webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasy
Not enough ratings
369 Chs

Hanya Diam dan Berpura Tidak Tahu

=Ami POV=

Kuhirup dalam-dalam udara sejuk di sepanjang jalan yang kami lalui. Pepohonan bergoyang dengan pelan, ke kanan dan ke kiri. Aku menyukainya. Suara burung bernyanyian menyambut senja yang hampir menyusul siang. Kami belum juga keluar dari distrik, masih menapaki jalanan di sekitaran perkebunan. Setapak, namun cukup luas jika dilewati oleh mobil.

Jarel bersiul menyambung bebunyian dari dalam hutan yang kami lalui, bersambut dengan suara burung yang terdengar indah. Laya berjalan paling belakang. Dia sangat menikmati pemandangan sekitar, sesekali dia memetik buah hutan yang batangnya mengarah ke jalan.

Samar, aku mendengar suara seseorang yang meminta tolong namun juga merintih. Suara serak seorang pria tua, aku yakin itu. Namun aku belum menemukan siapapun di sekitaran kami. Hanya pepohonan dan semak yang membentang di sepanjang tepian jalan yang kami lalui. Aku hampir lupa sejauh apa jalan menuju gerbang, namun fokusku mulai teralihkan pada suara pria tua itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com