Jakarta, ya ibu kota Indonesia tepatnya di kediaman Raka dia sedang menjalani pendidikan kuliah, ohh tidakk sekarang sudah pukul 06:12 Raka kesiangan, bergegas ya bergegas, siap-siap terus turun ke bawah.
"Morning mom"buru-buru mengambil roti dan bergegas menuju pintu keluar.
"He Raka kamu pulang jam berapa nanti" dengan sedikit berteriak karena Raka terlalu buru-buru.
"Mungkin sore ma, lanjut di handphone aja ntar ma Raka kesiangan nih" sambil berlari kecil.
Raka lanjut diantar oleh supirnya pak Deno.
Universitas Indonesia (UI)
Tentu tidak asing bukan? Ini termasuk Universitas terbaik di Indonesia, tentu saja tidak murah biayanya dan tentu saja IQ nya harus tinggi namun hal yang gampang bagi Raka karena ia adalah anak dari pembisnis terkenal dan terpenting di Indonesia dan IQ dia juga sangat bagus.
Brakkk, oh tidak karena Raka terburu-buru ia menabrak seorang gadis cantik dan mungil yang sedang berjalan memegang secangkir air dan mengenakan headset di telinganya.
"Ihh.... kamu kalo jalan pakek mata dong"Rina merasa kesal karena di tabrak oleh Raka
"Maaf gua buru-buru banget"Ucap Raka dengan santai sambil ingin berlari kecil menuju kelas nya lagi
"Eh mau kemana lo"Rina menarik baju Raka
"Gua mau ke kelas dulu, gua udah telat banget nih"
"Ga bisa lo harus tanggung jawab liat nih baju gua basah karena lo" Dengan wajah kesal tapi ga terlihat karena wajah mungil nya itu
"Iya nanti aja gua ke kelas dulu ya" Ingin berlari lagi dan terurung karena baju nya di tarik lagi oleh gadis yang ga di kenalnya
"Gabisa nanti gua mau sekarang,gua ga betah banget nih baju gua kayak gini"
"Tinggal ganti aja apa susahnya sih!"Raka menggeram melihat tingkah nya gadis mungil itu tapi tidak membuat nya terpesona namun juga ga bisa di sangkalinya bahwa gadis itu cantik
"Gamau ih lo harus tanggung jawab"
Tanpa memperdulikan lagi Raka berlari menuju kelas dan ya Rina mengejar nya sungguh memang ga bisa di sangkali bahwa Rina itu gadis yang sangat cerewet dan manja.
"Tunggu gua" ucap Rina yang kecapean mengejar Raka
"Lo ngapain sih ngejar-ngejar gua" raut wajah yang kesal tentu saja Raka sangat menggeram karena gadis itu ia telat masuk kelas dan di larang masuk oleh dosen nya.
"Tanggung jawab nih"sambil menunjuk bajunya yang basah karena air tadi, tentu saja baju Rina yang awal nya putih bersih ternoda karena es milk cokelat tadi, sungguh Rina tidak menyukai hal-hal yang kotor.
"Iya- iya ayo ikut gua cerewet banget sih loh!" Menarik tangan Rina menuju mobil nya.
"Mau kemana den?" Tanya pak Deno.
"Ke butik tempat mama aja pak" ucap Raka kepada supirnya.
"Lo mau ngapain ngajak gua kesana?"
"Ya ganti baju lo lah!" Ucap Raka dengan sedikit nada ngegas wkwk biasalah sedang kesal.
"Oke" tanpa bertanya panjang lebar lagi.
Marisa Boutique.....
Raka langsung masuk menuju butik mamanya yang terkenal itu dan disusul oleh Rina.
Tentu dengan sedikit rasa kagum Rina pada Raka yang dianggapnya cowok yang paling menyebal kan itu, memang Rina juga orang terpandang tapi masih di bawah Raka.
"Ini butik mama lo?" Tanya Rina yang hanya di angguki oleh Raka.
Sampai di depan pintu Raka dan Rina langsung di sambut oleh para pekerja mama Raka.
"Ada yang bisa saya bantu den,non?"tanya para karyawan nya.
"Tolong carikan baju untuknya"walaupun Raka anak orang terpandang namun atitude nya masih terjaga.
"Baik den"
"Nggak! Gua mau nya lu yang cariin baju buat gua!" Tegas Rina.
"Cerewet banget sih, cari sendiri juga bisa ngapain gua yang harus cariin"
"Yah lo harus tanggung jawab lah"karena tak mau panjang lebar Raka langsung menemani Rina mencari pakaian.
