webnovel

Dua Penguasa

Mengisahkan dua Pemuda dari Negara Maritim yang sangat menggilai barang antik dan kuno, keduanya mengikuti sebuah lelang di Negara Tirai Bambu. Hingga sampai dimana keinginan mereka terwujud, yaitu untuk mencapai dunia lain. Namun sial, setelah sampai di dunia tersebut. Mereka tidak mendapatkan jalan pulang. Kini keduanya terjebak di dunia dengan Manusia yang bisa mengendalikan panasnya api, membekukan air, kerasnya tanah dan hampanya angin. Mereka menyebut diri mereka adalah Kultivator Mereka mendapat identitas baru dari dua Harimau yang mereka temui untuk memulai petualangan mereka di dunia tersebut, mereka berdua dengan sangat tekun menaikan kekuatan mereka dalam tujuan untuk menguasai dunia ini! *Original bukan terjemahan.

Han_disini · Eastern
Not enough ratings
525 Chs

Bab97. Lelang

Setelah menerima semua Ginseng Darah yang dibelinya, Ne Zha langsung kembali ke Penginapan, dia ingin istirahat dengan tenang malam ini.

Esok hari akan menjadi hari yang menyenangkan baginya, sudah lama dia tidak mengikuti acara lelang. Terakhir dia mengikuti lelang adalah hari terakhirnya dia di dunia tersebut dan awal di dunia ini.

Dengan langkah yang pasti dan tegap pemuda itu sampai di Penginapan tak lama kemudian, dia tidak mencari Fu Daiyu dan Ruan Jian. Ne Zha langsung masuk ke kamar yang sudah dia pesan saat sampai di Kota Kuali Merah ini.

Ne Zha membaringkan tubuhnya di ranjang dengan kasar, dia sungguh lelah untuk beberapa hari ini. Walaupun hanya berkendara tapi entah kenapa rasanya sangat melelahkan.

Pemuda itu menatap Cincin Spasial yang ada di jari telunjuknya, setelah menghela napas lembut dia mengibaskan tangannya lalu sebuah benda pipih muncul di tangannya.

"Sisa batrai hanya sepuluh persen, apakah bisa aku mengisi daya menggunakan Ilmu Sihir Guntur?" gumam Ne Zha.

Tapi setelah diingat, Han Xiao melakukan hal yang sama pada benda pipih yang mereka bawa dari dunia sebelumnya. Benda itu disebut ponsel.

Ne Zha mencoba mengeluarkan Ilmu Sihir Guntur dengan skala yang sangat kecil, saat disentuh itu bahkan hanya terasa seperti digigit oleh semut.

"Terlalu besar, lebih kecil lagi." Ne Zha mengecilkan lagi skala listrik yang keluar dari ujung jarinya.

"Ini cukup," ucap Ne Zha, dia segera mengatahkan listrik kecil itu pada sebuah lubang yang terdapat di bagian bawah ponsel.

Saat aliran listrik itu menyalur, ponsel tersebut langsung menyala dan sebuah gambar batrai dengan di bagian tengahnya lambang listrik kecil menjadi tampilan utama ponsel tersebut.

"Berhasil!" seru Ne Zha antusias.

Dia menahan kekuatannya sekecil itu untuk keluar terus menerus, ya memang untuk mengeluarkan listrik sekecil itu tidak akan menggunakan banyak Qi miliknya.

Entah berapa jam Ne Zha dalam posisi tersebut, kini gambaf batrai pada ponsel itu telah menjadi hijau, menandakan sudah penuh.

"Rindu sekali denganmu," ujar Ne Zha seraya memainkan ponsel tersebut.

Dia membuka sebuah gambar yang berisikan tdua pemuda dan satu gadis kecil, senyum hangat terbentuk pada wajah datarnya yang juga mulai menghangat.

"Ley, jikapun itu bukan kamu. Abang akan jaga sekuat Abang dan gak akan biarkan peristiwa lampau terulang," racau Ne Zha seraya menatap pada gambar gadis yang tengah cemberut dihimpit oleh dua pemuda di samping kanan dan kirinya.

Setelah merasa suasana hatinya menenang pemuda itu memutar lagu yang terdapat pada ponselnya, sesekali dia ikut bernyanyi dalam alunan nada yang keluar dari ponselnya.

Rasa kantuk sudah menyerangnya, Ne Zha mematikan daya ponsel lalu memasukannya lagi kedalam Cincin Spasial. Dia merasa sangat beruntung karena pada dimensi Cincin Spasial apapun akan berhenti, termasuk pengurangan daya. Itu berarti selama berada di Cincin Spasial maka ponselnya tidak akan pernah rusak.

