webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasy
Not enough ratings
276 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Skema pada Desain Interior Ruangan

Setelah puas menikmati kegiatan tidak bermanfaatnya di taman akademi, Edwin kembali ke kelas. Ketika tiba di kelas, dia melihat Glen masih ada di dalam ruangan, menunggunya kembali sambil menjaga tasnya yang tergantung di pinggir meja. Hanya saja Glen begitu kasihan, Edwin langsung mengambil tasnya tanpa mengucapkan satu pun kata pujian atau terima kasih, dan pergi begitu saja.

Edwin kembali ke rumah bersama Glen yang mengambil langkah di sisinya. Selama perjalanan pulang mereka tidak berbicara karena Edwin tidak terlihat menginginkannya. Hal itu sudah sering terjadi, sehingga Glen hanya diam seperti hari-hari lainnya ketika mereka pulang bersama.

Edwin dan Glen berpisah di tengah area Distrik Perbelanjaan. Glen tinggal bersama kakeknya di sebuah kedai kopi yang sekaligus menjadi bar pada malam hari. Bangunan itu terletak di tengah area Distik Perbelanjaan.