webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasy
Not enough ratings
369 Chs

Putra Presiden

=Author POV=

Para Anak Anggota diperintahkan untuk mengikuti kalimat yang akan diucapkan oleh ketua Pasukan Hijau dengan lantang. Jika ada yang melakukannya dengan tidak sungguh-sungguh, maka pelafalan kalimat sumpah akan diulang hingga serempak.

Langit masih saja gelap bahkan menjadi semakin gelap tak berangin benar-benar seperti malam. Hanya api unggun raksasalah yang menjadi penerangan tunggal di halaman Gedung Kuning itu.

Gendering sudah tak lagi berbunyi, menjadikan suasana begitu hening hanya terdengar suara api yang melahap kayu juga jerami yang gemertak.

Para Anak Anggota seolah tak memiliki daya lagi, mereka hanya diam dan selalu nurut. Otak mereka masih berfikir menganai apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi tubuh mereka mematung.

"Ucapkan setelah aku selesai mengucapkan perkalimatnya!" suara Arlan nyaring dan berat seperti saat ia melatih.

"Siap!" pasukan Anak Anggota menjawab dengan suara yang tak kalah lantang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com