webnovel

Ternyata kamu?

Kamis berlalu dan kini hari jumat siang, latihan pramuka sudah dimulai. "Belakangan ini kamu kok jarang sama fajar, ngehindar ya?" tanya hilda. "Eem!", sambil anggukkan kepala.

"Lha kenapa?", hilda mulai kepo. "Sst..." sambil telunjuk kearah mulut (menandakan diharapkan jangan berisik) lalu nunjukkin ke arah ika.

"Ow, oke! nanti kita bahas", jawab hilda sambil berbisik ke diva, dan diva kembali menganggukkan kepala menandakan setuju.

"Kakak kakak Bantara, tolong kumpul di kelas sebelah, terimakasih!" perintah pelatih saat semua kelas x dan bantara dalam satu kelas. Menjawab dengan serentak, "siap laksanakan". Semua Bantara pada keluar dan pelatih memanggil diva. "Diva, kamu kasi materi adik adik yang baru ya?", perintah pelatih, "Ok kak, emb hari ini materinya apa kak? gimana kalau tak kasi dasar kode simaphore. jadi cukup dalam ruangan aja. ntar prakteknya bisa di lapangan sekalian refreshing", jawab diva. 'kakak atau kak adalah panggilan khas untuk anak pramuka sebagai tanda hormat. "Ide yang bagus div, silahkan kamu yang kasi materi sekalian minta bantuan siapa gitu lho....!", lanjut pelatih. "Yuk div!" ajak fajar tiba tiba dari belakang. "Aku ikut!", celetuk ika sambil menarik tangan fajar. "Lho lho, ya gak bisa lah jar! kan harus salah satu! nanti yang handel bantara siapa hayo!?, ni aku disuruh kak bayu (pelatih) untuk masuk ruangan, kamu gih handel para bantara," jelas diva. "aku ikut kamu ya mbak?", pinta ika. "Maaf ya ika, kamu masih butuh materi dari pelatih kan? itu yang lebih penting kan mau ada raimuna(acara pramuka tingkat cabang) juga! bantuin fajar aja gih, ntar aku sama hilda atau si kembar (sahabat diva di pramuka jannah dan nikmah)!", tolak diva. "Ah enggak enggak, ika sama kamu aja!", jawab fajar sambil pergi menuju keruangan bantara.

"Mas emang gitu ya mbak!?", tanya ika. "Gak tahu?!, lagi eror kali hehehe", balas diva dengan candanya. "Kan mbak diva yang lebih tahu tentang mas fajar, dulu sempat aku pikir mbak diva ceweknya mas fajar lho!", balas ika. "Ika udah dulu ya, mau nyari hilda dan nyiapin materi! nanti kita lanjut oke?", diva menyudahi obrolan mereka bergegas ke sanggar dan meminta hilda untuk menemaninya.

Saat materi disampaikan terlihat mudah mereka lakukan, karena kedua nya kompak jika menyampaikan materi.

Diva yang bergelut di bidang pramuka sejak smp (pernah menjadi pinsa pimpinan satuan saat smp) membuat diva tidak kesusahan. Begitupun hilda, dengan bakatnya dan kecerdasannya! memberikan trik yang sehingga untuk menghapal materi lebih mudah. Diva menutup season pemberian materi dengan memberikan permainan.

Permainan merubah kebiasaan. Pelaksanaan lingkaran atau berisan dengan cara berdiri. Jalannya permainan, dengan kata yang diucapkan pembina, maka peserta harus memperagakan kata-kata dari diva, dengan tangannya peserta memperagakan apa yang dikatakan pembina dengan kebalikannya. Misalnya "pendek" harus memperagakan "panjang". Kata-kata yang diucapkan : "panjang >< pendek, tinggi >< rendah, besar >< kecil". Nah kalau ndak sesuai maka akan dapat hukuman nyanyi.

Dilanjut istirahat setelah dapat mateti dan permainan di dalam ruangan.

"Selesai semuanya, yuk kesanggar!", ajak hilda sambil menggandeng diva menarik ke sanggar. Diva hanya menganggukkan kepalanya, menandakan setuju dan jalan bersama hilda.

"Murung aja bu?", tanya hilda membuka percakapan. "Bunda baik baik ajakan?", tanya hilda lagi yang memang dekat dengan bunda semenjak kelas X karena pertama kenal langsungbsering main kerumah diva, hilda pindahan dari jakarta. Dia pindah karena ada masalah dikeluarganya. "Apakah kamu lagi ada masalah?" tanya hilda lagi. "Cerita lah div, walau tadi dikelas kamu bisa menyembunyiin dari anak anak tapi nggak dariku", bujuk hilda.

"Ah enggak kok hil, semuanya ok!", jawab diva. "BTW (by the way), kamu sekarang ngehindar dari fajar ya? lha kok ika nempel ke fajar sih?" hilda mulai kepo.

