webnovel

disaat seseorang memulai semua darirjuangan tidak

Disaat seseorang memulai semua dari Nol, percayalah perjuangan tidak akan pernah sia-sia

Jay_Prayoga · Urban
Not enough ratings
3 Chs

Bab 1

Melamar sebagai apa...?" tanya Jay berikutnya

"Staf admin...kalo mas Jay...?"

"Sales..." Jawab Jay singkat.

'Loh ko? makanya S1 kan?" Gadis itu yang bernama Putri sedikit mengerutkan keningnya dan terkejut dengan jawaban yang dia dengar barusan..

"Iya"

"kenapa enggak coba tes posisi yang lain mas?" tanya Putri

"Pengennya memang tes sebagai sales mba...lumayan buat nambah-nambah pengalaman?" Jawab Jay.

"Apa enggak sayang Ijazahnya mas?" kok melamar sebagai seorang sales yah?" Jay malah mengerutkan keningnya ,heran dengan pernyataan yang baru saja dilontarkan oleh gadis itu.

"Enggak ada yang salah kan kalau saya melamar sebagai seorang sales....pekerjaan halal juga kan?"

"Iya sih..."Jawab Putri , terlihat gadis itu sedikit dongkol dengan jawaban barusan..

"Putri Maharani." Panggil salah satu staf karyawan yang baru saja keluar dari sebuah ruangan.

"Saya Bu.." Jawab gadis di sebelah Jay.

"Ok" Giliran mba yah....siap siap Jay Pratama."

"Baik Bu.." Jawab Jay mengangguk.."

"Mas saya duluan yah..." Ujar Putri menoleh ke Jay

"Good luck mba.."

Putri meninggalkan Jay , lalu memasuki sebuah ruangan bersamaan karyawan tadi...

Beberapa saat jay menunggu sambil bermain HP untuk menghilangkan rasa jenuh, karena menunggu. akhirnya beberapa saat kemudian, pintu ruangan yang bertuliskan HR Manager terbuka. Dan Putri yang ternyata telah selesai interview ikut keluar dari ruangan dan disusul oleh karyawan seperti ditugaskan untuk memanggil para kandidat karyawan pada perusahaan itu...

"Mas Jay silakan.." Ujar karyawan itu.

"Baik Bu." Jawab Jay yang segera berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Gimana?" Jay menyempatkan bertanya kepada Putri saat mereka berpapasan.

"Alhamdulillah lancar mas...hehe." Jawab Putri

"Mantab...sekarang giliraku."

"Semoga sukses yah mas.." Kata Putri dan di jawab tanda jempol oleh Jay lalu masuk ke ruangan HRD bersamaan karyawan yang tadi memanggilnya.

Di dalam ruangan HR Manager , terlihat beberapa lemari yang tersusun rapi di kanan kiri ruangan , terdapat sebuah meja kerja dan seorang pria yang sedang duduk sambil membuka beberapa berkas lamaran.

"Saya Rahman, silakan duduk.." Ujar pria itu sambil mengulurkan tangannya yang seperti HR Manager diperusahan itu..

"Saya Jay Pratama Pak..." Jawab Jay membalas lalu dia pun duduk kursi di depan meja bapak itu..

"Ok...mas Jay, saya sudah baca CV sudara..dan ternyata memang belum ada pengalaman kerja sama sekali yah ?" Tanya Pak Rahman setelah membaca CV Jay.

"Iya Pak...memang saya baru lulus kuliah....dan belum ada pengalaman bekerja selama ini.." Jawab Jay sambil memposisikan duduknya agak tegak dengan kedua tangan letakkan di atas kedua pahanya. Wajahnya tegak dan kedua matanya menatap wajah Pak Rahman di hadapannya...

