webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasy
Not enough ratings
369 Chs

Bertemu Preman

=Author POV=

"Lila?" gumam Sam. Ami menolehnya, diikuti arah pandang Sam yang menuju pada seorang perempuan cantik berambut panjang yang sedang membawa baki besar berisi makanan pesanan pelanggan.

Ami memicingkan mata, memfokuskan pandangan pada sosok perempuan itu. Benar, itu nampak seperti Lila.

"Kekasih Ge?" tanya Ami pada Sam. Ami sudah cukup lupa dengan wajah perempun yang kini menjadi sangat cantik itu.

Sam mengangguk. "Apa kita peru menyapanya?" tanya Sam.

Ami menggeleng, "Kurasa tidak perlu. Itu akan membuat kita terlibat dalam percakapan yang cukup panjang dan serius."

Ami memang tidak bermasalah dengan perempuan itu, namun akan tidak nyaman jika perempuan itu akan membahas tentang Ge dengan mereka.

"Silahkan ini daftar menunya, apa yang ingin kalian pesan untuk makan siang ini?" Lila menghampiri Ami, Sam, Elvano dan Arlan yang duduk di meja dekat pintu. Sam menjawabnya dengan suara yang sengaja dibuatnya berat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com