webnovel

Sebuah Tendangan

Editor: Wave Literature

Di jalan pegunungan, Feng Jiu yang mengenakan pakaian merah duduk dengan satu kaki terlipat di punggung Pak Tua Putih sedangkan kaki lainnya menggantung di sisinya. Dia sedang mengunyah buah di tangannya. Tubuhnya bergoyang dengan santai seiring dengan langkah Pak Tua Putih. "Pak Tua Putih, ayo jalanlah lebih cepat! Dengan kecepatan seperti ini, bagaimana aku bisa mengajakmu berpetualang nanti?" Feng Jiu berkata dengan pasrah sambil menggigit buah.

Dia sudah pernah memikirkannya! Pergi ke Kota Shun Yan bukan hanya soal menghabiskan waktu di jalan dan tiba di tempat tujuan. Dia berniat membawa Pak Tua Putih untuk menyelinap secara diam-diam, tapi Pak Tua Putih tinggal di rumah terlalu lama jadi ia tidak bisa berjalan dengan cepat. 

Jika mereka terus berjalan dengan laju seperti ini, kapan mereka akan sampai di Kota Shun Yan?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com