"Pas hari rabu kemarin aku ngelihat ika ngasi surat ke fajar, hehem semoga aja mereka jadian", jelas diva. "oooh?? jadi kamu jauhin fajar", tanya hilda. "Iya, aku juga sungkan ke fajar! masa' minta tolong kok terus menerus sih, dia kan juga punya hal pribadi juga kan?, jadi aku gak mau gangguin", jelas diva.

Mereka terdiam karena ada suara langkah kaki yang cepat menuju sanggar. "Eh div, nanti tolong bantu saya membeli perlengkapan pramuka seusai pulang latihan, sekalian nanti tak antar pulang kalau selesai ok?" suara pelatih dari pintu sanggar. "Ya kak!", jawab singkat diva.

"Ehem... mati satu tumbuh seribu nih!", celetuk hilda secara spontan. "Apa sih hil....?!", wajah diva merona malu. "Apa hil?", tanya kaget pelatih (kak bayu). "Endak kok kak!" jawab hilda sambil menunduk takut akibat keceplosan.

Fajar datang dan berkata, "Yuk div, adik adik dikumpulin, lanjut LBB (Latihan Baris Berbaris), Bagus, dan Dian sudah siap". "Tunggu 5 menit lagi ya, baru istirahat kok! Oke?", pinta diva. Fajar pun menganggukkan kepala mengiyakan pendapat diva, dan dia sambil menunduk saat menjawabnya.

Kemudian diva berjalan melewati fajar dan hilda untuk mengawasi adik adik bagaimana saat istirahat, berfikir kalau sudah pada istirahat maka akan dikumpulkan dan diberi komando untuk LBB.

Tak disangka fajar mengikuti dari arah belakang medekati diva dan memberanikan diri untuk bertanya, "diva, nanti pulang bareng kan?". "Oh maaf jar, aku ada tugas beli perlengkapan pramuka sama pelatih", sekali lagi tolak diva. Lalu ia berhenti mengikuti diba dan balik ke sanggar menemui hilda.

Dalam hati diva, jauh jauh deh sama fajar kan sudah ada ika, aku gak mau nyakitin siapapun. Saat mau lanjutin jalan ke arah adik adik berkumpul tiba tiba, "Bruk..., auw...!". "Sakitnya...!", diva seketika menoleh kelapangan karena ternyata diva terkena lemparan bola basket.

"Eh, sorry sorry!" sambil mendekat kearah bola yang telah terlempar tepat ke muka diva. "heh sorry sorry!", sambil pegang muka diva pun jengkel dibuatnya.

"Eh, elu anak baru di ekskul basket kan? sini bolanya", pinta pelempar bola tadi ternyata yang bersama yulia kemaren namun diva nya lupa siapa dia. "Gampang ya bilang maaf!?, huft... mau? nie... ", dengan jengkel diva pun melempar bolanya agak kenceng emang sengaja dilempar ke tengah lapangan menuju pemain lain. "Ih... kamu tu ya???", dengan mengernyitkan dahinya menunjukkan jengkelnya serasa dikerjain. "apa ('lihat lihat tonjok baru tahu rasa'?, suara lirih) ... hemh" buang muka dan melanjutkan jalan tugas. seraya bergumam, "kamu yang salah kok!".

Sesampainya di ruangan, diva mulai memberi tahu adik adik nya. "Oke adik adik mohon perhatiannya, waktu istirahat hampir usai, saya beri waktu 3 menit untuk berkemas tas nanti di tinggal dalam ruangan lanjut berkumpul di lapangan, kita mau latihan LBB 15 menit, paham?". "Siap paham", jawaban serempak dari kelas.

**

Disisi lain waktu yang bersamaan, dilapangan terdengar tertawa yang tertahan. "Empeft...., waduh kena cewek pramuka bro", terkaget roby. "Udah tak ambile,!" jarak adam terdekat dari larinya bola.

Sesaat kemudian "Haduh bolanya datang kesini" roy terkejut. "Dasar tu cewek!", adam bergumam. "Emangnya kenapa ton ngomel aja!, tuh cewek marah ya?!" tanya roy. "Biasanya kalau ada drama gini ujung ujungnya loe yang naksir lho?!, haa haa haa", roby menyahut. "haa .. haa.. ha.." serempak 6 orang yang di lapangan pada ketawa dengernya. "ah udahlah, emang sinetron? yuk kita lanjutin", seraya mereka melanjutkan main basketnya.

Dalam hati adam, 'sial ni cewek, beraninya ya? padahal gue udah minta maaf, dasar tu cewek!. Tapi unik juga ya? dia anak pramuka kok bisa ya ikut basket?. Siapa ya dia? dia begitu unik!, ah bego amat sih gue, ngapain juga gue pikirin. gak penting!'

