webnovel

Dragalia Online

Mona Ellisa seorang gadis cantik yang periang dan salah satu dari ras langka yaitu 'Gamers' Kemunculan teknologi Virtual Reality pertama di dunia membuatnya takjub saat berpetualang di dunia baru tersebut. Diadaptasi dari game Ponsel 'Dragalia Online' sebuah game pertama yang menggunakan sistem Virtual Reality yang benar-benar nyata, kesenangan Mona dimulai dari kesialannya saat mengganti Ras dalam game tersebut. Saat bermain di ponsel dengan Ras Manusia, Mona telah mencapai level tinggi, tetapi karena Mona mengganti Ras nya dia harus mengulang dari nol. Sementara teman-temannya yang lain melanjutkan level tinggi mereka. Bagaimana petualangan Mona? Ayo ikuti terus!

Han_disini · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Bab5. Berburu Wolf

Izel cukup yakin dengan kekuatannya saat ini, status Str dan Dex nya sudah cukup tinggi membuat percaya dirinya bertambah.

Kali ini Izel menemukan beberapa Monster Bot level rendah yaitu Slime, Monster tersebut tidak berwujud dengan jelas karena eksistensinya yang setengah cair setengah padat. Mirip dengan Jelly. Izel dengan mudah membunuh banyak Slime untuk perlahan menaikan levelnya.

Sekitar sudah lima jam Izel berburu untuk menaikan levelnya, tapi sial entah kenapa kenaikan levelnya sangat sulit. Saat ini Izel hanya sampai di level tiga. Dirinya percaya jika saja bermain di ponsel berburu sebanyak itu pasti akan menaikan banyak levelnya.

Gadis Cat-Elf itu menyandarkan dirinya pada sebuah pohon untuk beristirahat, tidak dia sangka bahwa dirinya akan merasakan kelelahan seperti itu. Dia juga bermain VR yang lain hanya saja ini adalah VR satu-satunya yang bisa merasakan realistis sampai seolah kesadaran pindah ke alam lain seperti ini, tekhnologi ini sudah lama dikembangkan oleh berbagai negara dan perusahaan di Indonesia bernama G Group dan Kainan Corporation adalah pelopor utama dibalik pengembangan tersebut.

Izel paham yang lelah adalah pikirannya bukan tubuh aslinya yang kini terbaring diatas kursi, maka dari itu ia memutuskan untuk beristirahat sebelum melanjutkan untuk mencari [Wolf Skin] untuk Penjaga Toko Yiha.

"Aku harus secepatnya membawa [Wolf Skin] agar cepat mendapatkan jubah itu." Izel dengan penuh harap membayangkan kedua Jubah tersebut menjadi miliknya. Sebagai perempuan pastilah Izel memiliki selera untuk pakaiannya, Izel tidak suka dengan Pakaian pemula yang dipakainya saat ini.

Pada umumnya pemain lain akan membeli senjata, Skillbook atau Potion untuk pertama kali memulai, tetapi Izel tidak tahan melihat pakaian hitam yang dipakainya saat ini. Sesungguhnya dia juga ingin membeli Skillbook. Karena Izel sangat miskin untuk Skill serangan dan hanya memiliki Skill Passive, Shadow Body dan Teleport.

Merasa sudah cukup beristirahat Izel segera melangkahkan kakinya untuk mencari Wolf.

***

"Aarrgh kenapa sial terus!!!" Izel menggerutu terus menerus ketika Wolf yang ditemuinya selalu berkolompok dengan paling sedikit lima Wolf, untuk melawan satu sampai tiga Wolf memungkinkan untuk Izel. Tetapi dia tidak terlalu percaya diri untuk melawan lebih dari lima Wolf sekaligus.

Merasa tidak ada pilihan lain Izel hanya bisa mencoba untuk melawan kelompok Wolf yang paling sedikit, setidaknya lima wolf.

"Ah aku lupa ada Oshi apakah dia bisa membantuku untuk bertarung?" Izel menepuk-nepuk Oshi yang tertidur di kepalanya. Bunglon itu tertidur nyenyak bahkan saat Izel bertarung melawan Giant Frog dan berburu Monster Bot lainnya.

Oshi terbangun oleh tepukan Izel, kini dia merayap penuh semangat ke pundak Izel lalu menjilati pipi Izel.

"Eh dia sepertinya lebih cepat gesit dari saat pertama naik ke kepalaku." Izel menggernyit heran, dia segera memeriksa status Oshi.

[Legacy Chameleon

Level : 5

Bunglon ini hanya ada tiga di seluruh Aeveth dan memiliki kemampuan kamulflase lebih baik dari Bunglon lainnya.

Skill Chameleon Claw telah dipelajari!

Skill Kamulflase terbuka telah dipelajari!

Legacy Chameleon ini berpotensi menjadi naga saat mencapai level tertentu!]

"Hanya tidur naik level?" Mata Izel membelalak, tidak hanya Oshi menaikan levelnya tetapi Legacy Chameleon itu memiliki Skill yang baru dipelajari!

