Bab 396
Dia pasti masih dendam, dan dia menyewa orang untuk melakukannya. Sayang aku gak ada bukti untuk melaporkannya ke Polisi.
Oke, aku akan ke kantornya sekarang. Aku pergi sendiri sementara ibuku tinggal untuk menemani Mas Fatan.
"Permisi Pak, boleh saya bertemu dengan Bu Dhifa?" tanyaku sopan pada satpam yang mengusirku dulu.
"Bu Dhifa sedang sibuk, tidak bisa diganggu!" jawabnya ketus.
Huh sombong amat sih, baru juga jadi Satpam.
"Kalau saya menunggu di sini boleh gak Pak?" tanyaku lagi.
"Di sana saja, ini jalan keluar masuk mobil!"
Ya sudah la ya, aku pasrah menunggu Dhifa keluar kantor. Aku menunggu agak jauh dari pos Satpam. Satu jam, dua jam aku sudah menunggu.
Perutku lapar, aku belum sempat makan siang tadi. Jam berapa sih dia keluarnya, apa dia gak makan siang. Atau dia sudah pesan makanan online.
Soalnya tadi ada beberapa ojol mengantar makanan ke dalam. Oh malangnya nasibku, kenapa wanita baik dan cantik sepertiku mengalami cobaan seperti ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com