webnovel

DOSA BESAR ALMIRA

*VOLUME 1 : ALMIRA, ALVIN, REVAN Almira Zahara Gadis yang dibanggakan keluarganya , suatu ketika dia harus salah jalan karena kekhilafan melakukan hubungan terlarang dengan Alvin Pratama Handoko. Namun rupanya takdir tidak mengijinkan mereka menikah pada awalnya. Hingga Almira harus dijodohkan oleh kakaknya dengan laki-laki bernama Revano Adiwijaya. Revan sangat mencintai Almira hingga pada malam pertama Revan mengetahui kalau Almira sudah tidak lagi suci. Revan yang merasa dibohongi menjadi sangat membenci Almira. Dia ibarat mendapat barang second. "Almira udah g virgin lagi ternyata Der, " Deril kaget sampai terbatuk batuk menatap Revan. "Serius lo Van?" "Iya gue serius, tahu gitu gue g jadi nikah aja sama tu cewek. Gila aja kali gue dapat barang second." Hidup Almira sangat menderita karena diabaikan oleh suaminya sendiri. Suatu hari takdir mempertemukan kembali Almira dan Alvin. "Buah manggis buah kedondong, cewek manis senyumin abang donk!" Pantun Alvin yang jenaka membuat Almira tak bisa menahan senyumnya. Alvin memang dari dulu selalu punya cara untuk membuat Almira tersenyum. Apakah yang terjadi dalam rumah Almira dan Revan? Apakah takdir akan mempersatukan Almira dan Alvin? Ataukah Almira tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Revan? Ikuti kisahnya di DBA VOL.1 Di Novel ini kita akan belajar tentang Islam yang begitu indah. Tidak hanya percintaan tetapi tentang parenting, hubungan suami istri, hubungan antar keluarga, dan juga dengan orang-orang di sekitar kita. VOLUME 2 potret anak muda yang berprestasi dan memilih menikah muda dari pada pacaran. Gadis manis dengan rambut panjang sebahu itu meringkuk didalam selimut dengan kondisi yang memprihatinkan dan menangis sesenggukan. sang pemuda yang merupakan rivalnya di sekolah duduk di tepi ranjang membelakanginya. Pemuda yang bertelanjang dada namun masih mengenakan celana abu-abunya itu mendekatinya dan memperlihatkan foto yang ada diponselnya. gadis itu mendongak dan tak percaya dengan yang dia lihat diponsel itu. "gimana lo mau kan mengundurkan diri jadi ketua OSIS?kalo ga mau foto ini bakal nyebar ke seluruh siswa disekolah..lo siap kehilangan reputasi lo?" "Brengsek kamu Ka". VOLUME 3 (ARSYILA,ERNEST, MARVEL) Terkadang pendapat orangtua tidak selamanya benar. Disini kita belajar untuk mengkomunikasikan segala sesuatu dalam keluarga. Syila dijodohkan dengan Marvel namun hatinya hanya untuk Ernest. Yang usianya 10th lebih tua darinya. Kedua orangtuanya menentang hubungan Syila dan Ernest. Karena laki-laki itu terlihat urakan, dengan tato di lengan yang semakin menambah garang. Orangtua mana yang mau melepas anak gadisnya untuk laki-laki seperti itu? Tapi kalau ternyata yang dipikirkan orangtua itu salah bagaimana? VOLUME 4 DOSA BESAR ALMIRA VOL.4 Bisa dibaca langsung ke Vol.4 ya. Azzam seorang laki-laki yang pernah melakukan kesalahan pada seorang gadis, tidak memiliki keberanian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bahkan dia melarikan diri ke negeri orang dan meninggalkan gadis itu. . . Sellia, gadis yang dinodai oleh Azzam, memilih menyendiri di panti asuhan dalam keadaan hamil. Dia tidak berharap lagi dengan Azzam. Seseorang yang telah melukainya. . . Tiga tahun kemudian, semua berubah. Azzam yang sudah terbiasa hidup bebas di luar negeri pulang ke tanah air dengan membawa tunangannya. . . Hingga suatu hari, Azzam menjadi dosen tamu di universitas tempat Sellia menimba ilmu. Tapi Azzam tidak mengenali gadis itu lagi karena kini Sellia telah berhijrah dan bercadar. . . Akankah Sellia membuka jati dirinya pada Azzam? sedangkan dia akan dita'aruf oleh Rafka. Anak dari sahabat Ayahnya. . . Akankah Azzam memilih tunangannya atau gadis bercadar yang mencuri perhatiannya di kampus tempat dia bekerja? . . Nantikan kisah mereka di Dosa Besar Almira Volume 4. (Dosa Besar Azzam)

ANESHA_BEE · History
Not enough ratings
401 Chs

SUAMI PILIHAN KAKAK

"Al, kamu udah siap?" aku pun menoleh ke arah mb syifa yang menatapku dipintu kamar.

" udah mb, apa temannya mas Fajri udah datang? " tanyaku dan diikuti anggukan oleh mb syifa.

" segeralah keluar, teman mas Fajri sudah menunggu di depan. "

" iya mb " rasanya aku ingin kabur saja dari rumah.