-

Letak sekolahan dekat dengan Jalan raya gedungnya terdapat 2 lantai, total ruangan ada 24 kelas, 1 kantor yang lumayan besar, 1 aula difungsikan sebagai mushola jika tidak ada kegiatan sekolah, 1 laborat kimia, 1 laborat(lab) biologi, 1 lab bahasa, 1 ruang komputer, 1 gudang /alat olahraga, 1 ruang musik, 1 ruang osis, 1 ruang sanggar pramuka, 1 ruang bk(bimbingan konseling), 1 ruangan perpustakaan, ada lapangan basket, ada pula lapangan sepak bola yang berdekatan dengan tempat parkir sepeda motor, 6 kantin dan 1 koperasi.

Letak lapangan basket di tengah tengah gedung. Dilapangan basket seru main basket mulai dari jam 3 sore pas istirahatnya anak pramuka. Nah sedangkan sekarang di lapangan sepak bola adik adik melanjutkan latihan baris berbaris.

Jam dinding sanggar menunjukkan jam 15.55 wib waktunya latihan selesai. Hilda mulai mengingatkan diva untuk memberitahu semuanya waktunya apel sore. Diva meminta fajar untuk memegang kendali apel sore dan persiapan pulang adik adik. Setelah bubar semua anak pramuka pulang tak luput diva juga yang sudah janjian dengan kak bayu. Namun sebelum pulang kak Bayu ke lapangan basket menemui pelatih basket. "Div, tunggu sebentar ya!" pinta kak bayu sambil menarik lengan diva. "oh iya!", jawab singkat diva.

'Ternyata ngobrol sama pelatih, lho kok kak Bayu ikut nimbrung latihan basket, eh kak Bayu nyoba shooting (melakukan lemparan ke keranjang) em... itu kayae Medium shot (tembakan yang di lakukan dari jarak sedang), wah ternyata jago juga ya! Lho kok pelatih menghampiriku?' batin diva, "Mari pelatih" menyapa pelatih basket dengan ramah. "Lho diva pramuka juga ya?", tanya pelatih. "iya pelatih!" jawab singkat diva. "Mau bareng bayu anggara?, dia dulu tim inti" tanya pelatih basket dan menjelaskan. Diva hanya mengangguk dan bengong kaget dengan ucapan pelatih.

'Dengan tubuh mungil setara denganku 169cm kak Bayu jadi tim inti?? wow? hebat juga ya kak Bayu! baru tahu aku! (rasa kagum diva mulai muncul), btw kenapa anak anak basket yang disini tingginya gak seperti michel jordan, Galank Gunawan, Daniel wenas?. Tapi mereka bener bener jago dan sering intens. Lho kok yang tadi ngelempar bola juga masih disitu, kayae kok wajahe gak suka sama kak bayu?'.

"Diem aja div?", tanya pelatih. "Iya pelatih, kalau hari jumat apakah ada latihan basket?, biasanya ada yang main tapi ndak ada pelatih" tanya diva. "Oh ini div, ini sebentar lagi mau ada acara tri on tri antar sekolah, jadi kalau saya ada waktu jumatnya saya ngawasi anak anak. Biasanya emang ada latihan itu terserah mereka, yang biasanya datang kerumah pinjam kunci gudang adam kurniawan tuh lho... yang kayak michel jordan hahaha!" pelatih mulai ngajak diva bercanda. "ah apa sih! lempar bola aja kena orang!" diva menggerutu yang tak tahu kalau didengar pelatih. "wah, wah, wah! udah akrab ya sama si jaliteng (hitam pekat) michel jordan ya?" goda pelatih. "Ndak kok pak!", jawab diva singkat. "Dia belum pernah pacaran div, dia sedang di deketin yulia anak ips XI. Dia sering cerita sama saya!", jelas pelatih dan melanjutkan lagi, "Hubungan tak baiknya itu bersama bayu! lawan long shoot, yang menang bayu! hanya kurang dari 1 poin". "oooow" diva sangat kaget dan terkagum.

"Pelatih kami pulang dulu, saya mau beli perlengkapan sekitar rumah diva sekalian diva kuminta nemenin jadi barengan!" pamit kak bayu. "iya ya silahkan, biar mudah kalau mau apel (malming) nya! hahaha", pelatih menggoda bayu. "Tahu aja ni pelatih! hahaha", jawab bayu yang buat diva diam karena heran dengan obrolan mereka.

"Yuk div, dah makin sore nih", ajak bayu. "Iya kak!", jawab diva. dengan menggunakan sepeda motor astrea lama nya mereka menaiki.

"Dam, bukannya itu cewek tadi? kalah start lu! hahahaha!" roy nyelentuk ke arah adam. raut muka adam berubah seketika.

mohon dukungannya, like maupun komennya. saran kritik sangat saya harapkan unruk memperbaiki tulisan saya selanjutnya.

Apa yang terjadi?

diva?

Bayu?

Adam?

setelah fajar.

Dewi_2442creators' thoughts