwa Venus.

"Ukh.. "

Venus merasa seluruh tulangnya telah menjadi remuk. Perlahan kekuatan suci ariel mendorong jiwanya dengan kuat.

Rasanya seperti sedang didorong dengan keras, pandangan matanya berubah menjadi putih. Nafasnya menjadi semakin cepat, kematian tampaknya semakin mendekatinya.

' maafkan aku Elliot..... Aku mencintaimu. '

Seketika nafas di tubuh Duke piero terhenti. Tubuh yang terbaring kaku itu sekarang telah terkulai lemas. Tubuh itu sekarang telah benar-benar telah kehilangan rohnya, tubuh itu telah menjadi mayat.

"Dia telah mati. "

Sorakan terdengar keras didalam pusat kota. Penyihir yang memiliki kekuatan sihir hitam itu, akhirnya telah dilenyapkan oleh saintess

Ariel yang Agung.

Seluruh penduduk menjadi sangat bahagia.

Malam itu, pasukan kerajaan telah menangkap pangeran maxi dan mengurungnya didalam penjara istana.

Sihir hitam yang ditakuti oleh Kerajaan emerland akhirnya telah menghilang sepenuhnya.

***************************************

"Ah.. "

Elliot yang berperang ditengah pasukannya mendapat luka gores dari serangan lawan.

Tidak seperti biasanya tubuhnya terluka seperti ini . Perasaannya hari ini sungguh sangat tidak nyaman, pikirannya terlalu kacau untuk fokus berperang.

" Sial! "

Dengan cepat Elliot mengayunkan pedangnya lagi untuk menebas leher lawannya.

Hari ini dirinya dan pasukan emerland telah sampai didalam pusat kota kerajaan viseta, ini merupakan peperangan terakhir untuk merebut wilayah kekuasaan kerajaan viseta.

Setelah menerobos pertahanan pertama pasukan lawan, Elliot mulai memacu kudanya untuk masuk kedalam gerbang istana bersama dengan aggota pasukannya.

Prajurit viseta mulai menarik busur panah yang dilapisi oleh api. Pasukan lawan berdiri diatas tembok istana dan mengarahkan sasarannya kepada pasukan Elliot.

Api membakar tubuh pasukan Emerland, beberapa pasukan terjatuh dari kudanya karena busur itu melesat cepat dan membakar tubuh kuda yang dikendarai oleh mereka.

" Maju terus!! "

Elliot mengangkat pedangnya keatas udara sambil memberikan aba-aba untuk terus menyerang.

Clang!

Clang!

Bunyi benturan pedang terdengar menyayat telinga, pasukan Emerland yang telah mencapai gerbang istana mulai mengeluarkan pedangnya untuk melawan penjaga gerbang.

Elliot melompat turun dari kudanya dan mengayunkan pedangnya untuk menebas prajurit yang terus keluar melalui pintu gerbang istana.

Segera... Dirinya harus segera menyelesaikan semua ini dan kembali kepada Venus.

Peperangan yang terus dilakukan tanpa henti itu, membuat pasukan Emerland dapat menembus pusat kota viseta dalam waktu singkat.

Pasukan musuh tidak dapat menyiapkan strategi mereka, karena Elliot terus mendesak pasukan lawan tanpa memberikan waktu jeda.

Dirinya terus menyerang setiap hari, membawa seluruh pasukannya yang kelelahan untuk mempercepat peperangan mereka.

Semua itu dilakukannya karena dirinya ingin segera kembali ke kerajaan Emerland.

Apakah sekarang Venus sedang merindukannya?

Kuharap tidak ada serangga yang menempel disisi venus.

Surat pertama Venus telah diterima olehnya dengan baik, itu juga telah menunjukkan bahwa Venus sekarang baik-baik saja didalam perlindungan organisasi Ksatria bayaran yang dipimpin olehnya. Surat itu disimpan didalam saku bajunya yang dilapisi baju pelindung dan selalu dibawanya. Setiap malam Surat itu terus dibaca oleh Elliot.

'Aku merindukanmu. '

Mayat para prajurit viseta memenuhi gerbang istana. Setelah penyerangan berlangsung beberapa saat, akhirnya Elliot dan pasukannya berhasil masuk kedalam tembok istana.

Dirinya terus maju dan menyerang Ksatria elit raja viseta.

Sekarang mereka telah masuk kedalam kediaman raja.

