Pria itu masuk ke ruangan dengan tenang, meletakkan barang-barang di tempat seharusnya, lalu merebahkan bokong di atas kursi kebesarannya dengan nyaman. Ia—entah tak menyadari, atau pura-pura tak tahu—membiarkan gadis yang kini sedang berdiri menatap ke arahnya dengan tatapan nyalang.
Blake tak pedulikan itu, ia justru dengan tenangnya melakukan pekerjaan seperti seharusnya, membiarkan Hazel kesal sendiri.
"Apa maksudnya ini?" serang Gadis itu, yang mulanya hanya dibalas dengan lirikan saja. Sementara tangan dan fokusnya tetap pada lembaran kertas di hadapannya.
"Blake, apakah kau tuli? jawab pertanyaanku!" Hazel tampak mulai kehilangan kesabaran. Ia kemudian melangkah mendekat ke meja kerja Blake, kemudian menggebraknya, dengan sengaja membuat Blake sedikit tersentak akan sikap Hazel yang tiba-tiba.
Pada akhirnya ia harus mengalah, mengangkat wajahnya, kemudian mengarahkan maniknya pada manik gadis di hadapannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com