Mata pemuda itu sayup-sayup mulai menutup, secara perlahan kehilangan kesadarannya terjatuh dalam lelap tidurnya.

***

"Apakah kau ingin ke Rumah Alkemis untuk mengikuti lelang?" Fu Daiyu bertanya pada Ne Zha saat mereka tengah menyantap makan siang di sebuah restoran yang terdapat di Kota Kuali Merah.

Ne Zha mengangguk ringan, setelah menelan makanannya dia menjawab, "Aku telah memesan ruang pribadi, jika kalian ingin bergabung maka silahkan."

"Ekh..." Fu Daiyu tersedak makanannya saat mendengar Ne Zha memesan ruang pribadi pada lelang Rumah Alkemis, tentu dia mengetahui harga untuk ruang pribadi. Tapi itu naik dua kali lipat sekarang, bahkan dirinya sedikit tidak mau untuk membuang 20.000 Koin Kristal secara cuma-cuma hanya untuk ruang pribadi.

Kekayaan yang dimiliki Fu Daiyu sangatlah banyak, dia berniat untuk membelu sesuatu yang menurutnya berguna di lelang nanti.

"Kenapa?" tanya Ne Zha bingung melihat reaksi Fu Daiyu, perkiraan Ne Zha Monster itu pasti memiliki kekayaan yang besar. Bukan tidak mungkin Fu Daiyu memesan duang pribadi sepertinya.

"Tidak apa-apa, makanan ini memiliki lada. Aku tidak bisa memakannya," ujar Fu Daiyu seraya menjauhkan piring di hadapannya lalu memesan makanan baru.

***

"Ramai sekali." Ruan Jian melihat pintu masuk Rumah Alkemis kini sangat sesak padat, dia tidak terlalu menyukai keramaian jadi sedikit enggan pergi kesana.

Ne Zha menggeleng pelan, dia segera mengajak sepasang guru murid itu untuk tiba di sisi lain pada Rumah Alkemis.

Disana terdapat sebuah pintu yang memiliki penjaga seorang Kultivator Alam Raja, pintu masuk ini sangat sepi. Hanya terlihat dua orang saja yang baru masuk lewat pintu tersebut saat Ne Zha, Fu Daiyu dan Ruan Jian tiba disana.

"Tunjukan medali anda," pinta penjaga pintu pada Ne Zha.

Ne Zha mengeluarkan medali yang kemarin didapatnya dari wanita yang melayaninya, setelah memeriksa dengan teliti segera penjaga itu mempersilahkan rombongan Ne Zha masuk kedalam.

Didalam ada wanita yang kemarin melayani Ne Zha, wanita itu tersenyum hangat seperti kemarin dan menyapa Ne Zha.

"Mari Tuan Muda..." Wanita itu mengantar Ne Zha ke tempat yang akan digunakan sebagai tempat acara lelang.

Ne Zha dan sesapan guru murid itu diantar memasuki sebuah ruangan yang memiliki ukuran yang cukup luas untuk sebuah ruang pribadi, di ruangan itu dihiasi berbagai hiasan yang terbuat dari emas murni, pun ada beberapa tanaman yang mengeluarkan aroma obat yang kental sehingga membuat nyaman.

Berbagai jenis buah-buahan juga tertata rapi diatas nampan emas yang ada pada meja dihadapan kursi.

"Silahkan Tuan Muda, lelang akan dimulai dalam setengah jam lagi. Buatlah diri anda nyaman. Jika ada yang anda butuhkan aku ada di balik pintu," ucap wanita itu dengan ramah.

"Siapa namamu?" tanya Ne Zha.

"Tuan muda bisa memanggilku Yi Cha," jawab wanita itu dengan sopan.

"Baiklah Yi Cha, tidak perlu menunggu di balik pintu. Kau bisa tetap di ruangan ini." Ne Zha membiarkan Yi Cha tetap di ruangan karena dia akan malas untuk mengetuk atau membuka pintu untuk memanggil Yi Cha, dia selalu seperti ini disetiap lelang di dunia sebelumnya.

Yi Cha terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Ne Zha, "Tapi Tuan Muda... ruang ini adalah ruang pribadi yang ditunjukan untuk kenyamanan dan privasi."

"Sudahlah ikuti saja maunya." Fu Daiyu yang mengetahui Ne Zha sedikit bicara mewaklikinya, dia melihat ekspresi Ne Zha tidak berubah. Maka dari itu Fu Daiyu menilai bahwa Ne Zha tidak terganggu oleh kehadiran Yi Cha.

"Baiklah Nona..." Yi Cha mengangguk ringan, dia mengambil posisi berdiri di samping kursi tempat Ne Zha, Fu Daiyu dan Ruan Jian duduk.