Haikal sama sekali tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Monica. Hingga beberapa kali menatap dengan cemas kalau-kalau mungkin saja Monica akan mengajukan protes padanya seperti ketika ia memberikan hadiah mawar untuk pertama kalinya.
Haikal buru-buru bertanya padanya kembali.
"Kenapa? Apa kau tidak menyukainya?"
Ada semacam perasaan kecewa yang cukup besar menghinggapinya dalam sekejap. Namun Monica diam sebenarnya bukan karena benci, tidak suka atau ingin mnolak pemberian tersebut. Namun bunga tersebut kembali mengingatkannya pada masa lalu.
Ketika Hendrik pernah memberikan sebuket bunga yang sama untuk di hari ulang tahunnya. Hendrik berjanji padanya akan terus setia dan menjalani hubungan mereka sampai pada usia tua. Rambut memutih dan keribut menjalar di seluruh tubuhpun, Hendrik berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkannya. Kecuali bila yang di atas mendadak ingin memanggilnya lebih dulu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com