webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · Urban
Not enough ratings
64 Chs

panik (2)

suara tembakan itu jelas mengejutkan semua orang mereka tidak menyadari apa yang terjadi, saat naysila membuka mata dia terkejut melihat devian yang memluknya dengan erat, naysila tidak menyadari apa apa saat kris tiba tiba berlari kerahnya

"sial"umpatnya yang tidak di mengerti semua orang " cepat bawa devian ke mobil, kita harus segera membawanya kerumah sakit" perintah kris setengah panik, tanpa berfikir panjang orang orang nya langsung membawa devian ke mobil saat devian di angkat alex sekilas melihat sesuatu dia jelas terkejut saat dia berpaling pada kris. alex dan kris seperti melepar pandangan. mereka tampak muram

alex berusaha tidak panik di depan naysila saat dia membatunya berdiri, di papahnya naysila yang lemas karena menangis sepanjang waktu,

di dalam mobil alex terus membujuk naysila supaya tenang dan tidak berfikir yang tidak tidak dia harus percaya kalau devian akan baik baik saja. tapi naysila tidak mau mendengarkanya melihat kondisi devian yang seperti itu bagaimana devian akan baik baik saja, naysila terus menangis sambil menyalahkan dirinya.

...

sesampainya di rumah sakit devian langsung di bawa ke ruang oprasi sepanjang jalan menuju ruang oprasi naysila terus memegang tangan devian dengan erat seakan tak ingin terlepas.

"kak vian harus selamat aku mohon bertahan lah"naysila terus mengulang kalimat itu sepanjang jalan air matanya tidak pernah berhenti mengalir dia terus berdoa dan memohon. dia tidak ingin kehilangan devian, hanya devian yang dia punya

"naysila.. naysila...naysila.."devian terus mengumamkan nama naysila devian sedang tidak sadarkan diri tapi dia masih memikirkan nya, mendengar itu naysila samakin terpukul dan merasa bersalah, andai saja dia selalu menurut pada devian mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi

"kak vian apapun yang terjadi mulai sekarang aku akan menuruti kakak tapi aku mohon bertahan lah, jika sampai terjadi sesuatu pada mu aku.. aku.."naysila terbata bata dengan suara lirih dia tidak mampu menyelesaikan kata katanya

"maaf nona anda di larang masuk ! silahkan tunggu di luar, biarkan kami yang menanganinya! ".

di depan pintu naysila berdiri dengan pasrah, ruang oprasi pun di kunci dengan rapat. naysila melihat lampu di atasnya mulai berkunang kunang, pandanganya mulai kabur

alex yang berdiri tak jauh dari naysila langsung bergegas menghampirinya

"eh nay kamu baik baik saja? tenanglah devian pasti baik baik saja, ayo sebaiknya kamu duduk saja"akex menuntun naysila menuju kursi di samping pintu ruang oprasi.

naysila tampak tidak breaksi apa apa tatapanya tampak kosong, melihat hal itu alex tidak bisa berbuat apa apa, dia tau apa yang naysila rasakan karena dia pun sangat mencemaskan devian apalagi mengingat luka tembak di punggungnya jika peluru itu menembus organ tubuh devian yang akan berakibat patal padanya entah apa yang akan terjadi nanti.

alex bersandar ke dingding, dia memijit keningnya dengan tanganya, tampak dia merasa pusing, jelas dia sangat frustasi, dia bingung harus bagaimana, jika hal buruk terjadi pada devian apa yang akan terjadi.

memikirkan itu alex semakin pusing apalagi jika dia ingat dalang dari kejadian itu rasanya dia ingin langsung mencabik cabik tubuh adrian dan alena.

sudah lebih dari tiga jam devian berada di ruang oprasi namun tak ada satu orang pun yang keluar baik dokter maupun suster, lampu di atas pintu ruang oprasi pun masih menyala yang artinya oprasi masih berlangsung

alex mondar mandir dengan gelisah di depan pintu sedangkan naysila dia terdiam dengan pandangan kosong, saat aji menghampiri mereka, tidak ada satu orang pun yang me

mperhatikanya,

"nyonya sebaiknya anda makan dulu, tidak

baik jika membiarkan perut kosong terlalu lama" aji menyodorkan satu kotak yang berisi nasi serta lauk pauknya,

naysila tidak merespon dia hanya diam melihat itu aji tak berdaya, aji langsung berpaling pada alex

