webnovel

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasy
Not enough ratings
276 Chs

Putra Mahkota Rotteria

Epilog : Putra Mahkota Kerajaan Rotteria

Akhir musim panas tahun 748 dalam penanggalan kalender Krieg Heilig.

Pada kediaman milik Pangeran Pertama, Putra Mahkota Kerajaan Rotteria, di tanah pada kota kerajaan yang berada sangat dekat dengan istana. Pangeran Nix Agheron membuka pintu kamar tidurnya untuk seorang tamu.

Nix lekas mengenali tamunya sebagai utusan dari ordo ksatria kerajaan. Utusan itu mengenakan pakaian berbahan kain linen yang ditenun dengan lambang dari ksatria Kerajaan Rotteria pada bagian dada.

Tidak seperti kebanyakan bangsawan Rotteria yang biasa menggunakan sutra sebagai bahan pakaiannya, masyarakat kelas menengah hingga ke bawah menggunakan kain umum seperti linen dan wol untuk membuat pakaian.

Utusan berdiri di lorong selagi Nix hanya membuka separuh bagian dari pintu kamarnya. Nix kemudian bergeser untuk sedikit menunjukkan diri, namun berusaha untuk menghalangi pandangan utusan agar tidak mampu melihat ke dalam kamarnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com