Setelah kejadian Alvin datang ke rumah, mas Fajri tidak mau aku dekat-dekat lagi dengan Alvin. aku malah mau dijodohin sama temannya mas Fajri yang juga atasannya di kantor. kalau sudah begini mau tak mau aku harus ikutin kemauan mas Fajri. ah.. aku sadar dari lamunanku. menatap tampilan diriku dengan jilbab segiempat dan tunik serta rok pliskit kurasa sesuai dengan diriku. ada harapan semoga temannya mas Fajri tidak tertarik padaku.

Aku keluar dari kamar, berjalan menuju ruang tamu tempat mas Fajri, mb syifa dan teman Mas Fajri berkumpul.

"ah itu dia adik kecilku... sini Al, mas kenalin sama Revan.. "

"Iya mas" Aku mengangguk lemah dan memposisikan diriku duduk disamping mb syifa. mas Fajri duduk disamping temannya yg bernama Revan.

Sekilas aku melihat laki-laki itu. orang nya tinggi tegap, dengan kemeja lengan panjang warna biru dongker yang digulung sampe siku. hanya itu yang aku lihat. aku masih menunduk dan tidak berani menatap dan memperhatikan wajanya.

"Van, ini adikku namanya Almira yang pernah aku ceritakan waktu itu"

" ah y Jri, maaf aku .."belum sempat Revan menjawab, mas Fajri memotong

" Baru lihat pertama aja udah salah tingkah aja kamu Van. jangan dilihatin adikku. ntar diabetes kamu lho. eh dulu kan kalian udah pernah ketemu dikantor kan? Jangan bilang kamu jatuh cinta pada pandangan pertama sama adikku Van"

" Ah bisa aja kamu Jri..

" Almira ini udah selesai skripsi, tinggal nunggu wisuda aja Van, kalau kamu ngerasa cocok sama adikku dihalalin aja kali Van, " Mas Fajri tertawa dan diikuti Revan yang senyum-senyum sambil mencuri pandang padaku.

"Al, Revan ini lebih muda dariku 5th tapi dia udah jadi Manajer lho. benar-benar suami idaman dia. tau napa belum juga nikah. nunggu apa lagi sih kamu Van?

" Belum ada yang cocok Jri, cari istri itu ga mudah "

" sekarang jadi mudah kan setelah ketemu Almira?"

" Hahaha bisa aja kamu Jri. aminin aja deh..."

"eh ngobrol terus ,ayo makan malam dulu. " kata mb syifa sambil merapikan piring dan sendok di atas meja.

" Aduh sampai lupa nawarin, ayo Van makan dulu. Al temenin Revan makan malam ya. " kata mas Fajri.

" iya mas" jawabku singkat

************

Sejak pertemuan itu mas Revan jadi sering berkunjung dan udah hampir 1 bulan kami kenal. sampai saat ini aku belum juga menaruh hati padanya. tapi aku tak bisa menolak perjodohan ini.

"Al, udah siap?"

" udah mbak, kamu kenapa kusut begitu? hari ini Revan datang sama orangtuanya buat nglamar kamu. tapi kenapa kamu malah kusut begitu dek? " mbak naila memegang tanganku yang terasa dingin.

" Aku cuma takut nanti mas Revan kecewa waktu malam pertama mbak"

" Sudah kamu tenang aja. manusia g ada yang sempurna dek, begitu juga Revan. mbak yakin dia pasti mengerti. sepertinya dia orang yang baik"

"Tapi mb...

" sudah ayo keluar.. tidak enak membuat tamu menunggu lama.

Tiba di ruang tamu. aku melihat laki-laki dan perempuan paruh baya menatapku lekat. dan mas Revan tersenyum ke arahku.

"Pa, Ma itu Almira calon istriku".

" Assalamualaikum pak, bu?" aku menyapa mereka sambil mencium tangan mereka satu persatu. kecuali mas Revan.

" Subhanallah cantik dan anggun sekali calon istrimu Van, " kata mama mas Revan.

" Alhamdulillah, terimakasih bu." ucapku.

" panggil aja kami papa dan mama Almira. toh sebentar lagi kamu akan jadi menantu kami.

"Baik bu, eh maaf baik ma.."

"kita langsung saja acara lamarannya ya. saya Papanya Revan datang kesini dengan maksud melamar adik anda Almira untuk anak laki-laki kami Revano Adiwijiya nak Fajri. apa nak Fajri dan keluarga menerima lamaran kami ini?"

"saya pribadi mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan maksud baik dari bapak ibu sekeluarga untuk melamar adik kami Almira untuk Revan. tapi tentu keputusan akan ada pada Almira. bagaimana Almira apa kamu bersedia menerima lamaran Revan? " Mas Fajri menatapku tajam. seolah tidak menginginkan aku menolak lamaran itu. dengan berat hati pun aku memutuskan ini.

" iya mas Aku menerima lamaran mas Revan dan mau menikah dengan mas Revan. "ucapku lirih, aku merasa airmata menggenang dimataku. ingin sekali aku menangis.

"Alhamdulillah" ucap semua orang diruang itu."

"Lalu kapan Rencananya kamu menikahi adikku Van?"

"kalau bulan depan aja gimana? kata Revan

"iya baguslah lebih cepat lebih bagus"

***************