=Ge POV=
Sudah cukup larut untuk menerima tamu, namun aku tetap membukakan pintu untuk Seta yang baru saja tiba untuk menemuiku. Dia sedikit berbeda dari yang kuingat, kini dia memiliki beberapa garis kerutan di wajahnya, menampakkan kalau dia sudah cukup berumur dan lelah.
"Sebenarnya tidak perlu buru-buru, jika kamu sedang sibuk, besokpun tak apa," kataku saat ia mulai duduk di depanku. Dann berdiri di dekat pintu untuk memantau kami yang sedang bercakap dari kejauhan.
"Maaf, Tuan. Saya harus pergi ke pemakaman istri dan ketiga putriku hari ini, aku tidak sempat mengatakan ijin padamu. Aku sungguh meminta maaf," ujarnya peuh sesal.
Aku cukup terenyuh dengan kalimat penjaga asrama itu.
"Maaf jika lancang, tapi apa yang terjadi dengan istri dan ketiga putrimu?" tanyaku segera membenarkan posisi duduk.
"Ah itu cerita yang cukup panjang, Tuan. Kurasa Anda ridak akan berkenan untuk mendengarkannya." Seta duduk di kursi di seberangku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com