webnovel

BAB 25

"leon ada apa? Kenapa zozo nangis?" tanya shera saat melihat leon menggendong kenzo yang sudah kembali tertidur.

"Apa dia sudah tidur kembali?" tanya leon

"Ya dia tidur nyenyak dalam gendongan kamu" ucap shera

"Syukurlah. jadi aku tidak harus menunda ritual kita" ucap leon dengan senyum penuh arti dan mesum.

"Leon. kemarikan zozo,biar dia tidur dengan kita" ucap shera merentangkan kedua tangannya

"No sayang. aku akan tidurkan dia di kamarnya. lagipula aku takut dia menendang perut kamu" ucap leon

"yang bahaya itu kamu leon. tiap malam terus menghujam pusaka kamu" ucap shera

"nanti kamu selesai lahiran juga aku ngga akan menghujam kamu" ucap leon meninggalkan shera.

'Waktu semakin cepat. kalo gak puas puas sekarang bisa frustasi aku nanti puasa 40 hari di tambah payudara kesukaan aku akan berpindah hak milik' ucap leon dalam hati sembari meletakkan kenzo di atas ranjangnya.

"Anak ayah sudah besar. gak kerasa kamu sudah mau empat tahun. semoga kamu jadi laki laki yang baik dan bertanggung jawab kedepannya" ucap leon sembari mengecup kening kenzo.

Leon masuk kedalam kamar dengan perasaan gembira yang meluap luap. Leon melihat shera yang sudah tertidur di atas ranjang dengan cepat leon langsung menindih tubuh shera.

"Hey sayang. kamu gak mau layanin suami kamu gak masalah. aku bakal bikin kamu sakit pinggang besok pagi" ancam leon berhasil membangunkan shera yang memang hanya pura pura tidur.

"Leon bisakah kita hentikan ini. aku udah lelah" ucap shera dengan suara berat namun itu malah membuat leon semakin bergairah dengan cepat leon melumat bibir shera penuh gairah sembari lengannya meremas kedua payudara shera.

"Hahh,,,hahh" shera menghembuskan nafasnya.

"Are you ready honey" ucap leon sekilas mencium bibir shera

"Pelan pelan sayang. kasian baby nya" ucap shera

"Hey baby princess kamu harus kuat yam siapa tau setelah kamu lahir langsung punya adik" ucap leon dan mendapat jitakan di kepalanya.

"Kamu pikir hamil itu enak??" ucap shera kesal.

"Enak sayang. jadi semakin sexy dan sempit" goda leon sembari menghujamkan pusakanya

"Aaahhhhh uhhhhh ahhhh" desahan yang keluar dari mulut shera semakin membuat leon bergairah.

"Ooohhhhh sayaaanggg suara kamu sexy banget" ucap leon kembali melumat bibir shera

"Aaahhhh leooonnn Im comeeee" teriak shera membuat sebuah senyum puas terbentuk di wajah leon

"Bareng ya sayang" ucap leon dan setelah itu langsung berbaring disisi shera sembari memeluk shera erat.

"Leon. kalo aku meninggal,apa kamu akan cari ibu tiri buat kedua anak aku?" tanya shera membuat leon terkejut.

"Kenapa kamu tanya begitu. kita akan menua bersama sayang menyaksikan anak anak anak anak anak anak anak kita tumbuh besar dan menikah" ucap leon

"Wow banyak juga anaknya" ucap shera sembari mengusap punggung tangan leon.

"tentu saja. karena aku gak akan pernah bosan dengan tubuh sexy kamu yang menggoda ini" ucap leon sembari meremas pelan payudara shera.

"Leon. aku punya firasat buruk soal kelahiran anak kedua kita ini" ucap shera mengungkapkan semua kegelisahanya.

"Kenapa begitu?" tanya leon khawatir

"Entah. tapi aku benar takut sesuatu terjadi kepada putri kita. apapun yang terjadi aku harap kamu bisa melindungi putri kita" ucap shera sembari mengusap lembut perutnya

"Kamu tenang aja. aku akan selalu ada di samping kamu melindungi kamu dan putri kita" ucap leon sembari mencium pipi shera.

"Ya semoga ini hanya aku yang terlalu parno aja" ucap shera sembari menutup matanya

"Good night sayang" ucap leon mengeratkan pelukannya.

####

"Sayang. malam ini temani aku ke pesta perayaan ulang tahun perusahaan" ucap leon memeluk shera dari belakang.

"Leon liat tubuh aku. ini udah besar banget bahkan aku akan jelek kalo pakai gaun" ucap shera membentuk kerucut di bibirnya

"Kamu selalu cantik buat aku di tambah kamu mengandung putriku yang juga cantik" ucap leon mengusap pelan perut shera.

"Seriously?" ucap shera sembari menatap tubuhnya di depan cermin full body.

"Always serious honey. jadi kamu harus ikut ya" ucap leon

"Oke" ucap shera sembari memasang senyum manis.

"Kamu emang yang paling cantik" ucap leon sembari mencium kening shera.

Malam harinya shera pergi ke pesta memakai gaun berwarna hitam panjang dengan tali yang mengikat di leher. Sexy dan elegan itulah definisi penampilan shera malam ini di tambah ia bersanding dengan sang CEO.

"Leon aku capek. aku tunggu disini silakan kamu ngobrol sama kolega kolega kamu" ucap shera sembari meminum jus jeruk.

"Yasudah. kamu disini ya jangan kemana mana" ucap leon khawatir kepada istrinya.

"Iya sayang" ucap shera mencium pipi leon.

Shera pun berjalan ke arah meja meja kue karena sejak siang dia tidak memiliki nafsu makan. Shera pun mengambil beberapa kue yang ia suka dan memakannya dengan lahap.

Clappp.

Sebuah pisau mendarat manis di pinggang shera seketika darah mengalir. Shera berbalik dan menatap seseorang yang ia kenal tersenyum penuh kemenangan.

"Selamat tinggal shera" ucap orang tersebut seketika tubuh shera langsung jatuh ke lantai.

Ruang pesta menjadi ramai dan leon tergesah gesah membawa shera menuju rumah sakit.

"SUSTER DOKTER. TOLONG SELAMATKAN ISTRI DAN BAYI SAYA" teriak leon saat tiba di dalam rumah sakit.

Leon bolak balik menunggu di depan ruang operasi.

"Kok bisa begini sih?" tanya mama shera khawatir.

"Leon juga gak tau mah. tadi dia bilang capek terus minta istirahat" ucap leon dengan nafas memburu

'Sayang. semoga kalian selamat' bathin leon