Azzam yang sedang berbincang dengan Rafka saudara samping, masih bisa melihat apa yang terjadi di dalam, karena hanya tersekat jendela kaca. Dan itu pun terbuka. Jadi Dia bisa leluasa melihat Kinan yang sedang berbincang dengan Zakiya. Ada rasa penasaran pada diri Azzam tentang apa yang sedang dibicarakan oleh Kinan dan Zakiya. Dua wanita yang pernah singgah di hatinya, meski dia tahu yang sebenarnya ada dalam hatinya adalah Zakiya. Tapi semua terlambat.
"Kakak lihatin Kinan?" tanya Rafka mengikuti arah pandang Azzam. Karena ada Zakiya dan Kinan, tidak mungkin dia menuduh Azzam melihat istrinya. Tentu saja yang dilihat adalah Kinan.
"Enggak kok."
"Kalau bukan Kinan berarti Zakiya dong yang kakak lihat?"
Azzam tersentak. Dia merasa bersalah. Tidak seharusnya dia mengatakan seperti itu. Yang pada akhirnya memancing penasaran Rafka. Jangan-jangan Rafka curiga kepadanya. Pikiran buruk pun terlintas di benaknya.
"Ah enggak. Eh iya-iya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com