Qin Siyuan berkata, "Kakak Wei, tenangkan dirimu. Dia berani masuk ke markas kita sendirian, mari kita lihat apa yang ingin dia lakukan. Begitu dia masuk, nasibnya ada di tangan kita, bukan?"
Wei Chengzhou mengangguk pada kata-kata Qin Siyuan. Qin Siyuan kemudian berkata kepada Si Master, "Bawa dia masuk dulu."
Di panggung saat ini, Qin Muge sudah dalam konfrontasi dengan seseorang dari Jiwa Naga.
Bakat dan kekuatan Qin Muge tidak diragukan, ia mempraktikkan teknik seni bela diri paling atas dari Jiwa Naga. Dapat dikatakan bahwa kecuali Guru Agung, ia jarang bertemu siapa pun yang dapat menantangnya.
Dari awal, Qin Muge melancarkan serangan yang ganas dan agresif, memaksa lawannya untuk mundur.
Tuan rumah Jiwa Naga di Jiangdong melihat cahaya kemenangan dan bersorak dengan antusias, sementara Qin Siyuan menarik napas lega.
"Mu ge seharusnya segera memasuki ranah Guru Agung," kata Wei Chengzhou.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com