"Tapi ternyata ada rapat tambahan mendadak, jadi enggak pergi beruntungnya memang belum pesan juga."
"Untung saja, tetapi pesawat yang itu baik-baik saja, cuma iya itu karena sempat hilang radarya susah dijangkau saja."
Malam itu akhirnya bisa beristirahat cukup tenang karena Rigel tetap bersamanya. Hingga pagi harinya mereka sudah bersiap untuk bekerja seperti biasa.
"Kamu yakin mau kerja hari ini?"
"Memangnya kenapa?"
"Ini sudah besar, aykin maish bisa?"
"Iya, enggak apa-apa kok. Aku bisa, lagi pula kalau memang aku capek aku istirahat."
"Kalau mau tidur atau apa ke ruangannku enggak apa-apa, enggak terkunci."
Leandra menganggukkan kepalanya. Ia belum merasa sakit atau pun kontraksi pada perutnya sama sekali. Ia terasa lebih semangat saja dari hari biasanya.
Sesampainya di rumah sakit, Rigel sudah disapa beberapa orang yang mengenalnya tentunya mendengar berita kemarin mungkin juga sempat mengkhawatirkannya. Beruntung semua baik-baik saja. Tuhan masih berbaik hati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com