"Tidak peduli, dengan Oshi yang berlevel 5 akan mudah melawan Wolf." Izel kini yakin dirinya bisa berhadapan dengan para Wolf.

Izel melangkahkan kakinya berlari menuju kelompok Wolf yang hanya memiliki lima Wolf didalamnya.

Pada dasarnya Wolf adalah Monster Bot tipe Agresif, ketika melihat Izel yang berlari ke arah mereka, para Wolf itu juga berlari ke arah Izel dengan penuh semangat seolah melihat makanan.

Pemandangan itu sangat lucu ketika Izel seorang Cat-Elf melawan Wolf, di dunia asli mungkin kucing akan takut pada serigala, tapi ini bahkan melawan lima diantaranya.

Izel segera mengaktifkan [Dagger Afterimage Slash] menyerang kawanan Wolf, keduanya bertabrakan Izel segera melakukan serangan-serangan yang dihapalnya. Dipundak Izel ada Oshi yang melepaskan beberapa [Chameleon Claw] pada Wolf untuk mengurangi beban Izel.

Wolf beberapa kali berhasil mendaratkan serangan pada Izel, kini pakaian gadis Cat-Elf itu memiliki beberapa robekan pada bagian belakang dan pinggangnya mengungkapkan kulit putih bersih mulusnya yang kini terluka karena cakaran dari Wolf.

"Argh Wolf sialan!" Izel sangat marah ketika pakaiannya robek.

[Dagger Afterimage Slash] dilemparkan beberapa kali oleh Izel untuk melampiaskan amarahnya, kini Mana yang dimiliki Izel hanya tingal 20% tidak akan cukup untuk melepaskan [Dagger Afterimage Slash] lagi.

[Level Up!]

Izel mendapatkan Notifikasi untuk kenaikan level, seluruh statusnya kembali dinaikan dan juga HP dan Mana yang diambang kehabisan sudah dipulihkan.

[Dagger Teleport]

Izel melempar pisau pada salah satu Wolf yang sedang berdempetan, dengan sekejap Izel tiba dibelakang Wolf tersebut segera melepaskan [Dagger After Image Slash] serangan tersebut termasuk serangan sergapan jadi serangan tersebut menaikan status serangan hingga 300%

Ketiga Wolf tersebut langsung terbunuh dalam sekejap, tersisa satu Wolf yang agak jauh dari posisi Izel sekarang. Naluri Wolf cukup baik jadi ketika menyadari dirinya dalam bahaya dia segera berlari.

Tapi apakah Izel akan membiarkannya?

Izel melemparkan Flying Dagger Blood ke arah Wolf tersebut hingga menancap pada tubuh Wolf membuat HP pada Wolf mengurang cukup banyak, hanya butuh sekali sentuh mungkin untuk membunuhnya.

[Dagger Teleport]

Izel segera tiba dihadapan Wolf dan menyerang dengan Basic Attack, sebuah tebasan ringan itu mengakhiri nyawa Wolf tersebut.

[Level Up!]

"Eh?" Izel mengerutkan dahinya saat mendapatkan Notifikasi kenaikan level lagi, sebelumnya sangat sulit baginya untuk menaikan level bahkan setelah berburu lebih dari lima jam. Tetapi membunuh lima Wolf menaikan levelnya dua kali?

Izel mengecek status Oshi, tidak ada perubahan pada Bunglon tersebut bahkan setelah bertarung melawan Wolf bersamanya, status Legacy Chameleon itu bahkan tidak naik satu poin pun, ini membuatnya bingung.

"Apakah dia harus tidur agar levelnya naik?" Itulah yang ada dipikiran Izel.

Kini dengan level dan status barunya Izel lebih percaya diri dan berburu Wolf bahkan yang memiliki jumlah enam hingga delapan. Levelnya kini naik dengan mudah tidak seperti sebelumnya, Izel semakin kebingungan karena Oshi hanya naik satu level setelah berburu lusinan Wolf dengannya.

"Potensi Oshi sangat besar, saat dia sampai di level tertentu akan bisa menjadi Naga. Jadi kemungkinan sulit baginya untuk naik level," gumam Izel seraya kembali menuju Desa Kialind.

Sepanjang jalan juga dia membunuh banyak Monster Bot, jika ada Monster Bot yang terlihat oleh matanya dia akan membunuh Monster Bot tersebut. Panen Izel cukup menumpuk dari berburu kali ini.

Izel berniat untuk menjual beberapa barang yang tidak berguna untuknya, mungkin dia bisa mendapatkan beberapa uang. Ada banyak hal yang Izel butuhkan, seperti Equip, makanan, serta persiapan lain untuk mulai berpetualang di Benua Aeveth.

Langkah gadis itu masih santai ketika menuju Desa Kialind, seperti niatnya. Izel membunuh setiap Monster Bot yang dilihatnya. Beruntung banyak yang menjatuhkan Material, seperti Skin, Meat ataupun lainnya.

Tidak terasa perjalanannya kembali ke Desa sudah dekat, gadis itu dengan riang menyenandungkan lagu seraya masuk kedalam Desa Kialind.