"Hmm,trus...apa yang Mas Jay berikan pada kami.. sedangkan Mas Jay belum punya pengalaman kerja sama sekali?" Ujar Pak Rahman, sekilas terlihat Jay agak gugup namun dengan dia mengalahkan kegugupnya dengan mencoba tersenyum. lalu mengambil nafas panjang dia pun menjawab pertanyaan Pak Rahman

"Baik Pak, memang saya belum mempunyai pengalaman kerja sama sekali dalam dunia pekerjaan. namun ,saya punya pengalaman dalam dunia organisasi saat di kampus dulu...

ok, itu tidak bisa dijadikan sebuah patokan....namun setidaknya berikanlah kami sebuah kesempatan yang belum punya sama sekali pengalaman.kerena belum tentu orang seperti kami yang belum punya pengalaman akan gagal sebelum berkerja jikalau belum mencoba....

"Pak Rahman membetulkan posisinya , dikarenakan dia menangkap sesuatu dalam diri Jay saat ini.

"Hmm.. anda melamar sebagai seorang sales yah?" kenapa memilih posisi sebagai seorang sales? kenapa tidak posisi yang lainnya?"

"Sales...karena menurutku Pak, posisi sales adalah posisi yang paling menantang...kenapa seperti itu? kerena sales lah yang menjadi ujung tombak perusahaan. karena merekalah yang mencarikan value buat perusahaan.." Jawab Jay sambil menahan nafasnya sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya...

"Jadi menurutku apabila kita bisa membuktikan pada Manajemen bawah kita bisa berkontribusi yang besar...maka, kita akan menerima hak yang jauh lebih besar dibandingkan posisi lainnya...dengan kata lain apabila kita berhasil kita akan mencolok dimata perusahaan dan begitu pula sebaliknya, jikalau kita gagal...maka kita akan terlihat paling terburuk...mungkin seperti itu Pak."

"Jay melanjutkan, dan Pak Rahman terlihat ngangguk-ngangguk dengan jawaban Jay barusan.

"Menarik...bisa ceritakan secara singkat Jay itu seperti apa, Profil keluarga dan yah apa aja deh... singkat namun mudah dimengerti...

"Baik Pak."

Akhirnya Jay menceritakan tentang keluarganya, kedua orang tuanya dan pekerjaan ayahnya yang seorang guru di salah satu SMA di kota Cirebon. sedangkan Mamahnya adalah ibu rumah tangga dia juga menceritakan tentang kedua adiknya yang masih duduk di bangku kuliah dan di bangku SMP dan juga tentang kesehariannya yang memang saat ini sedang fokus mencari kerja , olahraga.

dan juga menceritakan beberapa kegiatan dengan beberapa temannya seperti hang out ke tempat tempat wisata...

"Coba jelaskan, apa kira-kira nilai lebih buat perusahaan kami jikalau memilih anda menjadi karyawan di perusahaan ini..?"

"Pertama...jelas, saya akan membuktikan bahwa saya akan berkerja secara optimal dan tertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan..

mendedikasikan hampir setiap waktu yang saya miliki untuk mengejar target yang diberikan oleh perusahaan...bukan cuma itu saja, aku akan mundur dan tidak perlu di berikan upah jikalau dalam 2 minggu saya enggak bisa memperlihatkan sesuatu kepada perusahaan dalam hal ini dalam hal positif.."Jawab Jay dengan percaya diri..

"Cukup percaya diri kamu yah..."

"Seorang sales harus percaya diri Pak.." Jawab Jay sambil tersenyum

"Karena mereka setiap harinya bertemu dengan orang-orang yang berbeda watak..jadi, jikalau seorang sales pemalu maka saya pastikan dia akan gagal sebelum berperang.."

Lanjutnya membuat Pak Rahman ikut menarik nafas panjang setelah mendengar jawaban Jay barusan...

"Hahahahahaha,jujur saya suka dengan gaya kamu." Pak Rahman tertawa melihat gaya Jay menjelaskan dan juga senang mendengar kata-kata dengan penekanan-penekanan yang halus namun jelas dan tidak awang-awang..

"terima kasih atas pujiannya Pak.." Jawab Jay ...

Maaf aptude tipis-tipis aja yah 🙏🙏🙏

SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA LIKE👍👍👍

MOHON KRITIK DAN SARANNYA YAH 🙂🙂🙂