Kado Pernikahan

Bab 113

Keesokan harinya, di rumah Mas Rangga masih banyak kerabat yang menginap termasuk Pakde Karto dan istrinya.

Pagi sekali, suasana di rumah sudah meriah dengan gelak tawa dan canda dari mereka. Aku membantu Mama memasak makanan untuk sarapan.

"Kita masak apa, Ma?" tanyaku pada Mama.

Kami berdua berada di dapur, sedangkan yang lainnya sedang berbincang di ruang tamu. Ada juga yang menonton televisi terutama anak-anak.

"Masak yang cepat aja, ya, Intan. Apa, ya?" Mama tampak sedang berpikir.

Aku melihat bahan makanan apa yang tersedia di dalam kulkas. Ada ayam, ikan dan juga sayur-sayuran yang kubeli beberapa hari yang lalu.

"Masak ayam asam manis, ikan goreng dan sayur capcay saja, Ma," jawabku.

"Oke, kita eksekusi secepatnya," kata Mama serta tertawa.

Aku pun segera mengeluarkan semua bahan yang diperlukan ke atas meja dapur. Bude datang menghampiri kami dan bertanya apa yang bisa dibantu. Aku pun mengajaknya memotong sayuran untuk dijadikan capcay.