webnovel

Diodiva

Adelio Raffael Anggara atau biasa dipanggil Dio siswa kelas 12 yang populer di SMK Hartatahta yang banyak diincar oleh kalangan siswi disana.Tak hanya di sekolahnya,Dio juga banyak disukai oleh siswi di SMA Revazhar.Namun,berbeda dengan salah satu siswi disana yang sama sekali tidak tertarik dengan Dio.Ia adalah Diva Asha Hiraya siswi kelas 11 SMA Revazhar yang terkenal dingin,cantik,dan tidak mudah tertarik dengan laki-laki.Walaupun teman dekatnya juga ada yang menyukai Dio namun ia sama sekai tidak ada rasa tertarik sedikitpun dengan Dio. Diva yang selalu berfikir kalau Dio adalah cowok yang biasa aja "emang kenapa si kalian suka sama cowok kek dia,apa coba yang disukain,hah?!",tanya Diva. "Dio tu ganteng,gagah,intinya dia tu idaman lah pokoknya",jawab Reva teman satu tongkrongannya. "Gue jadi penasaran sama dia",kata Diva. "Awas,awalnya emang penasaran tapi bisa aja lama-lama kebawa perasaan",kata Reyga. _DioDiva_

rofi_aisyi · Teen
Not enough ratings
14 Chs

pucat

"ehh Rey kok perasaan gue nggak enak ya?", ucap Reva.

"sama gue juga, gue takut Diva kenapa-kenapa", sambung Reyga dengan wajah tegang

Sementara Diva masih terbaring lemas di kamar mandi.

"maa..?reyy..?revaa..?d-dioo?", ucap Diva dengan tubuh yang tak berdaya.

Diva pun pingsan disana.

Tak lama salah satu siswi masuk kekamar mandi dan menemukan Diva terbaring lemas di lantai kamar mandi.

"ehh..tolongggg..tolongggg!!!!!!!", teriak siswi itu.

"woy denger nggak?", ucap Anya teman satu circle Soniya.

"alah paling juga drama lagi, udah ayo cabut", ucap Soniya.

"t-tapi..", ucapan Shena terpotong.

"udah ayo buruan cabut ngapain sih ngurusin orang nggak jelas", jawab Soniya.

Mereka meninggalkan tempat itu.

Jam pelajaran selesai Reva dan Reyga bergegas mencari keberadaan Diva.

Mereka sangat khawatir namun tak kunjung menemukan cewek itu.

"Diva dimana coba..bukanya tadi dia izin ketoilet ya?", ucap Reyga panik.

"iya tapi kenapa nggak ada", sambung Reva.

"ehh..ehh..ehh..liat Diva ngga?", tanya Reyga pada siswi yang lewat.

"nggak", jawabnya.

"ehh..Veroo..lu liat Diva nggak?", tanya Reva.

"nggak kak, emangnya kenapa?" Vero bertanya kembali yang membuat mereka semakin bingung dan panik.

"eee nggak nggakpapa", jawab Reyga cepat.

"oh ok", ucap Vero sambil meninggalkan mereka.

"aduhh..harus nyari kemana lagi sihh"

"eee..ehh liat Diva nggak", tanya Reyga pada siswi yang lewat.

"kak Diva di UKS sekarang kak", jawab siswi itu.

"oh oke makasi", dengan sigap mereka menghampiri Diva ke UKS.

Mereka dikejutkan dengan kondisi Diva yang begitu pucat dan ada bekas mimisan dibajunya.

"lu kenapa Divvv..kalo sakit ngomong aja biar kita izinin, kan lu bisa istirahat dirumah Divaa..", ucap Reva.

"lu mau gue anter pulang atau gimana?apa mau ke rumah sakit?lu udah parah kaya gini loh Div", ucap Reyga.

"nggak nggausah, gue nggakpapa kok", jawab Diva dengan nada yang masih sangat lesu.

"yaudah sekarang makan dulu ya gue suapin", ucap Reyga sambil menawarkan makanan yang sudah disediakan disana.

"gue bisa sendiri Rey..", ucap Diva.

"tapi Div lu masih lesu gitu biar Reyga yang nyuapin lu ya..", ucap Reva.

"yaudah iyaa..", jawab Diva pelan.

tengg..teng..tenggg..bunyi bel pulang sekolah berbunyi.

"lu gue anter aja ya", ucap Reyga.

"nggak gue bisa sendiri kok, ntar gue pesen taksi online aja", jawab Diva.

"nggak lu nggak boleh sendiri", tegas Reva.

"eeemmm..tapi gue nggak enak sama lu", ucap Diva.

"ssstttt..diem kita ini sahabat loh masa iya kita biarin salah satu sahabat kita sendiri pdahal badannya masih lesu", ucap Reva.

"bener tuh, udah lu ikut gue yayayaya..", sambung Reyga.

Diva pun mengangguk dan tidak bisa lagi berkata apapun karena ia sangat beruntung memiliki sahabat sebaik mereka.