Dira dan Aditya terlihat duduk berdua di sofa ruangan kerja tempat lelaki di sampingnya itu. Aditya membelai rambut gadis cantik itu dengan lembut.
" Kak Adit, hari ini aku seneng banget." ujar gadis itu sambil masih menempel di bahu lelaki itu. Aditya pun tersenyum mendengar ucapan Dira.
" Aku juga. Aku belum pernah se bahagia ini sebelum nya." tukas Aditya sambil mengecup pucuk kepala wanita itu.
" Ooh iya Kak, aku kan mau pulang .."
" Gk usah pulang. Kamu tinggal disini saja." seru Aditya memotong ucapan Dira.
" Kita kan belum menikah?. Gk baik kalau tinggal bersama. Apa kata orang??." tutur Dira.
" Kenapa kamu perduli dengan ucapan orang lain?. Biar kan saja mereka berbicara apa. Aku tidak perduli." jelas Aditya.
" Nanti kalau ... Kalau terjadi sesuatu gimana?." tanya Dira. Aditya mengernyitkan dahi nya tak mengerti ucapan gadis itu.
" Terjadi sesuatu?. Terjadi sesuatu apa maksudmu?." tanya Aditya. Dira pun menunduk malu. Dia tidak melanjutkan ucapannya.
" Hei!!. Kenapa kamu diam?." tanya Aditya.
" Sudah lah lupakan saja. Anggap aku tidak berbicara apa - apa." terang Dira lalu beranjak dari duduknya. Aditya pun langsung menarik tubuh gadis tersebut. Dira pun jatuh terduduk di pangkuan lelaki itu.
" Apa yg kau lakukan kak?." tanya Dira takut.
Aditya terdiam dan memandang wajah dan manik mata gadis itu.
" Apa kamu takut, kalau aku meniduri mu?." tanya Aditya sambil menatap wajah wanita itu. Dira pun mengangguk mengiyakan ucapan Aditya.
" Puft ... Hahahahahaha .... " Aditya pun langsung tertawa terbahak - bahak melihat kelakuan gadis tersebut. Dira pun yg tak mengerti dengan tawa lelaki itu pun hanya diam menatap wajah lelaki itu.
" Dasar bodoh. Kenapa kamu begitu polos begitu sih." seru Aditya. Dira pun memiringkan kepalanya mencoba mencerna arti kalimat dari mulut lelaki ini.
" Apa aku terlihat seperti laki - laki brengsek?." tanya Aditya dengan wajah serius.
" Tidak sih. Aku kan hanya berjaga - jaga saja." jawab Dira.
" Apa kamu pernah berpacaran dengan lelaki lain?." tanya Aditya. Dira pun menggelengkan kepalanya. Aditya pun tersenyum melihat itu.
" Tapi aku dulu pernah suka dan dekat seorang sih. Tapi dia pergi gitu aja tanpa kepastian." tutur Dira.
" Apa kamu pernah berciuman dengan nya?." tanya Aditya lagi dengan wajah yg tak bersahabat.
" Tidak!!. Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu." bantah Dira.
" Jadi, ciuman tadi pagi, ciuman pertama mu?. Dengan ku?." tanya Aditya. Dira mengangguk mengiyakan ucapan Aditya.
Aditya tersenyum dan langsung memeluk tubuh gadis itu dengan erat. Dira pun membalas pelukan lelaki itu.
" Terima kasih. Terima kasih Dira." seru Aditya.
" Terima kasih untuk apa?." tanya Dira tak mengerti.
" Aku hanya ingin berterima kasih saja. Apa tidak boleh?." tukas Aditya.
" Ya kan harus ada penjelasan nya dulu." ujar Dira. Aditya tersenyum lalu melepaskan pelukannya.
" Tak ada penjelasan tentang cinta. Kalau pun ada, akan butuh waktu yg lama untuk menjelaskannya." seru Aditya. Dira tersenyum menatap wajah lelaki tampan itu.
" Aku mencintai mu kak Adit." seru Dira tiba - tiba. Aditya tertawa senang mendengar kalimat itu.
