Qin berhasil menghadapi mimpi buruknya, kini dia terbangun dari tidurnya.
Hal yang pertama dia perhatikan adalah pria paruh baya pemilik Mata Mimpi Buruk, helaan napas lega terpancar dari hidung dan mulut Qin, mata dia masihlah ada juga pria paruh baya itu masih menutup matanya dengan posisi tertidur di kursi goyang.
Pandangan Qin terjatuh pada tangga yang tadinya tidak ada disana, "Sepertinya itu tangga menuju lantai dua," batin Qin.
"Selamat telah mengatasi mimpi burukmu, silahkan menuju langai dua Pagoda Mimpi Buruk." Pria paruh baya itu berkata namun tidak membuka matanya dan posisinya masihlah di kursi goyang.
Qin alih-alih menjawab, gadis kecil itu melangkahkan kakinya menuju tangga dan menyusuri satu demi satu anak tangga untuk sampai di lantai berikutnya.
Sesampainya di lantai dua Qin menemukan sebuah papan catur, tubuhnya bergetar ringan saat melihat benda tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com