"tuan makan lah dulu "aji menawarkan satu kotak yang lain tapi alex langsung menolaknya dengan gelengan kepala, dalam situasi seperti ini dia sama sekali tidak berselera untuk makan

aji tidak memaksa dia menaruh makanan itu di kursi samping naysila, setelah itu aji ikut menunggu dengan cemas di luar ruang oprasi

tidak berselang beberapa menit lampu yang di atas puntu ruang oprasi mati dan itu menandakan kalau oprasi sudah selesai naysila langsung bangkit dari duduknya menunggu di depan pintu

perlahan pintu terbuka dan tampaklah seorang pria paruh baya keluar sambil membuka masker wajahnya

naysila langsung bergegas mendekati dokter itu

"dokter bagaimana kondisi kak vian dia baik baik saja kan?" naysila bertanya dengan cemas, lama dokter itu menatap nysila raut wajahnya tampak rumit

"anda siapanya pasien?"tanya balik dokter

"saya istrinya" jawab naysila, dokter terdiam beberapa saat setelah mendengarkan jawaban naysila

"begini luka dalam yang di alami pasien tidak terlalu parah cuma ada beberapa retakan pada tulang kaki dan punggung saja, tapi.." dokter tampak berfikir sesaat "luka tembak yang di dapat kan pasien cukup parah"naysila tercengang saat mendengar kalau devian mendapat luka tembak, jadi suara tembakan yang tadi " dia mengalami pendahrahan jadi dia kehilangan cukup banyak darah efeknya cukup patal, pluru itu bahkan hampir mengenai jantung tapi untung saja hal itu tidak terjadi. akan tetapi karena hal itu pasien hampir di ambang kematian"mendengar itu seketika tubuh naysila langsung menegang, apa yang akan terjadi jika devian benar benar tiada

"tapi ada yang lebih patal, ada benturan keras di kepalanya, kami belum memastikan luka di kepalanya kami sedang menunggu hasilnya, jika sampai besok pasien tidak sadarkan diri juga pasien mungkin akan koma, semoga saja kondisinya akan semakin membaik, berdoa lah"setelah mengatakan semua itu dokterpun langsung pergi tak lama para suster membawa devian, mereka langsung memindahkanya ke ruang ICU naysila melihat devian yang terbaring lemah dengan mengenakan pakian rumah sakit

naysila, alex dan aji mengikuti para suster dari belakang, saat devian di masukan ke ruang ICU naysila langsung menahan seorang suster

"apa saya boleh masuk?" tanya naysila

"iya tapi hanya satu orang saja, mari ikuti saya" naysila langsung mengekor di belakang suster itu, sedangkan alex dan aji duduk di depan ruang icu.

...

setelah memakai baju steril rumah sakit naysila langsung bergegas menemui devian, saat dia melihat devian air mata yang sudah mengering tadi kini keluar kembali dari matanya

begitu banyak alat medis yang menempel di tubuh devian,

"kak vian"suara naysila terdengar serak, naysila berjalan mendekati devian, kemudian dia menarik sebuh kursi kecil lalu mendudukinya, naysila duduk tepat di samping devian

naysila tertunduk sambil menggenggam tangan devian

"kak maafin aku, aku mohon bangunlah, kak vian berjajilah kalau kakak tidak akan meninggalkan ku, berjanjilah untuk terus di sampingku, maaf kan aku maaf kan aku" naysila makin tersedu sedu dadanya serasa sesak

"kak jika kak vian bangun aku berjanji aku akan menuruti semua yang kak vian katakan, jadi aku mohon bangunlah"

setelah mengatakan itu naysila hanya tertunduk sambil menangis

sudah hampir satu jam naysila menemani devian, saat dia mengangkat kepalanya dia merasa pandanganya kabur dan kepalanya sangat pusinh dia seakan akan seperti melayang dan berputar

naysila berusaha berdiri namun dia malah seperti kehilangan keseimbangan dan

Bruk...

dari luar alex mendengar sesuatu yang jatuh jadi dengan cepat dia langsung masuk saat dia masuk dia melihat naysila yang sudah tak sadarkan diri di lantai