webnovel

22 Marah atau cemburu

"Kau terlihat memperhatikan nya, Vante. Apakah kau ingin menarik ucapanmu barusan tadi." Jyin tertawa mengejek vante yang baru saja menyebut Rachel culung dan tidak pantas berada di pesta.

Vante menghela nafas lalu meneguk minuman nya. "Tidak ada yang perlu di Tarik dari ucapanku." Sahut Vante mengubah ekspresinya.

"Apa dia mengejek ku?." Tanya Rachel yang Sudah bisa menebak apa yang di maksud oleh mereka semua tentang dirinya.

Jyin menatap sahabat nya bergantian, tidak ada yang menjawab pertanyaan rachel.ia llau mulai tertawa dan mengenalkan dirinya untuk mengalihkan pembicaraan. "Seperti nya kita belum berkenalan, Perkenalkan. Namaku Jyin… sahabat nya calon suamimu." Jyin menyodorkan tangannya berkenalan.

Rachel tersenyum dan menerima jabatan tangan pria berpunggung lebar itu. "Aku, Rachel…Aku adalah sahabat monica."

"Hai, Rachel.. aku adalah joon,"

"aku Jeka, Kakak bisa panggil aku ganteng." Sahut Jeka sambil tertawa.

Plakk

"Kau itu belajar darimana, perkenalan macam apa itu." Kesal jimin. Pasalnya jeka tipe pria yang sedikit pemalu. Ya, meskipun lebih banyak tidak tahu malunya. Ia tidak mungkin bisa mengatakan hal menjijikan seperti itu pada orang yang baru saja di kenalnya.

"Aku belajar dari jyin, dia mengajariku." Sahut jeka.

Jimin menatap jyin yang tertawa sambil mengangkat jempolnuauntuk jeka. "Tidak heran jika aku mengenal perkenalan nya."

Rachel tertawa melihat bagaimana mereka semua bertengkar, sangat lucu. Berbeda dengan salah satu sahabat mereka yang sejak tadi menatapnya tajam dan tidak mengatakan apapun. Sifat nya yang dingin dan menyebalkan. Vante, berbeda dengan sahabat-sahabatnya yang lain yang bisa mencairkan suasana dan bisa di ajak mengobrol Bersama. Tidak seperti pria yang kini berdiri di sampingnya yang tengah meneguk segelas minuman berwarna ke unguan.

Merasa di perhatian Rachel sejak tadi. Vante menarik nafas. "Kenapa kau menatapku, menyukaiku?." Tanya vante dengan wajah datar.

"Tidak, siapa yang menatapmu. Jangan salah sangka." Elak Rachel. Padahal rachel hanya memandanginya sinis. Dan apa yang dikatakan nya barusan.menyukainya?.

Tentu saja tidak.

"Wah, kedua calon pengantin sedang bertengkar dan malu saling mengungkapkan." Tawa Jimin.

"Kenapa, Vante.. kenapa kau menuduh Rachel? Sedangkan kau sendiri sejak tadi mata mu tidak terlepas dari, Rachel." Jyin tertawa sambil memukul Pundak Joon dan tertawa keras. Semua orang yang menghadiri pesta menatap kearah mereka semua mendengar suara tawa Jyin.

Vante seketika batuk. Rachel manatap Vante melihat Vante tiba-tiba batuk. Jimin tersentum smrik melihat reaksi Vante yang terlihat jelas jika apa yang di katakan Jyin benar. "Kenapa kau batuk" tanya jimin meinteminasi Vante.

Melihat jimin mulai memancing dirinya, vante sebisa mungkin menjawab pertanyaan jimin dengan santai. "Panas, tenggorokanku panas karena terlalu banyak minum." Jawab Vante datar.

Monica mengkerutkan alisnya mendnegar pernyataan Vante. "Bukankah kau kuat minum? Lagipula kadar alcohol minuman ini tidak sampai 10 persen."

Bungkam.

Sial.

Monica sialan.

Seperti itulah umpatan Vante untuk adik nya. Sekarang dirinya merasa sebagai orang bodoh di antara mereka semua sekarang. Rasanya harga diri Vante seketika jatuh. Dan semua itu di saksikan oleh rachel? Wanita yang ia anggap sebagai culung.

"Benarkan? Kenapa tenggorokan ku panas, ya?." Kata vante lagi sambil memegang tenggorokan nya.

