Ketika waktu istirahat tiba, Nico tak menyia-nyiakan kesempatan.
Ia segera mendekat pada Martin
di saat yang bersamaan, Samuel dan John juga ikut mendekat, karena niat hati ingin mengajak makan siang bersama.
"Sepertinya kau cukup populer ya," kekeh Nico pada Martin. Ia agak terkejut karena Martin memiliki teman dekat si Samuel. Padahal setahunya anak itu tidak suka dekat dengan orang lain, tapi kalau dilihat-lihat lagi sepertinya ada yang agak aneh.
Sebab Sam dan John yang mendatanginya duluan.
Martin tak menjawab soal ucapan Nico barusan, malah sebaliknya ia mengatakan hal lain.
"Aku tak mengira bahwa kau juga ikut dalam hal ini," ujarnya.
"Harusnya kau sudah tahu kalau aku ini bukan tipe orang yang suka membuang kesempatan emas," sahut Nico.
"Ya, dan ini takdir baik karena kita bertemu lagi, jujur saja aku lebih senang mengobrol langsung daripada bertukar pesan denganmu." lanjutnya lagi. Bagaimana tidak mArtin hanya bicara seadanya saja, benar-benar tak menyenangkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com