" Aku lebih mencintai mu." ujar Aditya lalu mengecup bibir gadis itu dengan lembut.
*****
Dira tengah tertidur dengan pulas di atas ranjang besar milik Aditya. Yah tadi Aditya menggendong tubuh Dira menuju kamar miliknya tersebut.
Aditya memandang wajah gadis itu dengan lembut. Wajah Dira jauh lebih cantik ketika sedang tertidur begini. Bulu mata yg lentik, hidung yg mancung, dan bibir yg mungil nan merah merona. Tangan Aditya pun mengusap lembut pipi gadis tersebut. Dira pun hanya menggeliat lalu tertidur kembali. Aditya tersenyum melihat kelakuan gadis itu.
" Kenapa kamu begitu menggemaskan seperti ini." tukas Aditya. Lalu lelaki itu pun memejamkan matanya dan terlelap dalam mimpi.
*****
Pagi hari nya, Dira pun terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia menoleh ke samping tapi lelaki itu pun sudah tak ada di sana. Lalu Dira pun menuju kamar mandi yg ada disana dan mengetuk pintu tersebut, tapi tak ada sahutan. Lalu Dira pun membuka pintu tersebut dan tak menemukan keberadaan Aditya. Lalu Dira menuju lemari yg berada di ruangan sebelah kamar mandi. Tapi juga tak ada disana.
Dira pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Selesai mandi, gadis itu pun turun menuju ruang makan.
" Selamat pagi." sapa Dira kepada para pelayan yg ada disana. Semua pelayan pun tersenyum dan membalas sapa an dari nona muda ini.
" Apa ada yg bisa aku bantu?." tanya Dira.
" Tidak ada nona. Nona duduk saja. Sebentar lagi selesai." jawab salah satu pelayan disana. Dira pun tampak lesu. Dia melihat pelayan sedang menuang jus buah ke dalam gelas kaca dan menaruh nya di atas nampan yg ada disana.
" Untuk siapa jus ini?." tanya Dira.
" Oohh ini untuk tuan muda. Setiap pagi tuan muda selalu minta di buatkan jus buah." terang pelayan itu.
" Dimana Kak Adit sekarang?." tanya Dira.
" Ada di kolam belakang." jawab pelayan itu.
" Ooh. Biar aku aja yg kasih ke dia. Kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian." seru Dira.
" Baik nona." jawab pelayan itu.
Dira pun menuju kolam renang yg ada di belakang rumah tersebut sambil membawa jus buah yg ada di tangannya.
Terlihat seorang lelaki tampan dengan tubuh yg putih mulus dan six pack itu tengah duduk di pinggir kolam renang dengan tubuh yg basah sehabis melakukan olah raga berenang itu. Lelalki itu menoleh ke arah Dira datang.
" Selamat pagi kak Adit." sapa Dira. Aditya tersenyum.
" Selamat pagi. Kenapa kamu yg bawa jus ini?." tanya Aditya.
" Tadi aku ke dapur. Waktu aku mau bantu mereka, tapi gk boleh. Ya sudah saat melihat pelayan mau memberikan jus buah ini kepada kak Adit, aku langsung meminta nya." jelas Dira.
" Lain kali jangan begitu. Semua pelayan disini itu sudah punya tugas masing - masing. Kamu jangan mengganggu mereka." jelas Aditya.
" Tapi aku bosen kak. Kerja ku hanya duduk, nonton tv, makan, tidur. Gitu aja. Gk ada yg bisa di kerjakan." tukas Dira.
" Kamu bisa jalan - jalan kalau bosen di rumah terus." seru Aditya.
" Jalan - jalan kemana?. Uang saja aku gk punya." tukas Dira.
" Baiklah setelah selesai sarapan, aku akan mengajakmu jalan - jalan." terang Aditya.
" Benarkah?." tanya Dira senang.
" Iya. Kita jalan - jalan ke mana pun yg kamu mau." seru Aditya.
" Waaah asyiikk. Terima kasih kak Adit." ujar Dira. Aditya hanya tersenyum dan meminum jus buah itu hingga habis. Sementara Dira masih tersenyum dengan sangat senang.