Rachel menggigit bibir bawahnya, rasanya canggung karena mereka membahas masalah yang berkaitan dengan nya. dan vante? Rachel bisa merasakan bagaimana pria itu kesulitan untuk mengelak.

Kenapa?

Kenapa Vante seketika mengelak dan bertingkah sedikit malu?

"Sandra… Dimana kakak mu, kita perlu bertemu dengan nya." sahut rachel membuka suara. Vante seketika menatap rachel setelah mendengar jika Rachel akan bertemu dengan Rafa. Seketika raut wajahnya berubah. Vante diam dan masih mendengarkan Mereka berdua yang akan menemui rafa.

"Benar, kita terlalu sibuk mengurus mereka semua dan melupakan nya, ayo kita masuk ke kamar. Kakak ku sudah menunggu. "Sandra menarik tangan rachel dan mengajak nya bertemu dengan rafa.

Arah mata Vante mengikuti rachel yang sedang di Tarik Sandra. Ia lalu mendekati monica dan memutar tubuh sang adik kasar. "Kemana mereka?." Tanya vante dingin.

"Aku tidak tahu, katanya sih Rafa ingin mengatakan sesuatu pada Rachel..

"Rafa? Kakak nya Sandra itu kan?." Tanya Jimin.

"Rafa, apa yang ingin di katakan nya pada, rachel?." Tanya joon bingung.

Saat mereka bingung, di sisi lain Vante diam dan tidak mengatakan apapun. Mata nya masih mengikuti Rachel yang sedang berjalan menuju suatu ruangan di lantai dua. Tanpa di sadari vante, tangan nya menggumpal dan ada amatah yang ia rasakan setelah jeka mengatakan sesuatu.

"Aku denger dia jadi dosen di kampusmu, monic. Tidak mungkin bukan jika dia menyukai calon isteri Vante?." Monica terdiam. "Ah, tidak mungkin. Pak rafa itu tidak akan menyukai rachel.. ya, meskipun mereka berdua terlihat sangat dekat saat di jam istirahat."

Vante terdiam sebelum Jyin memegang Pundak nya . "Apa kau tahu soal ini, Vante?."

"Tidak, "

"Apa kau tidak merasa cemburu?." Tanya Jyin lagi. Ia bisa melihat bagaimana raut wajah vante seketika berubah saat Monica mmengatakan sesuatu yang pasti membuat hati sahabatny akan kesal. Bagaimana tidak, Apa yang mereka pikirkan sekarang rachel adalah calon isteri Vante. Mendengar bagaimana kedekatan rafa dan rache membuat mereka khawatir.

"Cemburu?." Vante terkekeh ."Tidak,untuk apa aku cemburu dengan Wanita sepertinya. Aku tidak menyukai dia, aku terpaksa menikah dengan nya atas permintaan keluargaku." Jawab vante.

"Untuk apa aku cemburu, menyebalkan." Vante meninggalkan mereka dan menuju ke bar yang Sudahdi sediakan. Jyin selaku tertua dari mereka menghela nafas. "Dia marah," Gumam Jyin.

"Kakak ku marah? Hm, berarti kakak ku ada rasa dengan rachel.. ini kabar gembira untuk nenek."

Leo yang mendengar itu membulatkan mata. "Apa maksudmu kabar gembira? Ini kabar buruk, bagaimana jika Vante membatalkan pernikahan mereka? Kau tahu jika kakak mu itu jika sudah kesal akan seperti apa." sahut Leo khawatir. "Sangat sulit membuatnya mau menikah dengan, rachel."

"Kau benar, Kabar gembira apa maksudmu. bagaimana jika Vante membatalkan pernikahan karena di landa amarah? Sangat sulit untuk membuatnya menerima pernikahan. Ini adalah satu-satu nya cara untuk Vante bisa melupakan Vera." Sahut Joon yang mulai khawatir.

Mereka tentu tahu bagaimana susah nya Vante melupakan Vera. Wnaita yang membuat Vante hampir melajang seumur hidup jika tidak menikah dengan Vera. Dan sekarang, saat Vante menerima menikah dengan Rachel.

"Dengarkan aku dulu!." Kesal Monica yang jadi di salahkan. "Apa kalian tidak melihat. Jika Kakak sedang marah mendengar Rachel dekat dengan Rafa. Itu menandakan jika kakak ada sedikit rasa dengan rachel. Jadi, tidak sepenuh nya dia tidak menyukai rachel."