Oh Rina sungguh cerewet dalam masalah apa pun walaupun butik mamanya itu sungguh bagus dan pakaian yang kekinian ia sengaja membuat Raka merasa pusing karena ia mau di temani oleh Raka bukan karyawan nya.
"Ha yang ini aja deh"Ucap Rina menunjuk salah satu pakaian namun tinggi susah untuk nya menggapai baju itu.
"Sini gua bantu"tawar Raka yang diangguki oleh Rina.
Raka pun mengangkat Rina untuk menggapai baju itu tapi mereka malah terjatuh dan ohhh tidakkk Raka di bawah dan Rina di atas 'hal bodoh apa ini tuhan' pekik Rina dalam hatinya, bergegas ya Rina harus cepat berdiri sementara Raka yang hanya ternganga em mungkin ia sedikit canggung. Dan masalah lagi gelang ya gelang Rina tersangkut di baju Raka dan terjatuh lagi di samping Raka.
"Ih bantuin gua"pinta Rina untuk melepas sangkutan gelangnya pada Raka.
"Lo sih nyusahin banget"nada ketus dan langsung membantu Rina untuk melepas gelang yang tersangkut di bajunya.
Akhirnya baju yang Rina ingin kan di ambil dengan bantuan karyawan mama nya Raka ya mama Marisa. Rina pun ingin menuju kasir namun langsung di tarik oleh Raka.
"Lo apaan sih gua mau bayar dulu"Rina hanya tidak terbiasa di bayarin cowok walaupun Raka yang salah.
"Ga perlu ini butik mama gua juga kan lagian salah gua" Rina pun tak ingin memperpanjang perdebatan dengan Raka langsung menuruti kemauan Raka. Pulang lagi ke kampus ya tentu saja karena mereka masih ada kelas.
To the campus IU
"Lo dari mana aja sih Rin"Ucap Sinta sahabat nya Rina yang super-super cerewet juga.
"Gua abis dari butik Sin kenapa sih?"tanya nya yang heran karena Sinta yang menghampirinya dengan nafas yang tak beraturan.
"Lo ga liat apa gosip yang baru tadi, oh lo sungguh menyebalkan Rin, lo jalan sama cowok yang banyak di idam kan wanita di seluruh campus ini dan lo tidak mengajakku"celoteh nya pada Rina yang dianggap Rina biasa aja namun Rina baru sadar bahwa Raka di idam kan di campus ini maklum Rina Mahasiswi baru di UI.
"Ga mereka salah paham aja tuh tadi si cowok yang menyebal kan super-super menyebal kan itu nabrak gua dan minuman gua tumpah kena deh ke baju gua, ya gua suruh lah dia buat tanggung jawab"
"Em ya cowok itu lumayan tampan dan dia keluarga terpandang juga ykan"lanjut Rina.
"Oh gitu, iya dia keluarga yang terpandang Rin em sama aja kayak lo tapi mungkin lebih tinggian dia hehe"Ucap Sinta yang ternganga melihat Raka yang menuju ke tempat mereka duduk. Sementara Rina biasa saja dan memperlihatkan keanggunannya ketika Raka menghampirinya.
"Eh lo, siapa nama lo?" Dengan sedikit ketus Raka bertanya.
"Kalo nanya tuh yang sopan dong"Rina pun berdiri dari tempat duduk nya.
"Iya-iya siapa nama lo?"Raka tau kalo berdebat sama Rina gak ada kelar-kelar nya.
"Oh my good kalian udah keluar bareng tadi terus belum kenal satu sama lain"Sinta yang duduk di samping Rina pun langsung berdiri dan bicara dengan sedikit berteriak.
"Gimana mau nanya, temen kamu cerewet banget mana manja lagi"dengan nada mengejek.
"Ih paan si lo"sedikit marah dan malu.
"Ywda siapa nama lo perasaan udah 2 kali gua nanya"Raka kesal merasa di abaikan oleh Rina soal pertanyaannya.
"Nama gua Rina"mengulurkan tangannya dan langsung di balas oleh Raka dengan uluran tangan.
"Gua Raka, sepertinya lo mahasiswi baru ya"Raka merasa baru melihat Rina di campus ini.
"Iya gua mahasiswi baru" tanpa Rina sadari sedari tadi Sinta telah pergi meninggalkan Rina dan Raka berbincang berdua.
"Eh Sinta kemana"cari Rina sambil menoleh-noleh mencari sahabat nya itu.
"Lah dia udah pergi tadi"Raka merasa sedikit gemas melihat wajah nya.
'sialan banget sih sinta!' gerutu Rina dalam hati.
"Yaudah deh gua duluan, bye" dengan sedikit lenggak lenggok dia meninggalkan Raka dan hal itu membuat Raka tersenyum geli.