Didalam ruang kuasa raja, para pengeran beserta istri raja berkumpul bersama, dilindungi oleh para pengawal pribadi raja.

Wajah yang tidak asing mulai terlihat.

Raja viseta bertekuk lutut didepannya, disebelah raja, panglima tertinggi kerajaan balenia zeinal fazkin berdiri tegak sambil mencabut pedangnya.

"Kumohon ampunilah hidup para anggota kerajaan. "

Raja Viseta memohon dengan suara memelas agar Elliot dapat mengampuni nyawa mereka. Tentu saja Elliot tidak akan melakukan itu, jika anggota kerajaan viseta terus hidup, kemungkinan untuk pemberontakan kedepannya akan sangat besar.

Seakan tidak mendengarkan apapun, Elliot mengayunkan pedangnya diudara dengan wajah dinginnya yang tampak tidak berekspresi.

"Pemimpin Elliot!!! "

Sesaat sebelum pedang itu mendarat ke leher raja viseta, seorang bawahannya menerobos masuk kedalam ruangan itu sambil berlari kearahnya dengan cepat.

Elliot mengerutkan alisnya karena ganguan yang begitu mendadak.

" Pemimpin!!! Seseorang pembawa berita pribadi anda telah menyampaikan berita yang mendesak! "

"Katakanlah! "

"Ca... Calon nyonya telah mati! "

Clang

Pedang yang dipegang erat oleh Elliot jatuh keatas lantai. Tubuh Elliot bergetar hebat, pupil matanya mulai kehilangan fokusnya.

Elliot berjalan dengan cepat kearah bawahannya dan mengengam kedua bahu bawahannya.

" Katakan lagi... ! "

"Seorang bawahan anda dari Emerland mengatakan bahwa tadi malam calon nyonya mereka telah mati. "

"Katakan sekali lagi! "

Dirinya tidak ingin mempercayai kabar yang baru didengarnya itu. Venus telah mati? Kabar macam apa itu!

" ....itu dapat dipastikan, bawahan anda terlihat sangat sedih ketika menyampaikan berita ini. "

"Bohong! Bohong! Ini tidak dapat dipercaya! "

"..... Ketua? "

Elliot segera meninggalkan ruangan itu dengan cepat. saat ini hal terpenting baginya adalah kembali ke kerajaan Emerland untuk memastikan kabar tidak masuk akal itu.

" Apa yang anda lakukan pemimpin? Bagaimana anda dapat pergi begitu saja ketika peperangan masih berlangsung? "

Para pasukan terlihat bingung dengan tindakan Elliot, sedikit lagi mereka dapat menaklukkan kerajaan viseta, namun pimpinan mereka tiba-tiba menarik diri dari peperangan dan terus mengendarai kudanya seperti orang gila.

" Aku harus kembali ke kerajaan Emerland. "

"Pemimpin! "

"Pemimpin! "

Elliot mencabut pedangnya sambil terus memacu kudanya tanpa menghiraukan pengejaran anggota pasukannya.

"Jangan halangi aku jika kalian tidak ingin mati! "

Elliot terlihat serius untuk membunuh orang yang menahannya, pupil matanya masih bergetar hebat.

"Tapi tinggal sedikit lagi kita dapat menaklukkan viseta! "

" Apakah ini hal yang penting sekarang? Mau itu kerajaan viseta atau apapun itu, aku tidak perduli. Memangnya apa hubungannya denganku? "

"... "

" Pergi jika kalian tidak mau mati ditanganku sekarang juga!"

Dengan ancaman terakhirnya, akhirnya para pasukannya berhenti menahannya. Saat itu juga, semua pasukan kerajaan Emerland mundur dari peperangan nya.

"Venus! "

"Venus! "

Semoga semua ini tidak benar! Kau tidak mungkin mati, benarkan Venus? Kau tidak ku perbolehkan untuk meninggalkan ku!

"Venus! "

'Venus ku'

Milikku seorang, tidak ada yang boleh menyakitimu.... Jika itu terjadi, maka aku akan menghancurkan semuanya.

Jika Venus telah menghilang dari dunia ini, aku tidak akan memaafkan orang yang membuat itu terjadi. Karena itu kumohon..... Kumohon....Jangan mati....

[Notes: jeng.. Jeng....

Akhirnya Elliot udah muncul, bagaimana perasaan kalian setelah baca chapter ini? ]