Hellen termenung di depan cermin riasnya. Ia memikirkan dan menghitung berapa lama ia telah kembali bersama Ryan. Baru beberapa minggu, maka apakah rencananya ini akan masuk akal jika ia melakukannya saat ini?
Bagaimana jika Ryan mengetahui bahwa ia telah membohongi pria itu selama ini? Akankah rencananya akan tetap berjalan lancar?
Ryan sangat menginginkan bayi, pastilah ia akan sangat bahagia jika mengetahui kehamilan wanita itu. Namun, jika semua itu hanya kebohongan, Ryan pasti tak akan menolerir. Sejak dulu kebohongan bukanlah hal yang baik. Mengatakan bahwa dirinya sedang mengandung bayi Ryan. Pria itu pasti akan sangat bahagia. Jika sebaliknya, maka Hellen haruslah memeras otak untuk alasan lain.
Sepulang dari makan malam mereka, Ryan tampaknya tak ingin menunggu untuk mencumbui Hellen. Ia seolah meluapkan kerinduan yang membuncah terhadap Hellen. Namun yang sebenarnya adalah, kerinduannya hanya untuk Jenna.
Hellen pun menikmati apa yang diberikan oleh Ryan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com