Hampir Saja

Bab 46

"Apa! Bagaimana maksudnya?" tanya Ibunya Intan tak percaya.

Aku sudah memutuskan barusan kalau aku akan menceritakan semuanya pada Ibunya Intan. Agar beban di hati lebih ringan. Selain itu, beliau bisa memberi kan pendapatnya yang mungkin bisa kuikuti.

"Mia berpesan agar saya menikahi Intan sebagai pengganti dirinya, Bu. Dia tak mau Aleysa diasuh oleh orang lain yang mungkin berbuat jahat padanya."

"Intan tahu tentang hal itu?" tanyanya lagi.

"Tahu, Bu. Tapi dia menyerahkan keputusannya pada saya. Saya memilih tidak menuruti permintaan Mia , sebab saya ... masih sangat mencintai Mia, Bu," jawabku panjang lebar.

"Hmm, setahu ibu, wasiat orang yang sudah meninggal itu harus dipenuhi. Tapi, kenapa Mia memilih Intan sebagai penggantinya?"

"Itu karena dulu Intan pernah saya minta ...."

"Pak Arfan, ada telepon untuk Bapak di ruang tamu."