webnovel

MAMAH MAU GUNA-GUNA SAM

Sudah jam 17.00 Sam belum juga pulang.Katanya dia pulang jam empat sore.Kenapa sampai jam lima dia belum juga datang.

"Udaaah, mereka mah jangan ditungguin.Bimin kesel aja."

Mbak Rika menepuk pundakku.Dia pasti kasihan melihatku terus duduk termenung di sofa depan sambil terus memandangi pagar depan.

"Mbak, Mas Langit sering telat begini?"

Aku biasanya tidak memperhatikan jam kepulangan Mas Langit atau Papah.Aku terlalu sibuk dengan Sam.

"Iya, malah sampai larut malam kalau ada meeting."

"Ah."

Aku jadi kesal.Aku lalu bangun dan masuk ke dalam kamarku.

"Loh nggak ditungguin Samnya?"

"Malas."

Dikamar aku bingung mau berbuat apa.Bosan sekali tidak ada Sam di sampingku.

Kudengarkan Murottal sambil memejamkan mata dikamar.Sedikit membuat batinku tenang.

"Sore sayang."

Aku membuka mata saat kurasakan ada bibir yang mendarat di kening dan pipiku.

"Saaam."

Buru-buru kupeluk dia.

"Kangen banget."

"Sama."

Kami lalu bergumul sebentar di kamar.Padahal sam belum mandi dari kantor.Tapi aku tidak perduli.

Setelah selesai,Sam menyerahkan bucket bunga padaku.

"Nih, aku bawain bunga.Biar romatis."

"Saaam."

Aku memeluknya dan mencium kedua pipinya.

"Terimakasih."

Aku memeluknya.

"Udah makan belum?"

"Belumlah.Nungguin kamu pulang."

"Yok makan.Kamu punya magh kok makannya telat."

Dia lalu membawaku ke meja makan.

"Sam aku sama Mbak rika mau buka florist.Kayak toko tanaman gitu.Buka didepan sini.Boleh nggak?Buat mengisi waktu sambil nunggu kamu pulang."

"Nanti buat kamu sibuk sendiri, nggak ngurusin aku."

"Aku tutup sebelum kamu pulang.Janji deh nggak bakalan cuekin kamu."

Dia diam.

"Gimana?"

"Ya udah."

"Iiih baik banget sih kamuuu.Udah ganteng, perhatian, baik hati lagi gemeeeees."

Kucubit kedua pipinya.Dia diam saja.

"Hai Sam, sudah pulang?"

Mamah datang lalu mengusap punggung Sam.Sam diam saja tidak menanggapinya.Dasar nenek lampir.Sejak kapan dia dirumah.

Mamah lalu duduk di depan sam.Dia terus menatap sam sambil mulutnya komat kamit.

"Bismillahirrohmanirrohim."

Dengan berbisik, kuucapkan basmalah lalu kulempar mulut Mamah dengan pisang yang sudah kusiapkan sebelumnya dan kukupas.Pas mengenai mulutnya.

Dia langsung bangun dari duduknya.Mengusap sisa pisang yang sempat nempel dimulutnya.

"Menantu kurang ajar."

Mamah berteriak, Sam diam saja.Dia malah cuek seperti tidak mendengar apapun.

"Mah, jangan coba-coba guna-guna suamiku.Kubuat kembali ke mamah nanti."

Mamah berteriak, aku jadi ikut teriak.Nggak perduli.Mumpung Papah belum pulang.Sam seperti mendukungku. Dia terus diam.

"Perempuan sinting.Siapa yang guna-guna suamimu."

"Binar lihat Mamah komat kamit tadi.

"Setan."

Tangannya hendak menamparku tapi buru-buru kuhalangi dengan nampan yang kuambil dari meja.

Tungggg.

"Aaawww."

Mamah mengibas-ngibaskan tangannya seperti kesakitan.

"Mah, Aku jago beladiri loh.Jangan sampai aku keluarin jurus nih.Bisa penyok tubuh dempulan Mamah."

Kulihat Sam tersenyum.Tapi dia tetap menunduk sambil terus makan.

"Brengsek.Kubuat kalian diusir dari sini nanti.Lihat ya."

Dia menunjuk-nunjuk sambil berjalan ke kamar.Kulempar kulit pisang disampingku.Terinjak dia.Kepelestlah dia.Aaaawww, penyok deh tuh dempulan di bempernya.

"Binaaar."

Sam menarikku ke kamar.

"Jahat kamu ya."

Sam tersenyum sambil mencubit kedua pipiku.

"Dia duluan.Masa komat kamit sambil liatin kamu.Nggak terimalah aku."

Dia tertawa lalu memelukku.

Dia lalu kembali mencumbuku.Duh Saaaam.Capeeee.